
Jakarta, PMP – Produsen alat tulis Faber-Castell mencatatkan tren positif di tengah pandemik beberapa tahun ini.
“Secara global pada tahun budget 2021/2022 penjualan naik 15 %, di mana angka ini lebih tinggi dari pencapaian sebelum pandemi, khusus di Indonesia mencapai 30%,” ungkap CEO Faber-Castell, Stefan Leitz saat Media Briefing, di Jakarta, Sabtu (9/4/2022).
Pencapaian ini merupakan hal yang membanggakan mengingat pandemi Covid-19 menghantam hampir seluruh sektor bisnis selama dua tahun ke belakang.
Hal ini didukung oleh penjualan online yang meningkat di beberapa negara seperti Australia, Eropa dan Amerika Serikat, termasuk di Indonesia.
“Selama pandemik, masyarakat lebih banyak meluangkan waktunya untuk melakukan hobinya, salah satunya menggambar dan menulis secara manual, hal itu berdampak positif bagi perusahaan,” kata Leitz.
Leitz menambahkan bahwa pihaknya juga memperkenalkan budaya baru melalui ‘Satu Faber-Castell’ bagi seluruh karyawan Faber-Castell seluruh dunia.
“Hal ini guna memperkuat dan mengembangkan perusahan dua kali lebih kuat dari pasar selama lima tahun ke depan,” tandasnya.
Terkait digitalisasi, Faber-Castell tidak menganggap digitalisasi sebagai ancaman, tetapi sebagai peluang. Hal ini dijalankan melalui 2 pendekatan, digitalisasi internal, dimana dengan digitalisasi internal akan mempercepat proses komunikasi dan bisnis secara internal, bahkan termasuk secara global.
Secara eksternal, digitalisasi memberikan peluang dan cara baru komunikasi kepada konsumen melalui beragam platform.
Leitz juga menambahkan, bahwa penggunaan alat tulis akan terus ada di era serba digital.
”Ini sudah dibuktikan melalui studi kasus, menulis dan menggambar dengan pensil terutama di masa anak-anak membantu pertumbuhan otak mereka. Kreatifitas juga adalah top 5 keterampilan yang harus dimiliki pada abad mendatang,” ungkap Leitz.
Leitz melanjutkan hampir seluruh orang tua ingin mendidik anaknya dengan produk dan layanan terbaik, termasuk dalam pendidikan dan keterampilan. Selain itu, mereka juga ingin agar anak-anak mengurangi ketergantungan terhadap gadget.

Pabrik di Indonesia
Managing Director Faber-Castell International Indonesia, Yandramin Halim mengatakan Faber-Castell telah hadir di Indonesia, sejak tahun 1990.
Kehadiran Faber-Castell melalui pabrik pensil yang terletak di Bantar Gebang-Bekasi, keberadaan pabrik pensil tersebut juga kini dilengkapi oleh pabrik marker/spidol yang terletak di Cibitung-Bekasi.
Hasil produksi dari kedua pabrik tersebut juga telah bisa dirasakan bukan hanya market domestik bahkan untuk pasar ekspor ke 30 negara.
Untuk menjamin keamanan produk, produk Faber-Castell telah dilengkapi oleh sertifikasi Conformite Europene (CE) dan terbukti tidak beracun.
“Ini artinya produk kami berkualitas tinggi,” ungkap Halim.
Hal ini tentunya bertolak belakang dengan fakta masih tingginya penggunaan produk impor untuk alat tulis.(nas)