PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Properti

Crown Group Awali Pemasaran Proyek Terbarunya di Indonesia

Jakarta, PMP – Crown Group untuk pertama kali awali pemasaran proyek terbarunya di Indonesia. Pasar Indonesia dinilai sangat potensial untuk proyek rumah hunian terbaru mereka di Melbourne Australia.

“Saya kira wajar apabila kami memperkenalkan proyek Melbourne bagi pasar Indonesia terlebih dahulu, bahkan dibandingkan Sydney atau Melbourne sendiri,”  kata Tyas Sudaryomo, Direktur Pemasaran & Penjualan Crown Group Indonesia, melalui keterangan resmi, Kamis (13/8/2020).

Menurut Tyas, secara historis masyarakat Indonesia lebih mengenal Kota Melbourne dibandingkan Kota Sydney. Apalagi jika melihat jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di Melbourne.

“Makanya saya punya keyakinan jika penjualan proyek hunian pada tahun 2020 ini Indonesia akan melebihi Sydney,” jelas alumni University of Sydney ini.

Proyek perdana Crown Group di Southbank Melbourne merupakan hunian vertikal karya Koichi Takada yang terinspirasi bentuk lipatan pita, menginterpretasikan sebagai distrik seni.

Baca Juga :   Hunian Mixed-Use The Grand Eastlakes Hadirkan Dua Swalayan Besar Australia

Hunian vertikal di 175 Sturt Street ini terdiri dari dua menara dan bakal menyediakan 144 unit apartemen mewah yang terdiri dari studio dengan  1, 2 dan 3 kamar tidur.

Lokasi strategis berada tepat di depan penghentian trem dan hanya berjarak 5 menit dari Australian Centre of Contemporary Art, serta 15 menit dari Crown Casino yang merupakan entertainment complex terbesar di Melbourne.

GDP Melbourne Rp 3,7 Triliun

Melbourne merupakan ibu kota negara bagian Victoria dengan pertumbuhan penduduk tercepat di Australia sejak tahun 2011 dengan rata-rata pertumbuhan 2,55% per tahun. Bahkan jumlah penduduk di kota terbesar kedua di Australia itu diperkirakan bakal mencapai 5 juta jiwa pada tahun 2030.

Baca Juga :   Crown Group Bukukan Omzet Kuartal I/2020 Rp 630 Miliar

Hal yang perlu diketahui, pertumbuhan penduduk Melbourne dipengaruhi oleh arus migrasi yang cukup deras, baik internasional maupun domestik.

“Tidak mengherankan karena Melbourne juga menjadi World’s Most Liveable Cities selama dua tahun terakhir yang dikeluarkan Economist Intelligence Unit (EIU) Global Liveability Index,” tambah Tyas.

Sementara menurut Reiza Arief, Sales Manager Crown Group Indonesia, salah satu daya tarik Melbourne adalah sebutan kota Pendidikan dengan sejumlah institusi pendidikan terbaik negari Kangguru.

“Sebut saja Melbourne University, RMIT, Monash, Swinburne, atau Deakin,” kata Reiza.

Banyaknya mahasiswa di Melbourne itulah yang membuat living cost lebih rendah dibandingkan Sydney. Akibatnya, terjadi booming industri properti karena harga per meter persegi lebih rendah dibandingkan Sydney.

“Oleh sebab itulah kenapa Melbourne lebih popular bagi masyarakat Indonesia, terutama mereka yang merupakan first time buyers atau investors,” tambah alumni Monash University yang sudah berkecimpung di dunia properti Australia selama lebih dari satu dasawarsa.

Baca Juga :   Ekspansi Global, Crown Bangun Proyek Prestisius di Melbourne

Menurut Principal & Partner SGS Economic Planning, Terry Rawnsley, pada 2018-2019, Melbourne berkontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Australia mencapai 39,8%. Sementara GDP Melbourne pada periode yang sama mencapai Rp 3,7 triliun.

“Kami mencermati bahwa pertumbuhan GDP Melbourne selama empat tahun terakhir adalah terkuat dalam kurun 15–20 tahun,” ungkap Rawnsley.

Hal itu terjadi karena terjadi perubahan ekonomi yang substansial dari industri manufaktur ke jasa keuangan, profesional, konstruksi dan layanan kesehatan yang saat ini memberi kontribusi terbesar perekonomian Melbourne.

“Saat ini Melbourne jelas menempel ketat Sydney sebagai lokomotif ekonomi Australia,” pungkas Rawnsley.(hps)