PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksMikro

Menparekraf Sandiaga Ingin Batik Jadi Simbol Kebangkitan Ekonomi Sektor Ekraf

Yogyakarta, pmp – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menginginkan batik menjadi simbol kebangkitan ekonomi sektor ekonomi kreatif (ekraf), utamanya subsektor fesyen.

“Batik simbol ekonomi kita karena batik merupakan ekosistem warisan budaya leluhur bangsa. Indonesia juga menjadi salah satu negara yang kaya akan potensi budaya yang luar biasa. Hal ini menjadi modal yang sangat berharga bagi pengembangan ekonomi kreatif Indonesia,” kata Menparekraf Sandiaga saat menghadiri ‘Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless’, di The Phoenix Hotel Yogyakarta, Minggu malam (10/10/2021).

Pada acara tersebut hadir Istri Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta GKBRAy Adipati Paku Alam X, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, CEO Accor South East Asia, Japan, and South Korea Garth Simmons, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya dan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Singgih Raharjo

Baca Juga :   Sandiaga Gandeng Indra Lesmana, Lagu Citra Nusantara Angkat Lima Destinasi Wisata Super Prioritas

Menparekraf Sandiaga mengapresiasi ‘Batik Nusantara Celebration-Rediscover Indonesia by Accor Live Limitless’ yang digelar memperingati Hari Batik Nasional 2021, serta menonjolkan empat pilar yaitu : Destinasi, Kuliner, Seni Budaya dan Kebugaran/Kesehatan.

“Saya sudah meninjau secara langsung pameran batik sebagai produk karya para pelaku UMKM di bawah binaan Accor dan Kita Muda Kreatif, serta menyaksikan peragaan busana batik. Saya berharap hadirnya acara ini bukan hanya menjadi aspek kelestarian budaya, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi dan lapangan kerja,” katanya.

Menparekraf berharap kegiatan semacam akan turut mendorong pemulihan sektor parekraf dan menggerakkan perputaran ekonomi, utamanya di masa pandemi.

“Pandemi belum berakhir dan tak bosan saya mengingatkan untuk terus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Pandemi boleh saja membatasi ruang gerak kita, namun tidak akan pernah bisa membatasi ruang kreativitas kita dalam berkarya,” katanya.(gdn)