PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksMakro

Gubernur Khofifah Paparkan Peluang Jatim Ekspor  Porang dan Sarang Walet ke Tiongkok

Surabaya, PMP – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melihat potensi investasi industri makanan, ada dua produk Jawa Timur yang berpotensi menembus pasar Tiongkok lebih besar, yakni olahan Porang dan Sarang Burung Walet.

“Ada yang selalu menjadi bahasan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi. Porang dan Sarang Burung Walet ini menjadi favorit masyarakat Tionghoa di Indonesia cukup besar produksinya dan besar potensinya masuk di pasar RRT. Jika ini mendapat akses lebih besar maka itu akan membantu rakyat Jawa Timur,” kata Khofifah dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023).

Pernyataan Gubernur Khofifah menindaklanjuti pembahasan usai menerima kunjungan Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia  HE. Mr. Lu Kang di Gedung Negara Grahadi, Surabaya pada Selasa (15/8/2023).

Dalam pertemuan ini, keduanya membahas peningkatan kerja sama antara Provinsi Jatim dan RRT terutama di sektor industri manufaktur serta industri hilir  serta pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).

Untuk itu, Gubernur Khofifah berharap Provinsi Jatim akan mendapat perhatian dari berbagai program yang dikembangkan RRT. Terlebih, pada kuartal kedua 2023 pertumbuhan ekonomi di Jatim tumbuh 5,24% di atas rata-rata nasional. Dan penduduk Jatim merupakan terbesar kedua setelah Jawa Barat.

Baca Juga :   Industri Kreatif Jatim Tingkatkan Produk Ramah Lingkungan

Lebih lanjut dijelaskan Khofifah, bahwa investasi RRT di Jatim saat ini di sektor  industri manufaktur cukup strategis. Selain itu, investasi ini dapat memberikan nilai tambah pada hilirisasi produk sehingga bisa berdampak pada tumbuhnya  perekonomian masyarakat lebih kuat.

“Terimakasih, karena tiga tahun terakhir investasi RRT di Jatim meningkat lebih besar. Bulan Juni lalu juga ada groundbreaking industri  hilirisasi Smelter  di JIIPE Gresik. Mudah-mudahan akan ada hilirisasi dari smelter foil tembaga dan industri manufaktur lainnya yang akan membawa lebih banyak investor dari Tiongkok ke Jatim,” urainya.

Ditambahkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), investasi RRT di Jatim pada periode tahun 2010 hingga triwulan II tahun 2023, tercatat sebanyak 23 bidang usaha di 8 kabupaten/ kota di Jawa Timur dengan nilai investasi sebesar US$ 490,22 juta.

Secara detail, investasi bidang usaha terbesar RRT di Jatim secara urut yaitu industri mineral non logam, industri makanan, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya, serta perdagangan dan reparasi.

Baca Juga :   Pemprov Jatim Hibahkan Tanah Rp 2 Miliar Bangun Gedung DPD RI

 

Pendidikan dan Pelatihan SDM

Selain itu, Gubernur Khofifah juga berharap jalinan kerja sama antara Jatim dan RRT dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di antaranya melalui beasiswa pendidikan  serta pelatihan tenaga kerja .

Bukan hanya pendidikan formal dan beasiswa, Khofifah juga mendukung SDM Jatim untuk mendapatkan pelatihan vokasional di RRT. Format pelatihan ini dipercaya dapat meningkatkan skill dalam dunia kerja.

“Percepatan transfer of knowledge dan transfer of skill ini bisa terwujud melalui format-format kerja sama antara Jatim dan RRT. Pelatihan dan pembelajaran di bidang vokasi ini akan sangat menguntungkan bagi SDM Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah juga mengapresiasi pemerintah RRT atas kepeduliannya terhadap masyarakat dan sejarah Islam dengan merawat makam Sahabat Rasulullah SAW yaitu Sa’ad  bin Abi Waqqash di Guangzhou.

“Semoga pertemuan ini bisa menjadi pertemuan yang produktif. Selanjutnya, bersama Pak Dubes beserta Pak Konjen, kita akan membahas lebih lanjut terkait detail plan apa yang bisa dilakukan kerjasama di Jatim,” pungkasnya.

Baca Juga :   Bank Jatim Sinergi Bersama Pemprov Jatim Fasilitasi Penyaluran Bansos dan Zakat Produktif

Sementara itu, Duta Besar RRT untuk Indonesia  HE. Mr. Lu Kang menyampaikan komitmennya untuk mendorong kerja sama yang lebih erat antara Jatim dan RRT.  Untuk itu, pada pertemuan ini pihaknya membahas banyak hal konkret yang bisa dikaji lebih lanjut di sektor industri manufaktur dan pendidikan.

Ia memastikan bahwa Jatim telah menjadi tujuan primadona investasi RRT dan peluang beasiswa untuk para pelajar Indonesia terbuka lebar di RRT.

“Terimakasih sambutan hangat dan ramah dari Ibu Gubernur, tadi banyak hal konkret yang kami bahas. Meskipun ini pertama kalinya saya ke Jawa Timur, namun sudah terlihat bahwa provinsi ini adalah basis penting bagi industri Indonesia,” tukasnya.

“Hubungan ini sangat kuat, terlihat dari tren investasi RRT di Jatim dan peran orang Tionghoa di sini. Saya sebagai duta besar, berkomitmen untuk mendorong kerja sama yang lebih erat, baik di investasi, juga pendidikan formal dan vokasi,” katanya. (gdn)