Bandung, PMP – Presiden Jokowi menyaksikan dimulainya penyuntikan terhadap 19 relawan yang mengikuti uji klinis fase III vaksin COVID-19 di Rumah Sakit Pendidikan (RSP) milik Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad), di Jl Eyckman, Bandung, Selasa (11/8/2020).
“Hari ini saya hadir di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Bandung dalam rangka melihat secara langsung pelaksanaan penyuntikan perdana untuk imunisasi kepada 1.620 relawan,” kata Presiden Jokowi usai peninjauan yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa.
Presiden menargetkan uji klinis fase III bisa selesai dalam enam bulan. Jika vaksin lolos uji klinis tanpa efek samping, diharapkan dapat segera diproduksi massal oleh PT Bio Farma.
“Kita harapkan nanti insyaallah di bulan Januari, kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga kalau produksinya sudah siap langsung diberikan vaksinasinya kepada seluruh masyarakat di tanah air,” harap Jokowi.
Menurut Prof Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad, pagi tadi sebanyak 19 relawan telah disuntik vaksin.
“Hari ini 19 orang, sesuai dengan hasil pada tes swab kemarin. Yang datang harusnya 20, tapi yang datang hari ini 19, mungkin yang satu lagi kurang sehat,” kata Prof Kusnandi.
Sebelum disuntik vaksin, para relawan terlebih dulu menjalani tes COVID-19. Pada Senin kemarin, mereka sudah menjalani tes usap (Swab Test) dan hasilnya negatif. Kemudian hari ini, mereka harus kembali menjalani tes cepat (rapid test) sebelum disuntik. Jika hasilnya non-reaktif, barulah mereka divaksin.
Menurut Rodman Tarigan, juru bicara Tim Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad, persyaratan tes cepat telah ditetapkan oleh komite etik sehingga harus dipatuhi. Tujuannya memastikan kondisi kesehatan relawan sebelum disuntik vaksin.
”Sukarelawan juga akan menjalani pemeriksaan fisik standar dan pengukuran suhu tubuh. Syarat suhu tubuh sukarelawan mesti di bawah 37,2 derajat celsius,” ujarnya seperti dikutip Kompas, Selasa pagi.
Selain di RSP Unpad, penyuntikan uji klinis juga akan dilakukan di Balai Kesehatan Unpad di Jalan Dipati Ukur, serta empat puskesmas di Kota Bandung, yaitu Puskesmas Garuda, Sukapakir, Ciumbuleuit dan Dago.
Dilakukan di Lima Negara
Vaksin yang diuji klins fase III dan disuntikkan kepada para relawan ini dikembangkan PT Bio Farma bersama Sinovac Biotech Ltd, perusahaan vaksin asal China. Keduanya bekerja sama karena vaksin yang dikembangkan Sinovac sesuai dengan kemampuan Bio Farma dalam memproduksi secara massal yakni inactivated vaccine.
Sinovac selama ini telah melakukan pengembangan vaksin dalam beberapa pandemi dan memenuhi pre-qualifikasi WHO. Contohnya pembuatan vaksin SARS. Hal itulah yang memperkuat keyakinan Bio Farma bersinergi untuk menghasilkan vaksin COVID-19.
Prof Kusnandi Rusmil menyebut, uji klinis fase I dan II telah dilakukan Sinovac di China.
Pada fase I diujikan kepada 100 orang dewasa. Setelah dinyatakan aman dan mempunyai efek bagus bagi kekebalan tubuh manusia, dilanjutkan dengan fase II terhadap 400 orang.
”Uji klinis fase ketiga harus multisentra pengujian. Oleh sebab itu tidak hanya dilakukan di China, tetapi juga di beberapa negara,” ujar Prof Kusnandi.
Uji klinis fase III vaksin Sinovac selain di Bandung juga dilakukan di beberapa negara, di antaranya Brasil, India, Bangladesh dan Chile.
Menurut Eddy Fadlyana, Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad, dibutuhkan 1.620 relawan dan hingga Selasa ini mencapai 1.200 orang. Pendaftaran masih dibuka sampai 31 Agustus 2020.(bim)