Pasuruan, pmp – Politik hanyalah soal kepentingan. Adagium itu tampaknya berlaku pula buat Khofifah Indar Parawansa dan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Jika pada Pilgub Jatim 2018 silam keduanya berseteru demi kepentingan memperebutkan kursi Jatim-1, kini keduanya sebagai kepala daerah bergandeng tangan demi kemaslahatan umat menjelang Idul Fitri.
Pada Minggu (9/5/2021) atau sekitar lima hari menjelang Idul Fitri, Gubernur Jatim Khofifah dan Wali Kota Pasuruan Gus Ipul kompak blusukan di Pasar Besar Pasuruan untuk memastikan harga-harga kebutuhan pokok atau sembako tetap stabil sekaligus menyerap aspirasi para pedagang dan pembeli.
Baik Khofifah maupun Gus Ipul tampaknya sudah melupakan perseteruan Pilgub Jatim 2018. Saat itu Khofifah yang menggandeng Emil Elestianto Dardak mengalahkan Gus Ipul yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno. Kini keduanya telah sama-sama menjabat, setelah Gus Ipul kembali bertarung di laga Pilkada Kota Pasuruan pada 9 Desember 2020 dan berhasil menang.
Perseteruan poliitik Khofifah-Saifullah sebenarnya sudah lebih lama karena pada dua Pilgub Jatim sebelumnya, yakni tahun 2013 dan 2008, keduanya juga berseteru karena Khofifah menantang Soekarwo atau Pakde Karwo yang menggandeng Gus Ipul sebagai wakil gubernur.
Komitmen Bantu Gus Ipul Renovasi Pasar
Saat mengunjungi Pasar Besar, kedua tokoh Nahdlatul Ulama itu –Khofifah Ketua Umum Muslimat NU empat periode sementara Gus Ipul mantan Ketua Umum GP Anshor dua periode– tampak akrab berinteraksi dengan para pedagang maupun pembeli.
“Sejauh ini harga daging relatif stabil, kecuali daging ayam yang mengalami sedikit kenaikan. Ini akan sangat membantu ibu-ibu rumah tangga karena bahan pangan pokok tersedia cukup aman dengan harga yang stabil untuk Idul Fitri,” kata Gubernur Khofifah.
Mantan Menteri Sosial periode pertama Presiden Jokowi itu bahkan mengapresiasi Gus Ipul yang telah membuat aplikasi tentang kepastian harga sembako yang dipajang di sudut Pasar Besar.
“Kita bisa melihat runing text yang bisa memudahkan pembeli mengetahui berapa harga jika ingin membeli telur atau daging. Lewat sistem digitalisasi seperti ini, masyarakat bisa mendapatkan kepastian harga. Sementara pedagang harus menjual sesuai harga yang dipublish. Tidak bisa semaunya menaikkan harga karena permintaan tinggi,” paparnya.
Tak hanya itu, Khofifah bahkan menyatakan akan membantu dana dari APBD Provinsi Jatim untuk merenovasi infrastruktur Pasar Besar Kota Pasuruan dan bakal menjadi prioritas Pemprov Jatim.
“Insya Allah kita akan support bantuan keuangan untuk renovasi pasar di sini,” kata Khofifah.
Gus Ipul tentu saja tertawa lebar mendengar komitmen Khofifah. Sebab menurutnya, ada empat pasar di Kota Pasuruan yang memang membutuhkan perbaikan infrastruktur.
“Pasar Besar ini salah satu pasar yang padat pengunjung, terutama di hari-hari tertentu. Tadi juga sudah disaksikan sendiri oleh Ibu Gubernur ada beberapa infrastruktur kita yang perlu direnovasi. Alhamdulillah, terima kasih Ibu Gubernur,” papar keponakan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
Begitulah seharusnya politik. Berseteru dan bersaing sekedar di medan Pilkada, namun setelah itu kembali bergandeng tangan demi kemaslahatan masyarakat.(bim)