Surabaya, PMP – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Mucul) memberikan bantuan obat tradisional atau herbal kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sebagai bentuk dukungan dalam upaya penanggulangan penyebaran coronavirus disease (COVID-19) di Jatim yang memiliki jumlah kasus cukup tinggi.
Sebanyak 1.500 botol Herbal JSH Sido Muncul diserahkan langsung kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang menyambut gembira. Bantuan herbal ini diharapkan bisa membantu meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh para pasien COVID-19.
“Terima kasih atas bantuan dan dukungan PT Sido Muncul kepada masyarakat dan pemerintah provinsi Jawa Timur. Adanya dukungan dari berbagai pihak memberi semangat kepada kami untuk terus bekerja keras menanggulangi pandemi ini,” kata Gubernur Khofifah saat menerima bantuan di Gedung Grahadi, Senin malam (15/6/2020).
Gubernur Khofifah menjelaskan, Jawa Timur kini sedang mempersiapkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perlindungan Obat Tradisional. Raperda ini dibahas karena di tengah pandemi COVID-19, obat tradisional atau herbal terbukti memiliki efektivitas membangun imunitas tubuh.
Raperda tersebut sudah masuk dalam pembahasan sidang paripurna dewan pekan lalu. Khofifah juga menyebut, telah membahas dengan Menkes RI dan Kepala Gugus Tugas Pusat terkait banyaknya produk herbal yang bisa membangun imunitas tubuh melawan COVID-19.
FK Unair Punya Prodi Batra
Khofifah mengatakan, Jawa Timur sangat mendukung keberadaan obat herbal. Saat ini di RSU dr Soetomo telah ada unit rawat jalan obat tradisional Indonesia.
“Bahkan Fakultas Kedokteran Umum (FKU) Universitas Airlangga Surabaya sudah memiliki program D3 untuk Prodi Pengobatan Tradisional (Batra). Keberadaan prodi ini mempersiapkan tenaga medis yang memiliki kemampuan memberikan pelayanan tradisional,” papar Khofifah.
Bantuan Herbal JSH Sido Muncul nantinya akan disalurkan kepada rumah sakit darurat dan jaringan rumah sakit TNI/Polri. Harapannya bisa meningkatkan imunitas tubuh para pasien yang tengah menjalani perawatan.
“Kita akan lihat dulu indikasinya apa. Kalau memang obat herbal ini untuk meningkatkan kesehatan dan ketahanan tubuh, maka bisa dipakai untuk siapa saja. Salah satunya sekarang ini pasien yang terpapar COVID-19 dari OTG (orang tanpa gejala) cukup tinggi. Karenanya penting untuk meningkatkan kesehatan tubuh agar tidak tertular,” kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi.
Dokter Joni yang juga Direktur RSUD dr Soetomo ini mengatakan, melakukan protokol kesehatan juga sangat penting mulai physical distancing, memakai masker dan sering mencuci tangan. “Kita tidak tahu seberapa imunitas tubuh kita meski sudah memakai berbagai macam obat, sehingga menjaga kesehatan dan mematuhi protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan,” tandasnya.
Terkait keberadaan obat tradisional atau herbal, menurut dr Joni obat tradisional berbeda dengan obat medical, di mana sebagai khasanah budaya dan warian nenek moyang wajib dilestarikan.
“Yang penting adalah obat tersebut aman dan tidak toksik terhadap tubuh. Terutama obat tradisional yang sudah sangat merakyat itu perlu dikaji,” katanya.
Sementara itu Komisaris Utama PT Sido Muncul, Jonatha Sofjan Hidajat yang sekaligus sebagai penemu herbal JSH mengatakan, bantuan tersebut sebagai bentuk kepeduliannya untuk membantu warga Jawa Timur dalam meningkatkan imunitas tubuh.
Herbal JSH yang sudah ditelitinya selama 5 tahun ini juga sudah disalurkan kepada para pasien COVID-19 di RS Wisma Atlet Jakarta, RS darurat di Semarang dan Salatiga. Para pasien yang mengkonsumsi obat tradisional yang sudah terdaftar di BPOM dengan nomer registrasi TR202357121 merk Kapsul JSH ini banyak yang sudah sembuh seiring meningkatnya imunitas tubuh mereka.
“Saya senang bisa membantu pasien Corona untuk sembuh. Mereka yang sembuh secara rutin mengkonsumsi Kapsul JSH selama 7-9 hari. Agar lebih efektif dikonsumsi rutin setiap hari sehingga mempercepat peningkatan daya tahan tubuh. Kini giliran pasien di Jawa Timur, semoga semakin banyak yang sembuh agar pandemi segera berakhir,” katanya. (hap)