Surabaya, pmp – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Gugus Tugas Kuratif COVID-19 dan Dinkes Jatim meningkatkan kapasitas jumlah bed isolasi pasien COVID-19 dengan menyiapkan 18 rumah sakit (RS) rujukan baru dan RS Darurat Lapangan (RSDL) di Surabaya, Malang dan Jember. Diharapkan mampu merelaksasi beban RS di Jawa Timur akibat penambahan pasien COVID-19.
Kasus konfrmasi positif di Jatim per 25 Oktober mencapai 79.207 dengan kasus aktif yang masih dirawat sebanyak 6.002 pasien. Tingginya pasien yang dirawat telah menyebabkan bed occupancy rate (BOR) atau tingkat hunian rawat inap rumah sakit di Jatim meningkat. Jika pada Oktober tercatat 35%-45%, pada Desember naik menjadi 60%-70%.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik dalam pandemi COVID-19. Oleh karena itu kami berkomitmen memastikan kapasitas bed isolasi yang cukup dengan menambah 18 RS rujukan baru di Jawa Timur guna memberikan pelayanan yang terbaik bagi pasien COVID-19 dengan gejala sedang dan berat,” kata Khofifah, Jumat (25/12/2020).
Dengan tambahan tersebut, lanjut Khofifah, jumlah RS rujukan COVID-19 di Jatim menjadi 145 RS di mana memiliki ruang isolasi tekanan negatif dengan ventilator sebanyak 311 bed, isolasi tekanan negatif biasa sebanyak 2.416 bed, isolasi biasa sebanyak 2.966 bed dan pengembangan 753 bed.
Sementara untuk mengatasi kasus tanpa gejala dan gejala ringan, Khofifah mempersiapkan format RS Darurat Lapangan (RSDL) yang telah terbukti efektif menangani ribuan pasien COVID-19 dengan angka kematian nol.
RSDL di Malang ditempatkan di Polkesma yang terletak di Jalan Ijen Boulevard. Sedangkan di Jember disiapkan RS Paru Jember. Total tambahan bed di RSDL mencapai 555 bed, yakni 150 RSDL Indrapura, 306 bed RSDL Ijen Boulevard dan 99 bed di RS Paru Jember. Maka jumlah bed isolasi mencapai 7.001 bed baik di RSDL maupun di RS Rujukan COVID-19.
Khofifah tetap berharap agar masyarakat semakin meningkatkan kepatuhan terhadap protokol Kesehatan.
“Saya mengimbau masyarakat Jawa Timur untuk memperketat protokol kesehatan. Meski kapasitas rumah sakit kita cukupi, namun saya berharap dengan mematuhi protokol kesehatan yang baik, masyarakat tidak tertular COVID-19 sehingga tidak perlu sampai masuk rumah sakit,” pungkas Khofifah.(gdn)