Surabaya, pmp – R Sigit Purwanto M.IP, ayah RR Ayu Maulida Putri (23) wakil Jatim yang meraih predikat Puteri Indonesia 2020, tak kuasa membendung air mata saat pengumuman pemenang. Dia tak menyangka ikhtiarnya mendorong Ayu kecil naik catwalk agar jadi pemberani, ternyata justru membuat Ayu harus mewakili Indonesia di ajang Miss Universe 2020.
“Rasanya campur aduk, ikut tegang dan tangan saya dingin sekali. Gak berhenti berzikir dalam hati, hingga kelegaan meluap ketika mendengar nama Ayu disebut sebagai pemenang. Air mata saya tak terbendung, mbrebes mili,” kata Sigit mengungkapkan apa yang dialaminya saat menyaksikan Grand Final Puteri Indonesia 2020 yang digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Rasa bangga dan haru pecah karena Ayu Maulida Putri menyisihkan 38 finalis Puteri Indonesia 2020 dari 34 provinsi. Ayu yang memiliki tinggi badan 178 cm itu mendapatkan poin tertinggi selama penjurian di karantina. Tak hanya itu, Ayu yang lahir 11 Juli 1997 itu juga berhasil memukau juri dan seluruh penonton Grand Final dengan jawabannya yang tegas, jelas dan berkualitas.
Contohnya saat Ayu menjawab pertanyaan pamungkas dari Putri Kuswisnu Wardani, Penasihat Utama Yayasan Puteri Indonesia, tentang makna kebahagiaan.
Ayu yang menyandang gelar sarjana hukum Universitas Airlangga (Unair) Surabaya ini menjawab, kebahagian adalah bagaimana bersyukur atas diri sendiri di saat mengalami kegagalan dan kesuksesan. Bahagia baginya saat bisa bermanfaat bagi banyak orang.
“Saya selalu mensyukuri kala mengalami jatuh di setiap perjuangan untuk kemudian bangkit kembali. Hal itulah yang menjadikan seseorang bisa sukses dan senantiasa bersyukur kepada Tuhan,” jawab Ayu yang mendapat applaus meriah dari seluruh juri dan penonton.
Jawaban Ayu itu ternyat juga membuat dada Sigit Purwanto membuncah. Menurut Pimpinan Sub Divisi Marketing dan Kelembagaan Bank UMKM Jawa Timur itu, Ayu yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara memang paling dekat dengan dirinya. Tak heran bila Ayu sangat memahami bagaimana perjuangan ayahnya saat jatuh dan bangun dalam meniti karier. Ayu banyak belajar tentang semangat hidup dan pantang menyerah.
“Saya selalu mengajarkan Ayu jangan gampang menyerah. Ibarat tentara, bertempur hingga akhir, jangan mundur dan jangan jadi pengkhianat. Makanya ucapan dia di depan juri ada muncul kata-kata ‘jatuh-bangun’. Itu memang sering saya ucapkan agar ketika kita jatuh segera bangun lagi. Semangat untuk bertempur lagi, itulah namanya kesuksesan,” papar Sigit sembari tersenyum.
Bahkan bagi Sigit, tampaknya malam Grand Final Puteri Indonesia 2020 bakal menjadi malam yang tak terlupakan dalam hidupnya. “Saya selalu teringat momen tersebut. Saya sangat terharu ingat perjuangan anak saya meraih itu semua. Masih tidak percaya Ayu bisa menghadapi kontestan tingkat nasional,” kenang Sigit berkaca-kaca.
Sigit juga berkisah bagaimana Ayu kembali bangkit dan tetap semangat setelah gagal mengikuti kontes Puteri Indonesia 2017. Saat itu Ayu tidak mendapat restu Sang Ibu yang khawatir Ayu tidak menyelesaikan kuliah karena aktif di dunia modeling.
“Ibunya ingin Ayu memprioritaskan pendidikannya terlebih dulu, mengingat dunia modeling yang digelutinya lumayan menyita waktu. Setelah selesai, terserah Ayu mau ngapain,” kata Sigit.
Namun tekad Ayu menjadi model profesional ternyata tak pernah padam. Tanggungjawab dari orang tua untuk menuntaskan pendidikan terpenuhi kala ia diwisuda 5 September 2019.
Pada tahun yang sama, Ayu dinobatkan sebagai ‘Face of Asia’ dengan memenangkan gelar tertinggi (grand prize) pada ajang 14th Asia Model Festival 2019, di Seoul, Korea Selatan. Ayu berhasil menyisihkan 74 model lainnya yang berasal dari 27 negara pada festival bergengsi di Asia ini.
“Saya tak pernah mimpi kalau jalan Ayu sekarang di modeling. Padahal Ayu kecil selalu menangis kalau disuruh berlenggak-lenggok di atas panggung,” kata Sigit tertawa.
Sigit mengatakan, niatnya dan istri meminta Ayu kecil ikut modeling dan naik panggung, sebenarnya hanya agar berani tampil dan percaya diri. Tak disangka berjalan di catwalk ternyata justru membuat Ayu ketagihan dan kemudian serius mendalaminya.
“Hobi ketiga anak saya termasuk Ayu adalah basket. Sedangkan renang adalah olahraga wajib bagi anak-anak, kebetulan saya hobi berat renang. Sejak kecil mereka sudah akrab dengan olah raga air. Namun setelah besar, mereka bebas memilih apa yang mereka suka,” katanya.
Di mata Sigit, Ayu adalah anak yang mandiri dan penyayang. Meski sangat dekat, Ayu jarang merepotkan. Ayu sudah bisa menabung dari penghasilan di dunia modeling, bahkan sudah bisa membelikan smartphone terkini untuk asisten rumah tangga yang merawatnya sejak usia dua tahun. Saking sayangnya Ayu kepada asisten rumah tangga itu, dia sering mengajaknya ikut nonton bioskop sekeluarga.
Baca juga : Miss Myanmar Serukan Lawan Junta Miiliter, Sumbangkan Tabungan buat Korban Terbunuh
“Saat sudah menyandang status sebagai Puteri Indonesia 2020, saya berpesan kepada Ayu untuk berhati-hati dan terus belajar. Apalagi persiapan jelang kontes Miss Universe 2020 pada Desember nanti. Semoga Ayu bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di kancah internasional,” pungkasnya. (hps)
Baca juga : Ayuma Tembus 21 Besar Miss Universe 2020, Berkat Orang Tua Tahajud dan Ngaji
: