PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Migor Selalu Ludes, Alfamidi Jelaskan Alur Distribusi Gudang

Tangerang, PMP –  PT Midi Utama Indonesia Tbk pengelola jaringan ritel Alfamidi yang memasarkan ribuan item produk  termasuk sembako minyak goreng yang akhir-akhir ini langka, membantah menimbun suatu barang atau minyak goring di gudang tanpa didistribusikan ke toko.

“Kami justru rugi jika misalnya ada barang datang ke toko lalu tidak dipajang di rak untuk dijual. Semua barang yang dikirim ke toko seoptimal mungkin harus terjual,”  kata Corporate Communication Manager Alfamidi,  Arif L. Nursandi, Sabtu (12/3/2022).

Arif menjelaskan semua barang yang ada di gerai-gerai Alfamidi telah tercatat di suatu sistem toko sehingga personil toko tidak dapat melakukan order ke gudang secara manual.

Baca Juga :   Begini Kesiapan Kemendag Jaga Pasokan dan Kestabilan Harga Bapok Jelang Puasa

“Ambil contoh ketika stok minyak goreng di toko habis, sistem toko secara otomatis akan memesan ke gudang (Distribution Center), kemudian gudang yang akan otomatis melakukan pemesanan kepada supplier,” kata Andi.

Supplier akan mengirimkan barang sesuai dengan pesanan. Dan, ketika barang dari suplier datang ke gudang Alfamidi, gudang akan mendistribusikan ke seluruh jaringan gerai Alfamidi sesuai dengan coverage-nya.

“Kapasitas penyimpanan di dalam gudang sangat terbatas sehingga sebisa mungkin barang harus segera didistribusikan ke gerai-gerai Alfamidi. Jika tidak, maka gudang akan over load dan kacau. Semua ini sudah tersistem mulai dari toko,” tandas Arif.

Terkait kelangkaan migor saat ini, Arif menjelaskan bahwa sejak Oktober 2021, pasokan migor dari supplier ke Alfamidi maupun toko-toko ritel lain terkendala.

Baca Juga :   Alfamidi Bangun Fasilitas Ramah Disabilitas, Komitmen Dorong Budaya Inklusi

“Saat ini seumpama kami pesan ke supplier 1.000 karton hanya terpenuhi 20-30 persen saja dan ini harus didistribusikan merata ke semua toko. Jika dalam kondisi normal misalnya toko mendapat alokasi 10 karton, saat ini satu karton pun itu sudah bagus,” terang Arif.

Arif berharap, kondisi seperti itu segera normal kembali sehingga masyarakat tidak perlu lagi berdesak-desakan hanya untuk membeli migor.

“Harapan kami semoga kondisi ini terus membaik, suplai migor bisa kembali normal,” pungka Arif L Nursandi. (nas)