Surabaya, pmp – OJK Regional 4 Jawa Timur melakukan pendampingan literasi finansial bagi pesantren dan mendampingi Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) agar dapat mengelola usahanya secara ekonomis. Merupakan ikhtiar OJK dan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) mendukung program Gubernur Khofifah Indar Parawansa One Pesantren One Product (OPOP).
“OJK juga bakal memperkenalkan ekosistem digital UMKM-MU kepada kopentren yang merupakan platform marketplace untuk membantu memperluas pemasaran produk UMKM,” kata Bambang Mukti Riyadi, Kepala OJK Regional 4 Jatim, pada kegiatan ‘Business Matching dan PETIK Keuangan’ (BMPK) dengan sasaran pondok pesantren, pada Kamis (17/12/2020).
Kegiatan BMPK dibuka Gubernur Khofifah dan dihadiri para pengasuh pesantren dan pengurus koperasi pesantren, baik secara langsung maupun daring. BMPK merupakan tindak lanjut Webinar Kewirausahaan Pesantren yang dilaksanakan 28 September 2020.
Selain mendukung OPOP, BMPK sejalan dengan arahan Presiden Jokowi pada Rapat Koordinasi Nasional TPAKD Tahun 2020, yaitu perlunya langkah extraordinary untuk meningkatkan inklusi keuangan, antara lain melalui peran aktif TPAKD dalam pendirian kelompok usaha terutama koperasi.
Oleh sebab itu TPAKD Jatim mendorong UMKM memperkuat kelembagaan unit usaha melalui pembentukan koperasi dan pendampingan usaha sehingga UMKM menjadi bankable dan dapat memperoleh akses pembiayaan.
Percepat Sertifikasi Halal
Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa sinergi antara pemerintah, lembaga terkait dan pesantren diharapkan dapat membalik posisi Indonesia dari importir makanan halal terbesar menjadi eksportir makanan halal terbesar dunia.
“Maka kami mendorong kopontren agar mempercepat proses sertifikasi halal produknya sehingga memungkinkan produk bersertifikat halal bisa lebih cepat dan lebih masif,” kata Khofifah sembari menjelaskan rencana pengembangan Kawasan Industri Halal untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM) diharapkan dapat diluncurkan Januari 2021.
Menurut Khofifah, jaringan santripreneur dan sosiopreneur atau jaringan alumni pesantren merupakan satu kesatuan peluang ekosistem guna mewujudkan pengembangan ekonomi ponpes dan sekaligus langkah menuju terwujudnya cita-cita sebagai eksportir makanan halal.
Sebagai langkah awal BMPK dengan sasaran pondok pesantren, dilakukan penyaluran kredit dari PT BRISyariah kepada dua pengasuh pondok pesantren, serta dari Bank UMKM Jatim yang diserahkan langung Direktur Utama Yudhi Wahyu Maharani kepada dua pengurus Kopontren.
Juga dilakukan penandatangan kerja sama antara Kopontren An-Najiyyah Tambak Beras dengan PT Tabassam Jaya Farm selaku penyedia pakan dan off-taker hasil ternak ayam dan PT Marga Harjaya Infrastruktur selaku penyedia lokasi usaha di rest area jalan tol.
Kegiatan BMPK juga diisi sosialisasi prosedur pendirian koperasi oleh Dinas Koperasi dan UKM Jatim, prosedur penerbitan izin produk oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, serta Marketplace UMKM-MU oeh OJK.(hps)
Baca juga: Ini 24 Pemenang AJP 2020 Tingkat Nasional, Penamerahputih.com Juara III Kemitraan