
Jakarta, pmp – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) gelontor Rp 1,94 miliar untuk membangun sarana dan prasarana desa di beberapa kabupaten di Jateng dan Jatim. Pembangunan dilakukan secara padat karya atau melibatkan warga desa agar mendapat penghasilan, setelah mereka kehilangan pencaharian akibat pandemi COVID-19.
General Manager of CSR SIG, Edy Saraya mengatakan, bantuan pembangunan sarana dan prasarana desa secara padat karya merupakan ikhtiar dan kepedulian SIG mendukung program PEN.
Seluruh aktivitas pembangunan sarana dan prasarana dikerjakan secara padat karya melibatkan warga desa, di mana program padat karya tunai yang bertujuan membuka lapangan kerja bagi masyarakat, merupakan salah satu bagian penanggulangan dampak pandemi COVID-19.
“Contohnya pembangunan talud irigasi sepanjang 300 meter di Desa Tanjugharjo, Jawa Tengah. Selain pembangunannya melibatkan warga desa, talud yang dibangun sangat penting untuk pengairan sawah dan pencegahan banjir. Jadi secara tidak langsung akan meningkatkan penghasilan masyarakat, terutama di masa pandemi COVID-19 saat ini,” kata Edy Saraya, di Jakarta, Minggu (23/8/2020).
Bantuan SIG untuk Jawa Tengah di antaranya dipergunakan membangun talud irigasi sepanjang 300 meter di Dusun Wonorejo dan pagar kolam renang Dusun Krajan, Desa Tanjungharjo, Kabupaten Grobogan. Juga peningkatan jalan desa dan drainase di Desa Bantarpanjang dan pembangunan talud Desa Penyarang, Kabupaten Cilacap.

Kehilangan Kerja di Jakarta
Sementara untuk Jatim, SIG di antaranya membantu pembangunan sarana ibadah kelompok masyarakat An-Nur, Kabupaten Sampang, Madura, peningkatan infrastruktur jalan Desa Jatirejo, Kabupaten Pasuruan.
Juga pembangunan jalan rabat beton, tembok penahan tanah dan pembangunan penerangan jalan umum di Kecamatan Besuki, Kabupaten Probolinggo, serta pembangunan Masjid Mangunan Al Bukhori, di Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo.
Pembangunan seluruh sarana dan prasanana dimulai Juli 2020 dan direncanakan selesai Oktober 2020.
Kepala Desa Tanjungharjo Sugiyono, bersyukur atas bantuan perbaikan sarana umum desanya. Bantuan yang diterima dari SIG digunakan untuk pembangunan talud irigasi sepanjang 300 meter.
“Bantuan ini sangat berarti bagi warga desa kami. Selain mengairi sawah, talud irigasi juga berfungsi menampung limpahan air di musim penghujan sehingga tidak lagi menggenangi rumah masyarakat seperti yang terjadi selama ini,” kata Sugiyono.
Menurutnya, masa pandemi telah membuat sebagian warga Desa Tanjungharjo kehilangan pencaharian. Pada pembangunan talud, sebanyak 58 warga desa dilibatkan.
“Mereka sebelumnya bekerja di Jakarta sebagai tenaga konstruksi, tukang ojek dan sektor informal lainnya. Pandemi COVID-19 membuat mereka kehilangan pekerjaan, sehingga memutuskan untuk pulang kampung,” paparnya.(hps)