PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

Gubernur Khofifah Minta Masyarakat Tak Pilih-Pilih Vaksin COVID-19

Pemprov Jatim menggelar vaksinasi COVID-19 di kalangan pelajar secara massif guna mengejar target herd immunity. (Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, pmp – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat tak pilih-pilih jenis vaksin COVID-19 karena semua vaksin yang ada di Indonesia memiliki manfaat yang sama yakni membangun antibodi.

“Ada banyak merek vaksin dengan capaian efikasi sedikit  berbeda, tapi menurut saya tidak usah pilih-pilih. Segera lakukan vaksinasi agar herd imunity bisa segera terwujud. Manfaat semua vaksin sama dan semua sudah persetujuan WHO,” ungkap Khofifah saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di Lapangan Atletik Thor Gelora Pancasila Surabaya, Jumat (15/10/2021).

Gubernur Khofifah hadir bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto,  Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono,  didampingi  Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, Panglima Koarmada II Laksamana Muda Iwan Isnurwanto, Walikota Surabaya Eri Cahyadi dan beberapa Kepala OPD Pemprov Jatim.

“Saya pastikan seluruh vaksin yang tersedia aman dan efektif karena telah melalui serangkaian ujicoba. Tidak perlu menunda vaksinasi hanya karena merek, karena akan berisiko bagi diri sendiri dan orang lain. Semua vaksin di Indonesia sudah melalui kajian dari Badan POM dan mendapatkan Persetujuan Penggunaan Dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) serta selalu dilakukan pengawasan,” jelasnya.

Khofifah mengatakan, saat ini Pemprov Jatim tengah mengejar target kekebalan kelompok (herd immunity), utamanya pada kalangan pelajar, vaksinasi pun digelar secara masif di berbagai lokasi. Maka dari itu, Khofifah berharap seluruh masyarakat bisa turut menyukseskannya.

Baca Juga :   Pemerintah Bantu Korban Gempa Malang, Rumah Rusak Berat Rp 50 Juta

Pelaksanaan vaksinasi tersebut menyasar kalangan pelajar SD, SMP dan SMA yang berada dalam rentang usia 12-17 tahun. Adapun 26 ribu dosis per hari-nya disediakan bagi peserta vaksin yang telah mendaftarkan diri langsung di lokasi vaksin. Jenis vaksin yang digunakan sendiri adalah Sinovac sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Vaksinasi yang digelar kemarin menyasar 78.833 orang. Serbuan Vaksinasi Merdeka ini juga dilakukan serentak di 33 Kabupaten/Kota yang memiliki total sasaran 52.600 dosis vaksin terdistribusi.

Puluhan ribu dosis vaksin yang akan diberikan kepada kalangan pelajar di Lapangan Thor  dan terminal 2 Juanda ini akan dilaksanakan selama dua hari, yakni Jumat dan Sabtu (15-16 Oktober 2021). Pemberian vaksin tersebut diperuntukan bagi pelajar baik yang belum menerima dosis pertamanya ataupun bagi yang belum mendapatkan dosis kedua.

Total tenaga kesehatan yang disediakan meliputi vaksinator dan petugas screening tercatat 610 orang yang terbagi 61 tim. Vaksinator tersebut terdiri dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya beserta Kader Kesehatan, TNI, Polri dan Koarmada.

Kapolri Puji Vaksinasi Jatim

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memuji capaian vaksinasi di Jawa Timur yang menurutnya begitu massif dan melebih target.

Baca Juga :   Jatim Raih Predikat Provinsi Layak Anak, Khofifah: Lindungi dan Bahagiakan

“Jika dibandingkan target nasional 2 juta dosis vaksin per hari, Jawa Timur tercatat mencapai target harian 300.000/hari. Bahkan dalam beberapa kesempatan melebihi target harian itu sendiri. Bahkan dari laporan yang kami terima, progres vaksinasi di Jatim beberapa kali bisa mencapai target yaitu 300.000/hari dan masih mengalami peningkatan. Harapannya nanti sore, kami bisa mendapat laporan capaian target harian bisa Over Prestasi,” ujarnya.

Berdasarkan data yang dirilis Satgas COVID-19 Jatim per 14 Oktober 2021, total capaian vaksin dosis 1 di Jatim mencapai 17.443,349 atau setara 54,81%. Dan Dosis 2 mencapai 9.208.104 atau setara 28,93%. Atas capaian tersebut Jatim masih menempati posisi kedua dalam capaian vaksinasi nasional.

Capaian gemilang ini juga turut didukung dengan assesmen PPKM Level 1 di Kota Blitar, dimana juga dijadikan Pilot Project Naisonal.

Menanggapi hal tersebut, Kapolri Sigit terus meminta agar capaian tersebut bisa terus dijaga. Kapolri berpesan agar penjagaan Prokes tetap berjalan, serta penempatan Aplikasi PeduliLindungi di titik-titik rawan kerumunan harus terus digencarkan.

Tak hanya meninjau proses pelaksanaan vaksin, mulai dari meja registrasi, meja screening hingga penyuntikan vaksin, Panglima TNI, Kapolri, KASAL, beserta Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim juga melakukan penyapaan virtual kepada daerah-daerah yang melakukan vaksinasi pelajar serentak.

Baca Juga :   Khofifah Tinjau Kampung Wisata Tenun Ikat Kediri, Jadi Referensi Milenial

Dua daerah yang disapa adalah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Situbondo. Kepada Kabupaten Bangkalan, Panglima TNI Marsekal Hadi mengatakan tiap-tiap daerah diharapkan bisa memiliki inovasi terkait program-program yang bisa mengakselerasi prosentase vaksin di daerahnya.

“Seperti Bangkalan yang punya Mobil Vaksin untuk menjangkau daerah yang medannya sulit atau seperti Situbondo yang memiliki program Lomba antar Kecamatan terkait capaian vaksin setiap dua minggu sekali. Inovasi-inovasi ini akan mempercepat pencapaian herd imunity di Jatim,” kata Hadi.

Meski masyarakat lebih senang mendapat vaksin jenis Sinovac, Marsekal Hadi menyampaikan kepada Bupati Situbondo untuk terus melakukan sosialisasi terkait ketersediaan vaksin astrazeneca yang aman digunakan.

“Bisa juga dengan menyuntikkan vaksin astrazeneca kepada masyarakat yang betul-betul dalam keadaan sehat,” kata Hadi.

Lebih lanjut, Marsekal Hadi menyampaikan bahwa vaksin telah terbukti efektif menghalau masuknya virus covid-19 ke tubuh kita. Maka dari itu, perlu dilakukan akselerasi melalui gerai-gerai vaksin yang diperluas untuk menyasar lebih banyak lagi masyarakat umum.

“Perluasan target vaksinasi ini merupakan sebuah bekal untuk melindungi masyarakat dalam kegiatan baik ekonomi, pendidikan maupun industri yang sudah pulih perlahan seiring dengan penurunan asesmen Level tiap daerah yang ditentukan oleh Kemenkes RI,” pungkas Marsekal Hadi. (gdn)