Sumenep, PMP -Ketua Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Akhmad Ma’ruf Maulana mendirikan perkumpulan Saudagar Madura sekaligus membentuk pengurus DPD di semua kabupaten di Madura.
“Saudagar Madura itu adalah perkumpulan para pengusaha asal Madura yang tersebar di seluruh Indonesia. Tujuannya, dalam rangka untuk memajukan ekonomi Madura,” kata Akhmad Ma’ruf Maulana, Senin (28/2/2022).
Akhmad Ma’ruf Maulana yang juga menjabat sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP Saudagar Madura langsung menyerahkan mandat kepada calon pengurus di empat kabupaten di Madura yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Sekretaris Umum Saudagar Madura, Abie Muliyar Muhtar menyampaikan, pengurus di tingkat kabupaten diberi tugas melengkapi kepengurusan sampai tiga bulan ke depan.
“Setelah itu akan deklarasi mengundang para pejabat daerah hingga pusat,” katanya.
Menurut Abie, Saudagar Madura juga hadir untuk saling support antarpelaku usaha untuk berjuang dan bangkit bersama dalam rangka memberdayakan ekonomi masyarakat Madura.
“Kondisi pandemi sangat berdampak pada ekonomi masyarakat Madura. Itu juga tak luput dari perhatian kami para pengusaha yang tergabung di Saudagar Madura,” ujar pemilik resto Olle Ollang tersebut.
Rencana Program
Pada penyerahan mandat para pengurus, Madura Akhmad Ma’ruf Maulana menyampaikan rencana program antara lain, event berskala Internasional. Yaitu kerapan sapi Madura Go To The World.
“Nanti para jokinya juga para turis asing yang sudah terlatih. Event ini juga siap mendatangkan sebanyak mungkin turis mananegara,” tutur Ma’ruf.
Pengusaha asal Sumenep itu juga menggagas pembentukan Bank Maduran yang didukung para penggusaha Madura baik yang di dalam maupun luar Madura.
Saudagar Madura juga akan memperjuangkan terbentuknya Provinsi Madura dan berencana audiensi ke Komisi II DPR RI.
“Kami akan meminta komisi yang membidangi pemerintahan itu mendesak pemerintah pusat melakukan pemekaran Madura jadi provinsi. Ini harus jadi prioritas,” terangnya.
Menurut Ma’ruf, pembangunan Madura dibandingkan Jawa sangat jauh tertinggal. Solusinya mempercepat pembangunan Madura menjadi provinsi.
“Jangan moro-moro mau bangun tol Madura. Jalan terpisah dua arah saja masih belum di Madura. Sejak dulu begitu-begitu saja jalan rayanya,” tegas pemilik usaha Wiraraja Group di Batam tersebut.
Ma’ruf meminta para pengusaha Madura kompak seperti pelaku usaha di daerah lain. Meski berbeda latar belakang politiknya, mereka kompak ketika menyangkut kemajuan tempat asal.
“Kemajuan Madura harus dipelopori pelaku bisnis. Darah ke-Madura-an kita harus mendidih untuk bangkit dan bersatu, kita harus mendesak pemerintah agar peduli Madura,” tandas Ma’ruf. (anw)