Surabaya, PMP – Sebagi platform pembayaran digital terbesar di Indonesia, OVO menggelar workshop digital payment bagi pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Surabaya. Bentuk dukungan OVO terhadap pelaku IKM dalam memasarkan produknya melalui tenologi digital.
“IKM sebagai penggerak perekonomian harus terus meningkatkan penguasaan teknologi digital agar mampu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, serta memperluas akses pemasaran di era revolusi industri 4.0,” ujar Johnny Widodo, Direktur OVO, pada perhelatan ‘e-Smart IKM Expo 2019’,di Dyandra Convention Hall, Surabaya, Jumat (29/3/2019).
Kegiatan e-Smart IKM Expo 2019’ yang bertema IKM Go Digital diselenggarakan Kementerian Perindustrian melalui Dirjen Industri Kecil, Menengah dan Aneka (Dirjen IKMA).
Menurut Johnny, penguasaan teknologi digital bakal membuat para pelaku IKM bisa memperkenalkan dan memasarkan produknya melalui sarana digital seperti medsos dan marketplace. Lebih menguntungkan karena tingkat efisiensi dan keterjangkauan pasar yang tinggi.
“Apalagi jumlah pengguna medsos dan telepon selular di Indonesia sangat besar. Tentu potensi pasar yang besar untuk digarap pelaku IKM,” katanya.
Berdasar data yang dilansir situs wearesocial.net, jumlah pemilik telpon selular di Indonesia mencapai 177,9 juta orang per Januari 2018. Sementara penguna sosmed yang aktif 120 juta orang.
Melalui workshop, OVO memberikan edukasi terkait pentingnya transaksi non-tunai, sekaligus memperkenalkan platform pembayaran OVO kepada pelaku IKM. Saat ini OVO tersedia di 115 juta perangkat di lebih dari 500 ribu merchant di 300 kota di seluruh Indonesia.
Ovo menjadi satu-satunya platform dengan pembayaran yang paling banyak diterima di toko-toko ritel offline, platform O2O, maupun e-commerce. OVO telah hadir di 90% mal, termasuk hypermarket, department store, kedai kopi, bioskop, operator parkir, atau jaringan rumah sakit terkemuka. OVO bahkan mendukung layanan transportasi bersama Grab serta berbelanja online di Tokopedia.(nas)