PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Bisnis Laundry Koin Marak Saat Pandemi, Laundry Express Buka Dua Gerai

Hendra Utama dan Lina menunjukkan cara memasukkan koin pada mesin cuci IPSO di Laundry Express, Arya Bebangah Sidoarjo

Sidoarjo, PMP – Ganti baju usai bepergian adalah salah satu upaya pencegahan penyebaran virus Corona. Gaya hidup bersih yang didengungkan Pemerintah tersebut ternyata  memberi dampak meningkatnya usaha jasa bisnis cuci pakaian (laundry) mandiri atau yang dikenal laundry koin.

Menurut Hendra Utama, pengelola  Surabayacoinlaundry.com selaku distributor mesin coin laundry IPSO mengatakan, outlet laundry coin hadir dengan konsep cuci ekspres. Laundry mandiri ini menawarkan solusi mendapatkan cucian yang murah, aman dan higienis selama pandemi COVID-19.

“Dimasa pandemi ini kita memberikan disinfektan gratis yang dimasukkan bersama detergen. Proses kering dengan suhu  di atas 70 derajat celcius sesuai dengan anjuran pemerintah. Dipastikan kuman, bakteri dan virus akan hilang,” kata Hendra saat pembukaan gerai baru Laundry Express di kawasan Arya Bebangah, Rabu (22/7/2020).

Konsep laundry koin ini membuat pelanggan secara mandiri sudah bisa memproses cuciannya sendiri tanpa kontak dengan orang lain. Saat datang di outlet, pelanggan cukup membawa cucian kotor dan membeli koin melalui layanan mesin koin.

Setelah membeli koin, pelanggan bisa langsung memproses pakaian pada mesin yang kosong. Proses cuci membutuhkan waktu 26-30 menit, kemudian dipindahkan ke mesin pengering selama minimal 46 menit. Cucian dipastikan kering maksimal, rapi dan siap dipakai.

“Satu hal lagi bahwa cuci disini baju tidak dicampur dengan pelanggan lain. Satu mesin untuk satu pelanggan,” ujarnya.

Hendra optimis, laundry modern ini dapat diterima oleh masyarakat Sidoarjo dan sekitarnya. Apalagi harga cuci pakaian cukup terjangkau. Harga 1 koin Rp10 ribu untuk sekali cuci seberat 7 kg. Sedangkan untuk cuci basah dan kering total hanya Rp20 ribu.

Tingginya minat warga terhadap laundry mandiri ini mendorong pengelola Laundry Express, selaku mitra investor IPSO membuka dua gerai sekaligus. Yakni di Arya Bebangah, Sidoarjo dan di Kampung Malang, Surabaya.

“Selama pandemi semakin banyak kastemer yang datang membawa cucian baju. Setiap hari  rata-rata 30-40 load (putaran), sedangkan akhir pekan bisa mencapai 60 load,” kata Lina pengelola Laundry Express.

Lina mengakui saat awal pandemi COVID-19 di pertengahan Maret 2020 bisnis laundry mandiri atau yang dikenal laundry koin sempat ikut terdampak. Euforia penerapan PSBB (pembatasan social berskala besar) membuat warga mengurangi berbagai aktivitas.

Pada pertengahan April, permintaan cuci baju mulai menunjukkan peningkatan. Gerakan hidup bersih untuk sering mengganti baju yang digencarkan pemerintah memberi dampak yang sangat signifikan.

Tiga gerai laundry koinnya ‘Saiki Laundry’ di kawasan Plemahan, Putat Jaya dan Pulo Wonokromo selalu ramai dikunjungi kastemer. “Terlebih menjelang lebaran pada Mei terjadi antrian cukup panjang. Sehingga kami harus lebih memantau penerapan protocol kesehatan agar kastemer tetap nyaman,” katanya.

Adanya potensi pasar inilah mendorong Lina kembali membuka dua gerai laundry koin sekaligus di kawasan Arya Bebangah, Sidoarjo dan Kampung Malang, Surabaya. Keduanya membidik kawasan strategis di pusat kegiatan usaha dan pemukiman padat penduduk. (hps)