Jakarta, pmp – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menggelar nonton bareng film Tjoet Nja’ Dhien (1988) yang baru menjalani proses restorasi di Belanda. Rayakan pencapaian film terbaik karya anak bangsa peraih delapan Piala Citra.
Proses restorasi dilakukan dengan mentransformasi film dari pita seluloid ke DCP (Digital Cinema Package) sehingga gambar lebih bersih dan detail serta warna semakin tajam. Durasi film yang sebelumnya 130 menit juga dipangkas menjadi 106 menit.
Nonton bareng ‘Tjoet Nja’ Dhien’ dilakukan di Plaza Senayan XXI Jakarta dengan penerapan protokol kesehatan ketat dan disiplin, Minggu (30/5/2021).
“Acara nonton bareng ini juga merupakan bagian dari menggalakkan kampanye #KembaliKeBioskop,” kata Sandiaga.
Menurut Sandiaga, film Tjoet Nja’ Dhien awalnya sempat mengalami kesulitan keuangan dalam proses produksinya.
“Tapi dengan kepemimpinan Pak Erros (sutradara Erros Djarot) bisa terselesaikan semuanya. Ini merupakan bentuk perjuangan Pak Erros yang dengan segala keterbatasannya berhasil menghadirkan satu film yang sangat epik, terbukti berhasil mendapatkan delapan Piala Citra. Jadi tepuk tangan untuk Pak Erros dan seluruh tim,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Selain Erros Djarot turut hadir Christine Hakim pemeran Tjoet Nja’ Dhien, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf Neil El Himam, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Periode 2011-2014 Sapta Nirwandar, Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu, serta sejumlah tokoh dan anggota komunitas Aceh.
Erros Djarot mengucapkan terima kasih sekaligus apresiasinya pada Kemenparekraf/Baparekraf atas komitmen meningkatkan perfilman nasional.
“Kampanye kembali ke bioskop bukan hanya mengajak orang kembali ke bioskop, tapi juga menonton film nasional. Terkait rencana program yang akan mendukung produksi film, saya titipkan agar intelektual diskursus dihidupkan kembali. Libatkan masyarakat,” pinta Erros.
Semangat Pantang Menyerah
Menurut Menteri Sandiaga, #KembaliKeBioskop merupakan program kampanye yang tidak hanya untuk meningkatkan kembali industri perfilman termasuk bioskop, tapi juga bentuk keberpihakan kepada film-film nasional.
“Karena ada puluhan ribu masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari industri perfilman. Kita harus hadir dengan kebijakan yang berpihak, tepat manfaat, tepat sasaran dan tepat waktu,” kata Sandiaga.
Guna mendukung film sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif, pihaknya tengah menyiapkan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) khusus sektor perfilman. Selain kampanye #KembaliKeBioskop, juga terdapat program kampanye promosi film Indonesia dengan memberikan program khusus seperti buy one get one atau program diskon lainnya.
Kemenparekraf/Baparekraf tengah menyiapkan stimulus produksi film berkualitas yang memiliki nilai-nilai ke-Indonesiaan seperti keberagaman serta nilai-nilai persatuan.
“Nantinya akan ada kurator yang menentukan film apa yang akan diberikan bantuan untuk produksinya,” kata Sandiaga.
Menparekraf ingin insan perfilman tetap yakin bahwa pemerintah khususnya Kemenparekraf/Baparekraf tidak akan pernah meninggalkan perjuangan untuk industri perfilman.
“Seperti value yang diperlihatkan dalam film Tjoet Nja’ Dhien tadi yang pantang menyerah sampai titik darah penghabisan. Selain itu, saya juga mengingatkan bahwa saat ini kita masih dalam situasi pandemi sehingga disiplin protokol kesehatan harus dapat terus dijalankan dengan baik,” kata Sandiaga Uno.(els)