PenaMerahPutih.com
Headline Indeks Spotlight

Gaizka Mendieta : Hanya Italia yang Membuat Miris Hati Tim Spanyol

Ferran Torres
Apakah Ferran Torres bakal jadi kunci mengalahkan Italia? (uefa.com via getty image)

Jakarta, pmp – Gaizka Mendieta (47), gelandang serba bisa Spanyol yang pernah memperkuat Matador pada Piala Dunia 2002, mengaku Italia merupakan satu-satuya tim yang tidak ingin dia hadapi sampai babak final jika dia menjadi bagian dari squad Spanyol di EURO 2020 ini.

“Sebab sekarang Italia bermain dengan gaya yang lebih ‘Spanyol’ – lebih nyaman dengan penguasaan bola– namun tetap dengan kekuatan pertahanan dan daya tempur tradisional mereka,” kata Mandieta yang 40 kali bermain untuk La Furia Roja dan mengakhiri karier di klub Middlesbrough Inggris.

Lalu bagaimana masukannya bagi pelatih Luis Enrique untuk menaklukkan Italia pada semifinal EURO 2020 yang bakal digelar di Stadion Wembley London pada Rabu dini hari (7/7/2021) pukul 02.00 WIB?

Berikut analisa pemain yang pernah bermain untuk Valencia dengan penampilan La Liga 263 pertandingan dan 48 gol seperti dirilis uefa.com : :

Alvaro Morata berduel dengan Luka Modrić
Alvaro Morata berduel dengan Luka Modrić saat Spanyol menang 3-5 atas Kroasia di babak 16 besar.(euro vis getty image)

Jika anda bertanya kepada saya sebelum turnamen, Italia akan menjadi satu-satunya tim yang tidak ingin saya hadapi sampai babak final. Tetapi saya memiliki kepercayaan besar pada Luis Enrique dan timnya bahwa mereka sudah siap.

Baca Juga :   Inggris vs Denmark : Menunggu Wembley Bergemuruh Sambut Rekor Baru Three Lions

Menurut saya hanya nama ‘Italia’ yang pernah membuat miris hati tim Spanyol, bukan takut tapi lebih tepat ‘rasa hormat’ karena tim asuhan Roberto Mancini telah menunjukkan era yang berbeda.

Sekarang Italia bermain dengan gaya yang lebih ‘Spanyol’ – lebih nyaman dengan penguasaan bola– namun tetap dengan pertahanan dan daya tempur tradisional mereka dan tampaknya DNA sepakbola Italia itu bakal selalu ada.

Roberto Mancini telah menyuntikkan gaya permainan pribadinya ke tim Azzurri dan saya angkat topi untuk itu. Italia memiliki para pemain yang luar biasa tetapi saya pikit karakteristik mereka yang paling penting adalah keseimbangan antara taktis dan teknis. Mereka sepertinya tim terbaik yang pernah saya lihat di turnamen ini.

Spanyol sendiri adalah tim yang gaya permainannya paling mirip dengan Italia, meski mereka memiliki sedikit keunggulan dalam hal energy. Laga melawan Italia akan menjadi pertandingan tersulit Spanyol.

Baca Juga :   Belgia vs Portugal : Ini Perbandingan Lukaku Lawan Ronaldo

Ada alasan untuk sejak awal memainkan Marcos Llorente di lini tengah kanan dan menginstruksikan Ferran Torres untuk duel satu lawan satu melawan Emerson yang seharusnya menggantikan bek Leonardo Spinazzola. Atau bisa juga menyimpan Llorente di bangku cadangan untuk menambah energi di tengah laga.

Apakah Luis Enrique bakal menggenjot serangan sejak babak pertama atau justru menyimpan energi untuk pertengahan laga dengan menurunkan Torres dari bangku cadangan untuk mencoba memenangkan pertandingan?

Dalam hal penguasaan bola, Spanyol harus berusaha menguasai bola cukup lama untuk membuat Italia tidak nyaman dan kehabisan energi. Namun Spanyol juga harus intens dan berakselerasi dengan bola guna menjebol lini tengah dan pertahanan Italia. Itulah tantangan Spanyol dan memang tidak mudah.

Kedua tim bermain sangat mirip dan akan menarik melihat bagaimana keduanya akan bersemangat memperebutkan bola. Spanyol harus memperlambat Italia tetapi sekaligus meningkatkan serangan.

Agar menang Spanyol harus meningkatkan pertahanan mereka yang belum cukup kokoh. Saya lihat setiap umpan silang lawan selalu memunculkan kekhawatiran.

Baca Juga :   Ini Jadwal 16 Besar Euro 2020, Partai Neraka Belgia-Portugal dan Inggris-Jerman

Spanyol harus kompak, sangat penting untuk tidak memberi kesempatan Italia membuat umpan silang, tidak memberi tendangan bebas, juga tendangan sudut karena ada ancaman udara dari Giorgio Chiellini dan Leonardo Bonucci maka Spanyol harus lebih tangguh. Bonucci dan Chiellini memiliki satu kelemahan yakni kecepatan. Jadi rebut bola dari mereka dan buat mereka tidak nyaman, lalu ambil peluang!

Spanyol bisa saja menang jika mereka bisa mendominasi bola. Maka melawan tim seperti Italia, anda harus benar-benar tampil prima. Saya pikir Spanyol sedang bangkit, memiliki kepercayaan diri dan kualitas sepak bola meski penampilan terbaik belum muncul.

Lalu kapan waktu yang tepat memeragakan permainan terbaik?  Tentu saat menghadapi Italia. La Roja hanya membutuhkan sikap ‘juara’. Sudah waktunya bagi Spanyol untuk menunjukkan tekad memenangkan EURO ini. Melawan tim besar seperti Italia adalah saatnya tampil terbaik dan mereka sudah siap.(gdn)