Surabaya , PMP – Konsep pembelajaran “Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng di Balai RW” terus diminati siswa di Kota Surabaya. Program besutan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) ini, berbeda dengan proses pembelajaran saat di sekolah. Sebab, melalui program ini, siswa dapat memilih pembelajaran sesuai dengan kebutuhannya.
“Materi yang ingin digali lebih banyak oleh siswa. Guru juga bisa memberikan materi keterampilan kepada siswa sesuai kebutuhan siswa,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh, Rabu (21/12/2022).
Yusuf mengungkapkan, bahwa saat ini program “Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng” ada di 22 Balai RW yang lokasinya tersebar di 12 kecamatan dan 16 kelurahan. Apalagi, pasca dilaunching Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 2 September 2022, beberapa wilayah telah mengajukan penggunaan Balai RW sebagai ruang belajar dan sosialisasi anak-anak.
“Kami akan terus menambah lokasi pendampingan belajar kepada anak-anak di berbagai Balai RW yang tersebar di 31 kecamatan. Yakni, dengan asumsi 1 kecamatan diwakili oleh 1 lokasi Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng di Balai RW,” ujar dia.
Nantinya, para pengurus RW yang ingin mengajukan lokasi penerapan program “Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng di Balai RW”, bisa menghubungi lurah atau camat setempat. Selanjutnya, dari pengajuan yang disampaikan melalui lurah atau camat itu akan segera ditindaklanjuti oleh Dispendik Surabaya.
“Kemarin ada beberapa RW yang meminta sendiri (mengajukan), contoh kami fasilitasi itu di Kecamatan Genteng. Jika ingin mengajukan ruang Balai RW untuk menjadi Sinau Bareng, para RW bisa mengajukan melalui kelurahan atau kecamatan setempat. Nanti mereka akan berkoordinasi dengan Dispendik, lalu kita tata dan tawarkan kepada para guru yang terdekat dengan lokasi,” ungkap dia.
Ia juga mengungkapkan, sekarang ini ada sebanyak 3.141 guru atau tutor yang bertugas sebagai volunteer atau relawan mengajar di Balai RW. Mereka terdiri dari mahasiswa, masyarakat, dan guru pendidik di Kota Surabaya. Sedangkan para peserta didik yang mengikuti program tersebut sebanyak 1.488 siswa.
“Semua siswa di sekitar Balai RW bisa menjadi peserta “Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng di Balai RW”. Nama para siswa yang mengikuti program pembelajaran tersebut telah didata oleh Ketua RW dan dibantu oleh guru atau tutor untuk dimasukan pada situs website “Ayo Sinau Bareng dan Ngaji Bareng di Balai RW” pada menu (link halaman) presensi siswa,” ujar dia.
Pelaksanaan kegiatan “Ayo Sinau Bareng” bisa diikuti oleh para peserta didik setiap Selasa dan Sabtu pukul 18.00-20.00 WIB. Sedangkan untuk pelaksanaan “Ayo Ngaji Bareng”, bisa diikuti setiap Kamis pukul 18.00-20.00 WIB. Menurutnya, presentasi jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) mencapai 70 persen.
“Bagi peserta didik yang ingin mengetahui jadwal pembelajaran bisa mengakses website https://dispendik.surabaya.go.id/sinau-bareng/. Hal itu juga berlaku untuk para volunteer atau relawan pengajar yang ingin mendaftarkan dirinya. Mereka bisa mendaftar langsung melalui website tersebut, tidak ada kualifikasi khusus karena kita belajar bersama,” kata dia.
Tak hanya itu, jadwal mengajar para guru juga dilakukan secara bergiliran. Sebab, tenaga pendidik yang mengajar adalah guru yang berdomisili atau terdekat dengan sekolah. Oleh sebab itu, Yusuf berharap dengan penciptaan berbagai ruang positif dalam proses pendampingan belajar siswa SD dan SMP ini mampu memicu interaksi, kreativitas, kolaborasi, rasa gotong-royong, tolong-menolong, dan toleransi pada anak.
“Harapan kami warga ikut berperan aktif karena para RW dan Kader Surabaya Hebat (KSH) senang mendampingi anak-anak supaya ada tempat dan waktu untuk melakukan kegiatan positif. Anak-anak bisa saling berinteraksi dengan temannya, bisa membahas tentang bidang studi pembelajaran dan mengaji,” pungkasnya. (gdn)