Surabaya, pmp – Qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad. Empat ayat surat Al Ikhlas dilantunkan Fitri Soekma Dewi (15), gadis down syndrome atau penyandang disabilitas yang tinggal di Wage Sidoarjo. Dengan suara cedal, surat pendek Al Quran itu lancar dilafazkannya.
Ibundanya Esti Dewi Ningsih (52) yang mendampingi dan sepupunya Chusnul Jadidah (21) yang mengajari Fitri melalui layar ponsel karena tinggal jauh di Kabupaten Kubu Raya yang berbatasan dengan Kota Pontianak Kalimantan Barat, bertepuk tangan memberi penghargaan dan semangat buat Fitri.
“Bagi orang normal menghafal surat pendek empat ayat tentu sangatlah mudah. Namun tidak demikian dengan Fitri yang membutuhkan waktu lebih lama sehingga mengajarinya butuh kesabaran,” kata Esti Dewi Ningsih saat ditemui di rumahnya, Jumat (11/6/2021).
Fitri memang tidak bisa membaca, dia belajar mengaji dengan mengandalkan ingatan saat ‘guru’ melafazkan ayat demi ayat.
Sebagai anak berkubutuhan khusus, Fitri tak betah berlama-lama belajar dan cepat bosan. Emosinya juga tidak stabil dan Esti sudah sangat hafal perilaku sang anak.
“Selama belajar di sekolah luar biasa, Fitri bergaul dengan banyak teman dan tidak mengalami kesulitan berarti menerima pelajaran seperti menggambar, memberi warna, atau pengenalan materi lainnya,” papar Esti.
Namun untuk belajar mengaji Fitri agak susah sehingga harus beberapa kali berganti guru. Untunglah sejak tiga tahun lalu datang Inul, panggilan akrab Chusnul Jadidah, sepupu Fitri asal Kubu Raya yang kebetulan harus kuliah di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Fakultas Syariah dan Hukum, jurusan hukum ekonomi syariah.
Fitri rupanya merasa senang dan cocok menjalin komunikasi dengan Inul termasuk belajar mengaji. Meski Inul kos di dekat kampus di Gang Masjid Jemur Wonosari, dua kali dalam seminggu dia datang ke Wage untuk menemani Fitri belajar mengaji.
Sayang saat pandemi datang, pada April 2020 Inul harus pulang ke kota asalnya karena kampus menghapus tatap muka dan kuliah dilakukan secara online. Fitri pun mogok mengaji.
Untungnya selama terpisah jarak akibat pandemi, Inul terus mencoba berkomunkasi dengan Fitri melalui ponsel. Meski awalnya terasa susah karena Fitri belum terbiasa, tiga bulan kemudian komunikasi menjadi lancar, termasuk proses belajar mengaji bisa kembali dimulai.
“Fitri belajar mengaji dengan mendengarkan suara Inul, sehingga kestabilan jaringan internet sangatlah penting. Karena itu saya sangat terbantu dengan IM3 ini,” kata Esti menggunakan paket data IM3 Ooredoo 4G Plus Kuat.
Menurut Esti, menggunakan jaringan IM3 Ooredoo 4G Plus Kuat selain suara terdengar jernih, gambar video juga tak terputus-putus sehingga Fitri menjadi betah berkomunikasi melalui ponsel.
“Pada awalnya sempat menggunakan operator lain, namun video terputus-putus dan suara tidak jelas dan Fitri langsung ngambek,” papar Esti.
Tak hanya itu, menurut Esti yang single parent dan membuka warung kecil-kecilan di teras rumah, biaya paket data IM3 Ooredoo Freedom dengan kuota 10GB sekitar Rp 40 ribu untuk 30 hari tak memberatkannya.
“Makanya dengan IM3 saya sangat terbantu. Kualitas sinyalnya bagus, harganya pun sangat murah jadi tidak memberatkan saya,” pujinya.
Indosat Dukung Belajar Mengajar Online
Tak hanya Esti yang bersuka cita menggunakan IM3 Ooredoo, Inul pun bahagia karena tetap bisa berkomunikasi dengan Fitri dan Esti budenya.
“Alhamdulillah saya senang bisa terus berkomunikasi dengan Kak Fitri juga Bude Esti,” kata Inul yang juga menggunakan paket data IM3 Ooredoo 4G Plus Kuat Unlimited.
Kuota itu dipergunakannya untuk bersilaturahmi dengan Fitri dan budenya, juga untuk kuliah online yang sehari sekitar 7-9 jam, termasuk berdiskusi mengerjakan tugas kelompok dengan teman-teman yang mayoritas berada di Jawa Timur.
“Maklum saja, kuliah dan diskusi dengan teman-teman menggunakan Google Meet,” kata Inul yang menggunakan nomor 08584986XXXX.
Sore hari setelah selesai kuliah saat jadwal tak padat, Inul meluangkan waktu video call dengan Fitri untuk mengajari mengaji. Agar Fitri tak bosan, sesekali Inul bercerita kisah-kisah nabi.
“Selain hapalan doa-doa pendek, Kak Fitri juga suka mendengarkan suara saya saat mengaji surat lainnya. Kalau kadung betah dan hatinya sedang senang, Kak Fitri sesekali ikut menirukan bacaan mengaji meski dengan lafal cedal,” kata Inul.
Sejatinya Indosat Ooredoo mendukung penuh program bantuan kuota data internet bagi para mahasiswa seperti Inul, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Tahap II yang mulai diimplementasi pada April 2021.
Dukungan bantuan kuota data internet berupa 100% kuota utama yang akan didapatkan oleh pengguna IM3 Ooredoo sesuai jenjang pendidikan, juga merupakan komitmen Indosat Ooredoo mempercepat transformasi digital di Indonesia yang diimplementasikan di sektor pendidikan selama masa pandemi.
Besaran bantuan kuota data internet untuk murid PAUD 7GB, siswa SD, SMP dan SMU 10GB, guru 12GB, sementara mahasiswa dan dosen kuota 15GB.
“Kami berkomitmen mendukung masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi masa pandemi COVID-19, salah satunya melalui program Bantuan Kuota Data Internet Tahap II dari pemerintah kepada siswa, mahasiswa, guru dan dosen,” kata Vikram Sinha, Director & Chief Operating Officer Indosat Ooredoo.
Menurut Vikram, pihaknya juga berkomitmen mempercepat transformasi digital Indonesia, sejalan dengan visi pemerintah menjadi ekonomi digital terbesar ASEAN.
“Guna mendukung visi pemerintah, kami telah memastikan peningkatan kualitas jaringan 4G kami di seluruh Indonesia, sehingga dapat membantu kelancaran proses belajar dan mengajar secara online dengan lebih baik lagi. Kami percaya dalam kondisi apapun, kita semua harus memastikan anak-anak dan generasi muda tetap mendapatkan haknya untuk dapat belajar dengan baik dan lancar,” paparnya.
Indosat Ooredoo Raih Global Rising Star
Kehandalan performa video experience Indosat Ooredoo telah mendapat pengakuan dunia setelah sukses meraih Global Rising Star pada perhelatan Global Mobile Network Experience Awards 2020 yang diselenggarakan Opensignal pada Januari 2021.
Secara khusus, Indosat Ooredoo menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi dunia yang dinilai paling berhasil melakukan peningkatan secara signifikan dalam skor video experience.
Peningkatan skor Indosat Ooredoo mencapai 55,8%, sebuah pencapaian yang mengesankan dibandingkan rata-rata global sebesar 14,4%. Metrik video experience Opensignal mengukur kualitas video yang dialirkan ke perangkat seluler dengan mengukur aliran video melalui jaringan operator.
Tak hanya itu, penghargaan Global Rising Star juga diberikan setelah melihat kerja keras Indosat Ooredoo di sepanjang tahun 2020 dalam memperluas jaringan, peningkatan kapasitas ‘end to end’, perjalanan transformasi digital, juga penggelaran jaringan di wilayah terpencil untuk kebutuhan digital. Indosat Ooredoo juga dinilai salah satu terbaik dalam hal peningkatan pengalaman kecepatan download dan kecepatan upload.
Laporan Opensignal bertujuan memberikan gambaran yang akurat secara statistik tentang pengalaman pelanggan aktual secara global, selama periode 1 Januari hingga 28 Juni 2019 dan 2020, melalui lebih dari 400 miliar pengukuran dan data dikumpulkan dari hampir 96 juta perangkat.
“Kami sangat bangga atas penghargaan Global Rising Star untuk Pengalaman Video dan dua penghargaan penting lainnya dari Opensignal. Penghargaan tersebut menegaskan pengakuan atas hasil pendekatan agresif berkelanjutan kami untuk perluasan jaringan, guna menghadirkan pengalaman video berkualitas kepada pelanggan,” kata President Director and CEO Indosat Ooredoo Ahmad Al-Neama.
Menurut Ahmad Al-Neama, kualitas jaringan salah satu pendorong utama Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan di Indonesia, mendukung kebutuhan pelanggan untuk memperkaya kehidupan digital mereka dan berkontribusi mewujudkan visi Indonesia menjadi bangsa digital.
Pada tahun 2021, lanjut Ahmad, Indosat Ooredoo melanjutkan peningkatan dan perluasan jaringan dengan fokus pada 4G/LTE dan video grade network untuk memberikan layanan internet yang semakin baik kepada pelanggan.
Sementara Soejanto Prasetya, SVP-Head of RegionEast Java & Bali Nusra Indosat Ooredoo menyampaikan, pihaknya bakal terus memberikan pengalaman internet terbaik bagi pelanggan melalui peningkatan performa jaringan.
“Kami yakin pengembangan jaringan 4G kami yang berkelanjutan, bersama model operasi digital canggih yang kami mulai awal tahun ini di Network Operation Center (NOC) dan Customer Engagement Management (CEM) bakal memastikan bahwa pelanggan mendapatkan pengalaman digital terbaik,” kata Soejanto.
Menurut Soejanto, guna meningkatkan performa jaringan Indosat Ooredoo 4G Plus Kuat telah meningkatkan kapasitas layanan datanya sekitar 38%. Layanan Voice over LTE (VoLTE) secara nasional.
“Peningkatan kapasitas tersebut memungkinkan pelanggan melakukan panggilan suara di jaringan 4G kami dengan kualitas suara yang superior, tanpa mengganggu konektivitas data yang sedang berjalan,” pungkasnya.(hapsah)