PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Makro

BI Jatim Dorong Ekspor Tanaman Hias dan Desa Wisata Gresik

Kepala BI Jatim Budi Hanoto (baju putih) bersama Keluarga besar Alumni Universitas Jember dan Asosiasi Tanaman Hias Kabupaten Gresik bersinergi dorong ekspor tanaman hias.

Gresik, PMP – Bank Indonesia mendorong peningkatan ekspor tanaman hias Kabupaten Gresik karena selain peluang pasar ekspor tinggi juga berdampak pada perekonomian desa wisata.

“BI mendukung peningkatan ekspor produk asli Indonesia, seperti tanaman hias Kabupaten Gresik ini,” kata Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Timur, Budi Hanoto pada sharing session sinergitas Pemerintah terhadap peluang ekspor tanaman hias di Sentra Tanaman Hias ‘Asem Gede’ Desa Kesamben Kulon, Gresik, Sabtu (12/3/2022).

Budi mengatakan ini sebagai bagian dari tugas BI dalam rangka menjaga kestabilan nilai rupiah melalui program strategis bauran kebijakan moneter dan fiskal khususnya dalam memperkuat net ekspor barang.

Berdasarkan data World Integrated Trade Solution (WITS) menyebutkan permintaan tanaman hias global terus meningkat sejak 2017.

Baca Juga :   Survei Bank Indonesia: Keyakinan Konsumen Juni Meningkat Dibanding Mei 2020

Bahkan, berdasarkan analisis Reveal Symmetric Comparative Advantage (RSCA), ekspor tanaman hias Jawa Timur masuk dalam kategori unggul – surplus. Hanya saja nilai ekspornya masih terbatas.

“Artinya, potensi tanaman hias Gresik untuk diekspor sangat besar melihat permintaan dunia yang tinggi dan saat ini ekspor tanaman hias Jatim masih terbatas”, jelas Budi kepada Keluarga besar Alumni Universitas Jember dan Asosiasi Tanaman Hias Kabupaten Gresik yang ikut hadir dalam sharing session.

Menurut Budi, selain potensi ekspor, sentra tanaman hias yang tersebar di 6 desa Kabupaten Gresik juga dapat menjadi pendorong ekonomi melalui konsep desa wisata.

“Pengembangan desa wisata Gresik berbasis tanaman hias dapat merujuk pada pengembangan Desa Wisata Edelweiss di Desa Wonokitri Kawasan Bromo-Tengger Semeru yang mengintegrasikan natural dan cultural tourism. Gresik juga dapat mencontoh Kampung Flory Sleman yang sukses membangun Community Based Tourism (CBT),” papar Budi.

Baca Juga :   Mendag Zulhas Dorong Produk UKM Indonesia Tembus Pasar Timur Tengah

Sementara  Anggota Komisi XI DPR RI dan Ketua KAUJE Sarmudji berharap BI dapat mendukung upaya peningkatan ekspor tanaman hias Gresik melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) seperti memberi  pendampingan dan pelatihan agar tiga bulan mendatang sentra tanaman hias di Gresik mampu mengekspor tanaman hias ke luar negeri.

Sentra Wisata Tanaman Hias di Gresik yang dibuka pada tahun 2021 berpotensi mendorong kinerja pariwisata Kabupaten Gresik yang dapat mendatangkan manfaat yang tinggi bagi masyarakat sekitar dan mendukung percepatan pemulihan ekonomi Kabupaten Gresik dan Jawa Timur.

“Dengan dukungan dari BI, Pemkab Gresik dan OJK, Desa Kesamben Kulon kami harap mampu bertransformasi menjadi Desa wisata yang menjadi sentra ekspor tanaman hias dan tidak kalah sukses dari Desa Floris Sleman,” papar Sarmuji.(nas)