Jakarta, penamerahputih.com – Anda berusia antara 35 tahun – 44 tahun dan meyakini terlalu muda untuk khawatir bakal terkena serangan stroke? Faktanya, hampir 800 ribu orang di AS mengalami serangan stroke dan sepertiganya berusia di bawah 65 tahun.
Menurut data Centers for Disease Control and Prevention, sepertiga pasien stroke berusia di bawah 65 tahun dan jumlah penderita yang berusia antara 35 tahun dan 44 tahun terus meningkat.
Hasil penelitian terbaru yang dipublikasi melalui Journal of American Medical Association Neurology menunjukkan, dalam rentang tahun 2003 dan 2012, tingkat rawat inap stroke iskemik meningkat secara signifikan. Penderita laki-laki (41,5 persen) dan perempuan (30 persen) di kelompok usia 35 tahun – 44 tahun.
Stroke iskemik merupakan jenis stroke yang paling umum. Disebabkan adanya penyumbatan di arteri yang membatasi aliran darah ke otak. Untuk menjelaskan peningkatan stroke iskemik di populasi pasien dewasa muda ini, para peneliti menunjuk pada peningkatan faktor risiko kardiovaskular.
Terbukti ada kaitan antara lonjakan kondisi hipertensi, diabetes dan kolesterol tinggi di usia 30 tahun dan 40 tahun dan meningkatnya serangan stroke. Memang ada penyebab lain stroke pada pasien yang lebih muda, yakni mutasi genetik atau kelainan struktural pembuluh darah.
Jalani Pola Hidup Sehat
Namun pola hidup yang tidak sehat tetap menjadi penyebab utama. Oleh sebab itu, sejak dini disarankan untuk mulai peduli dan fokus pada pencegahan stroke. Diet sehat dan olahraga penting dalam mencegah penyakit kardiovaskular serta stroke. Pencegahan memang tetap menjadi cara terbaik.
Namun kabar baiknya, stroke bisa diobati. Hal terpenting, stroke harus didiagnosis dan ditangani secara cepat. Sebab stroke mengganggu aliran darah ke otak dan menghilangkan oksigen. Hal ini mengakibatkan hilangnya sekitar 2 juta neuron per menit. Semakin cepat penderita stroke ditangani, semakin sedikit kerusakan yang terjadi pada otak. Semakin tinggi pula kemungkinan sembuh total.
Sementara jika stroke tak segera diatasi, bakal muncul efek pelemahan. Sebut saja gangguan gerak atau masalah bicara atau bahasa. Hal ini bisa terjadi di usia berapapun. Tentu menjadi petaka jika diderita oleh mereka para dewasa muda yang sedang berada di awal karier.
Guna mengatasi dampak stroke, termasuk mengurangi risiko kecacatan atau bahkan kematian, sangat penting untuk mengenali tanda-tanda awal gejala stroke.(sha)