PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Ubur-Ubur Serang Paiton, PJB Jamin Ketersediaan Tenaga Listrik

Perahu nelayan bantu penanganan serangan ubur-ubur di kawasan Paiton 1-2, Probolinggo.

 Probolinggo, PMP – PT PJB Unit Pembangkitan (UP) Paiton 1-2 yang terletak di Kabupaten Probolinggo kembali mendapat kunjungan ribuan ubur- ubur, pada Sabtu (25/4/2020), Meski demikian PJB tetap berkomitmen  menjaga keandalan pasokan listrik khususnya di Sistem Kelistrikan Jawa Bali.

“Kejadian ini bukan hal yang mudah bagi kami, karena serangan ubur-ubur ini terjadi pada saat pandemi Covid 19 dan ditengah bulan Ramadhan. Namun sebagai lini terdepan kelistrikan kami berkomitmen untuk mengtasi kejadian ini dengan sepenuh hati, ujarnya mengakhiri pembicaraan,” kata  Iwan Agung Firstantara Direktur Utama PT PJB dalam keterangan resminya, Selasa (28/4/2020).

Serangan ubur-ubur mulai terlihat di sekitar bawah conveyor pada Sabtu (25/4/2020) pukul 03:30 WIB. UP Paiton pernah mengalami hal yang serupa pada tahun 2016.

Baca Juga :   Komit pada Keberlanjutan, PLN Nusantara Power Raih Platinum ASRRAT 2023

Oleh karenanya fenomena ubur- ubur kali ini UP Paiton telah mempersiapkan langkah-langkah penanganan. Hal ini untuk menjaga kontinuitas penyediaan tenaga listrik di pembangkit yang memiliki daya terpasang 2×400 MW agar tidak terganggu.

Langkah-langkah yang diambil UP Paiton menggunakan metode kehati-hatian dan ramah lingkungan untuk menjaga salah satu biota laut ini tetap terjaga kelestariannya.

General Manager UP Paiton 1 dan 2, Mustofa Abdillah mengatakan bahwa ribuan ubur-ubur yang terpantau bergerak secara massif dari arah barat sejak dua hari yang lalu akan dikendalikan dengan tiga lapis pengaman berupa jaring-jaring. Yang pertama di pasang di canal intake tempat masuk air laut yang berfungsi sebagai pendingin kondensor unit pembangkit.

Baca Juga :   Jaga Lingkungan, PJB Uji Coba Co-Firing Dua PLTU

Jaring-jaring ini adalah pengaman pertama untuk mencegah ubur-ubur masuk kedalam canal intake. Pengaman yang kedua ditempatkan di wilayah pompa, untuk menghindari ubur-ubur tersedot pompa. Dan yang ketiga dipasang didepan area mesin untuk menghindari ubur-ubur masuk ke dalam komponen mesin dan mengganggu operasional PLTU.

Selain pengamanan Internal tersebut diatas, UP Paiton juga menggandeng nelayan di sekitar unit untuk melakukan penanganan kunjungan ubur-ubur ini. Dengan menggunakan tujuh perahu nelayan,  ubur- ubur dijaring menggunakan jala nelayan lalu digiring dan dilepas di tengah laut. Tujuannya menjaga kelestarian lingkungan dan tidak membunuh ubur – ubur.

“Berkaca pada pengalaman tahun 2016 yang lalu, kali ini kami lebih siap. Alhamdulillah metode-metode yang telah kami lakukan tersebut telah terbukti berhasil. Berdasarkan Kondisi perhari Selasa, 28 April 2020 pukul 10:00 WIB, ubur- ubur masih terlihat banyak di sekitar canal intake. namun bisa kami kendalikan. Selain kontinuitas penyediaan tenaga listrik terjaga, yang paling penting adalah metode tersebut harus ramah lingkungan,” papar Mustofa Abdullah.

Baca Juga :   PJB Class di NTB Siap Ciptakan Bibit Unggul Industri Ketenagalistrikan

Di garda terdepan terdapat 15 personil yang dibantu oleh nelayan sekitar dan stand by 24 jam non stop dengan sistem shift untuk menjaring ubur-ubur. Personel yang dipersiapkan ini masing-masing ditempatkan di titik penempatan jaring untuk menghalau potensi masuknya ubur-ubur ke area UP Paiton. (hps)