PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

Inilah Struktur Penduduk Jatim Sensus 2020

(Sumber : Inifografis jatim.bps.go.id)

Surabaya, pmp – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Timur merilis hasil sensus penduduk yang dilaksanakan pada 2020. Tercatat jumlah penduduk di wilayah provinsi dengan luas 47,8 ribu kilometer persegi ini mencapai 40,67 juta jiwa, meningkat dari sensus terakhir pada 2010  sebanyak 37,48 juta jiwa.

“Kegiatan 10 tahunan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengumpulkan satu data kependudukan Indonesia,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan dalam siaran pers, Minggu (24/1/2021).

Dadang menjelaskan laju pertumbuhan penduduk Jatim selama periode 2010-2020 sebesar 0,79 persen per tahun, naik  dibandingkan periode 2000-2010 sebesar 0,75 persen.

“Penduduk berjenis kelamin perempuan lebih banyak dibanding laki-laki, tercatat prosentase perempuan 50,09 persen atau sebesar 20,37 juta jiwa dan dan prosentasi laki-laki 49,9 persen atau sebanyak 20,29 juta jiwa,” katanya.

Dadang juga menyebutkan struktur penduduk Jawa Timur didominasi generasi Z, dilanjutkan generasi milenial, dan generasi X.

Prosentase generasi Z yakni penduduk yang lahir di tahun 1997-2012 dengan usia sekarang diperkirakan 8 sampai 23 tahun mencapai 24,80 persen;  generasi milenial yang lahir tahun 1981-1996  atau penduduk berusia  sekarang diperkirakan 24 sampai 39 tahun sebanyak 24,32 persen, dan generasi X yang lahir di tahun 1960-1980 dengan usia sekarang 40 sampai 60 tahun sebesar 23,96 persen.

“Ini merupakan potensi kalau kita lihat berdasarkan usia kerja dan harus disiapkan untuk memenuhi lapangan pekerjaan,” tandasnya.

Berdasarkan kelompok usia, dominasi penduduk dengan rentang usia 15-64 tahun mencapai 71,65 persen. Jumlah ini meningkat dibanding dengan data sensus tahun 2010 yang hanya 68,34 persen.

Peningkatan juga terjadi pada proporsi penduduk usia 65 tahun ke atas yang tercatat 8,20 persen, naik dibanding 10 tahun lalu yang hanya 7,07 persen.  “Artinya kesehatan membaik di mana masyarakat ini usia harapan hidupnya tinggi,” ujarnya.

Sebaliknya proporsi kelompok usia 0-14 tahun sebesar 20,15 persen menurun dibanding sensus pada tahun  1971 yakni 41,60 persen. Ini menunjukkan kelahiran atau fertilitasnya menurun.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebutkan data hasil sensus penduduk 2020 yang dilakukan BPS tersebut bisa menjadi acuan pemerintah provinsi dalam mengambil kebijakan.

‘’Dari dari data yang ada tingkat kepadatan penduduk provinsi Jawa Timur mencapai 851 jiwa per kilometer per segi,’’ katanya.

Hasil sensus penduduk menunjukkan persentase penduduk sebesar 93,13 persen atau setara 37,87 juta penduduk berdomisili sesuai kartu keluarga. Sisanya, 6,87 persen atau setara dengan 2,79 juta penduduk domisilnya tidak sesuai kartu keluarga.

“Saat ini, daerah dengan jumlah penduduk tertinggi masih kota Surabaya sebanyak 2,87 juta jiwa, disusul Kabupaten Malang, Jember, Sidoarjo, dan Banyuwangi. Sedangkan paling rendah adalah Kota Mojokerto dengan jumlah penduduk 132,43 ribu orang dalam satu kota,’’ kata gubernur perempuan pertama di Jawa Timur.

Khofifah mengatakan data sensus penduduk juga mengulas pengelompokan wilayah berdasarkan budaya yang merujuk pemikiran budayawan yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama Ayu Sutarto yakni wilayah Mataraman, Arek, Pandalungan, dan Madura.

Dari pengelompokan itu, persentase jumlah penduduk tertinggi ada di Matraman sebesar 34,62 persen, kemudian Arek 28,86 persen, Pandalungan 24,67 persen, dan Madura 9,85 persen. (hps)