Jakarta, pmp – Paul Pogba (28), gelandang Machester United asal Perancis, mengibarkibarkan bendera Palestina usai menjamu imbang Fulham pada laga ke-37 Setan Merah di Stadion Old Trafford, Manchester, Rabu dini hari (19/5/2021).
Pogba tak sendiri, pemain sayap muda kelahiran Pantai Gading Amad Diallo (18) ikut memegangi bendera. Keduanya mengibarkan bendera Palestina dihadapan 10 ribu suporter yang kembali meramaikan stadion.
Apa yang dilakukan Pogba rupanya sebagai bentuk dukungan buat bangsa Palestina yang diserang secara brutak oleh militer Israel. Seminggu sebelum laga, Pogba menulis melalui akun medsosnya, “Dunia membutuhkan perdamaian dan cinta. Ini akan segera Idul Fitri. Mari kita semua saling mencintai #PrayForPalestine”.
Tak hanya itu, Selasa kemarin Pogba juga membuat unggahan serupa, “Mari kita jaga dunia kita aman dan bebas dari kekerasan. Berdoa untuk Palestina.”
Ole Gunnar Solskjaer, manajer MU, ternyata mendukung. “Pandangan Paul Pogba dan Amad Diallo harus dihormati,” katanya.
Menurut Ole, MU memiliki pemain dari latar belakang berbeda, budaya berbeda, serta negara berbeda.
“Jika para pemain saya memikirkan hal-hal selain sepak bola, maka itu hal yang positif… Kami menghormati hak mereka untuk memiliki pandangan yang berbeda,” katanya.
Kabar baiknya, seperti dilaporkan The Athletic pada Senin, klub tidak akan memberi hukuman bagi pemain atau suporter yang mengibarkan bendera Israel atau Palestina di stadion selama minggu-minggu terakhir musim Liga Premier 2020-2021.
Pihak FA, asosiasi sepak bola Inggris, juga tidak menghukum pemain karena mengibarkan bendera sebuah negara setelah pertandingan.
Oleh sebab itulah, dua pemain Leicester City Wesley Fofana (20) asal Perancis dan Hamza Choudhury (23) asal Britania Raya juga mengibarkan bendera Palestina setelah kemenangan mereka di final Piala FA melawan Chelsea pada Sabtu lalu. Choudhury bahkan mengalungkan bendera saat menerima medali.
Apa yang dilakukan Pogba dan kawan-kawan layak diapresisi mengingat sampai Selasa kemarin, jumlah korban meninggal di Gaza mencapai 181 orang termasuk 52 anak-anak dan 31 wanita. Sementara 1.200 korban luka akibat serangan insiden roket dan serangan udara sejak Senin 10 Mei 2021.(gdn)