PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksSpotlight

Rayakan HUT ke-73 Sido Muncul, Irwan Hidayat Ungkap Tiga Kunci Sukses

Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat menerima potongan tumpeng perayaan HUT ke-73 Sido Muncul. (Istimewa)

JAKARTA, PMP –  Pemotongan tumpeng dalam suasana penuh rasa syukur menandai perayaan ulang tahun ke-73 PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk di Kantor Sido Muncul, Cipete, Jakarta Selatan, pada Sabtu (16/11/2024).

Pada acara yang dihadiri direksi dan para karyawan, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat berbagi rahasia di balik perjalanan panjang perusahaan ini yang sukses menjadi ikon jamu modern di Indonesia.

Irwan mengatakan, kesuksesan Sido Muncul selama ini tidak datang begitu saja. Ada tiga kunci utama yang menjadi fondasi pengelolaan perusahaan, yaitu dengan hati, akal, dan aturan.

“Prinsip tersebut terinspirasi dari sumpah dokter (Hippocrates) yang berbunyi melayani pasien dengan hati, akal, dan ilmu. Dalam konteks Sido Muncul, kami mengelola perusahaan dengan hati yang tulus, akal yang kreatif, dan aturan yang jelas,” ujar Irwan, melalui keterangannya, Selasa (19/11/2024).

Bagi Irwan, filosofi “hati, akal, dan aturan” bukan sekadar slogan, melainkan panduan dalam setiap pengambilan keputusan.

Dengan hati, Sido Muncul memastikan produk yang dihasilkan aman dan layak dikonsumsi oleh keluarga sendiri.

Baca Juga :   Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat Raih Bintang CSR Berkat Komitmennya Jaga Green Company

“Kalau kami bikin jamu, saya dan anak cucu juga harus minum. Kalau kami tidak yakin dengan kualitasnya, bagaimana kami bisa meyakinkan konsumen?” ujar Irwan.

Dengan akal, lanjut Irwan, perusahaan terus berinovasi, baik dalam menciptakan produk baru maupun membangun hubungan dengan konsumen.

Salah satu inovasi terbesar Sido Muncul yang menerapkan prinsip pengelolaan dengan akal adalah tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin” yang diperkenalkan pada 1999.

“Tagline tersebut sangat relevan. Setiap orang ingin dianggap pintar (sesuai passion-nya) dalam menjalani kehidupan. Pesan ini membuat konsumen merasa terhubung dengan produk kami,” papar Irwan.

Sementara, dengan aturan, Sido Muncul menjaga integritasnya, baik dalam mematuhi regulasi pemerintah maupun dalam menjalankan etika bisnis.

“Saya membuat aturan sendiri, seperti mencantumkan peringatan ‘minum selama tiga hari, jika tidak sembuh hubungi dokter’ pada produk kami. Aturan ini bukan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),” imbuh Irwan.

Baca Juga :   Agrowisata Sido Muncul Raih Penghargaan KLHK, Lindungi 154 Satwa

Langkah lain yang memperkuat posisi Sido Muncul di pasar adalah keberanian melakukan uji klinis. Salah satu produk andalan perusahaan, Tolak Angin, menjadi pionir jamu yang diuji secara ilmiah.

“Dulu, banyak pihak meremehkan. Mereka bilang uji klinis untuk jamu itu tidak mungkin. Namun, saya percaya, jika ingin jamu diterima komunitas medis, kami harus menunjukkan bukti. Jadi, kami memulai dengan uji toksisitas untuk memastikan keamanan produk dan diikuti dengan uji khasiat,” kata Irwan.

Hasilnya, Tolak Angin terbukti membantu meningkatkan daya tahan tubuh dengan indikator ilmiah yang terukur.  Irwan mengakui bahwa proses tersebut memakan waktu dan biaya besar. Namun, ia melihatnya sebagai investasi jangka panjang.

 

Inovasi-inovasi terus dilakukan, seperti mengubah format jamu tradisional menjadi cair sehingga lebih praktis dikonsumsi oleh masyarakat modern. Pengemasan juga mengalami evolusi, dari bahan kertas sederhana hingga plastik berstandar tinggi yang tahan lama.

Irwan mengakui bahwa memenangkan hati konsumen adalah tantangan besar, tetapi memenangkan kepercayaan komunitas medis lebih sulit lagi.

Baca Juga :   Unik dan Kreatif, Gunakan Saham Sido Muncul Jadi Mahar Pernikahan

“Awalnya, banyak dokter yang skeptis terhadap produk herbal. Jadi, kami mengadakan seminar. Kami juga melibatkan mereka dalam penelitian untuk memastikan produk kami memenuhi standar medis,” cerita Irwan.

Langkah tersebut berbuah hasil. Kini, Tolak Angin tidak hanya diterima oleh masyarakat luas, tetapi juga oleh komunitas medis sebagai produk herbal modern yang teruji.

Di usia ke-73, Sido Muncul telah menjadi pelopor dalam industri jamu modern. Produk-produk yang dihasilkan tidak hanya menguasai pasar domestik, tetapi juga diekspor ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa.

Namun, Irwan menegaskan bahwa perjalanan Sido Muncul belum selesai. Dengan komitmen pada prinsip “hati, akal, dan aturan”, serta semangat inovasi yang terus menyala, Sido Muncul siap melangkah ke masa depan sebagai pelopor obat herbal yang menggabungkan tradisi dan sains.

“Kami masih punya banyak mimpi, termasuk melanjutkan uji klinis hingga fase dua dan tiga,” pungkas Irwan. (nas)