PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

Khofifah Tinjau Warga Terdampak Gempa 5,9 SR Kabupaten Blitar

Khofifah gempa Blitar
Khofifah mendatangi rumah terdampak cukup parah milik Tukinem.(Humas Pemprov Jatim)

Blitar, pmp – Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meninjau dan memberi support warga terdampak gempa magnitudo 5,9 SR di Kabupaten Blitar yang terjadi Jumat (21/5/2021).

Gempa yang berpusat 57 Km tenggara Kabupaten Blitar dengan kedalaman 110 km dirasakan masyarakat di 31 kabupaten atau kota di Jatim. Selanjutnya diikuti empat gempa susulan berkekuatan 2,9 SR, 2,7 SR, 2,8 SR, dan 3,1 SR.

Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim per Sabtu (22/5/2021), tercatat satu orang luka berat dan satu orang luka ringan. Namun gempa bumi mengakibatkan ratusan rumah, fasilitas kesehatan, sarana pendidikan, serta tempat ibadah mengalami kerusakan mulai dari rusak ringan, rusak sedang, hingga rusak berat.

Baca Juga :   Gubernur Jatim Perintahkan Wisata Air Tutup Selama Liburan

Gubernur Khofifah melakukan peninjauan di beberapa lokasi terdampak gempa, yakni  Dusun Buneng, Desa Boro, Kecamatan Selorejo didampingi Bupati Blitar dan Fokopimda Blitar, juga Plt Kepala Pelaksana BPBD Jatim.

Khofifah mendatangi rumah terdampak cukup parah milik Tukinem. Sebagian temboknya runtuh dan gentengnya rawan jatuh.

Selain menyapa Tukinem, Khofifah menyerahkan bantuan untuk warga berupa sembako, masker kain 15.000 buah, masker medis 2.000 buah, lauk pauk BNPB 40 Kardus, serta terpal 100 lembar.

Menurut Khofifah, total perbaikan rumah rusak berat dan rusak sedang dikoordinasikan lebih lanjut untuk dicover BNPB, atau BPBD kabupaten dan BPBD provinsi.

“Untuk rumah Bu Tukinem, bisa dilakukan perbaikan full paket seperti semenisasi, pembangunan MCK, dan sebagainya,” kata Khofifah.

Baca Juga :   Bahagianya Tukang Becak dan Pemulung Menyanyikan Indonesia Raya di Gedung Grahadi

Khofifah menekankan langkah mitigasi bencana harus dilakukan lebih komprehensif. Kewaspadaan semua pihak, termasuk pembuatan konstruksi bangunan tahan gempa harus dioptimalkan, utamanya di bagian selatan Pulau Jawa, termasuk wilayah selatan Jatim.

“Ini penting sebab selatan Pulau Jawa dilalui wilayah ring of fire di mana gempa di satu titik resonansinya bisa antar pulau atau antar provinsi,” katanya.

Bupati Blitar Rini Syarifah mengatakan, Pemkab Blitar sedang mendata dan menginventarisir kerusakan terdampak gempa. Sejauh ini, terdata kerusakan ringan 113 rumah.

“Untuk fasilitas umum, kerusakan cukup parah Puskesmas Wates. Inventarisasi dua hari ke depan insyaallah akan selesai. Kita percepat,” tandas Rini.(els)