Jakarta, PMP – Mantan Presiden Barack Obama tuding Presiden AS Donald Trump kacau balau tangani pandemi virus corona. Cara berpikir Trump yang berlatar belakang pedagang: “Apa untungnya buat saya?”, jadi pemicu bencana semakin membesar dan bakal berbahaya jika dibiarkan terus berlanjut di elite pemerintahan.
Maklum saja, sampai Senin ini, total kasus di AS tertinggi di dunia dan telah melampaui 1,3 juta pasien positif corona dengan 79 ribu lebih kematian dan 216.169 pasien sembuh berdasarkan data Universitas Johns Hopkins.
Presiden Trump rupanya panas telinga dan balas mengkritik Obama yang disebutnya sama sekali tak becus saat tangani virus flu babi pada tahun 2009. Menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, virus flu babi tewaskan 12.469 orang AS antara April 2009 dan April 2010.
Trump tak hanya serang Obama, tapi juga kandidat utama calon presiden AS dari Partai Demokrat Joe Biden yang disebutnya sebagai Sleepy Joe. Joe Biden menjabat Wakil Presiden AS pendamping Obama saat Flu Babi terjadi.
“Coba bandingkan dengan Obama/Sleepy Joe yang menangani bencana Flu Babi H1N1. Nilai mereka buruk. Mereka sama sekali tidak becus,” tulis Trump di Twitter seperti dikutip ABC News, Senin (11/5/2020).
Trump justru mengklaim pemerintahannya ‘meraih nilai luar biasa’ atas penanganan pandemi corona. Salah satu kebijakan terbaiknya terkait COVID-19 adalah melarang masuknya semua orang asal Tiongkok di fase awal penyebaran virus.
“Kami mendapat nilai yang luar biasa dalam penanganan pandemi virus corona, terutama mengenai larangan masuk bagi orang-orang asal Tiongkok yang hendak datang ke AS,” lanjut Trump.
Baca juga: Senat Gagal Anulir Veto Trump, Presiden Tetap Punya Otoritas Penuh Perangi Iran
Pada akhir pekan lalu, Obama mengkritik respons pemerintah AS terhadap pandemi corona. Menurutnya, pendekatan Trump merupakan salah satu pemicu ‘bencana dalam penanganan corona di seluruh AS.
“Penanganan (oleh Trump) akan berakhir buruk, bahkan jika dirinya dikelilingi orang-orang terbaik di pemerintahan,” kata Obama.
Obama menilai, Trump memiliki cara berpikir, “Apa untungnya buat saya?” dan tidak memikirkan kepentingan orang lain dalam penanganan corona di AS. Menurutnya, cara berpikir seperti itu sangat berbahaya jika dibiarkan terus berlanjut di internal elite pemerintahan AS.(bim)