PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Gelar Monev Akhir Tahun, PTPN XI Optimalkan Kinerja 2021

Surabaya, pmp – Board of management  PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI melakukan evaluasi akhir giling 2020 seluruh pabrik gula secara maraton. Upaya peningkatan dan perbaikan kinerja ini dimulai per cluster, dari cluster wilayah barat terlebih dahulu.

” Kami melakukan evaluasi hasil giling 2020 dengan melihat masalah potensial yang terjadi dan melakukan mitigasi terhadap upaya masalah yang ada supaya giling lebih baik dengan target laba pada giling 2021 nanti,” kata Direktur PTPN XI R Tulus Panduwidjaja,  saat meninjau PG Redjosarie Magetan, Selasa (17/11/2020).

Tulus menjelakan beberapa upaya yang akan dilakukan antara lain memaksimalkan fungsi kontrol disetiap lini produksi, penyiapan bahan baku produksi baik kualitas dan kuantitas, memacu kreativitas karyawan dengan utilisasi asset sehingga bisa produktif, serta meminimalisasi investasi yang tidak langsung bisa berdampak pada hasil produksi.

Baca Juga :   PTPN XI Gelar Pasar Murah Gula Rp 12.500 Per Kilogram

Potensi peningkatan kinerja masih terbuka sehingga akan dilakukan perbaikan untuk optimalisasi produksi mulai dari on farm hingga optimalisasi aset.

Baca juga: Direksi dan Komisaris PTPN XI Serahkan THR Bantu Penanggulangan Covid-19 

” Dari evaluasi yang dilakukan masih memungkinkan untuk dilakukan upaya perbaikan untuk mendongkrak kinerja korporasi. Saat ini di kebun atau on farm sudah mulai dilakukan pengawasan dan pengendalian sehingga produktivitas kebun bisa terjaga. Beberapa kebun yang memiliki protas 200 ton per hektar di HGU Djatiroto menjadi tolak ukur kebun lain, ini menjadi asa kita bersama. Wilayah barat kita coba optimalkan lahan perhutani yang kerjasama agroforesty dengan kami,” papar SEVP Operation PTPN XI, Agus Setiono.

Baca Juga :   Direksi dan Komisaris PTPN XI Serahkan THR Bantu Penanggulangan Covid-19

Giling terakhir pabrik gula wilayah PTPN XI diselesaikan oleh PG Djatiroto jelang akhir Oktober 2020. Total tebu yang digiling sejumlah 3,8 juta ton tebu, naik dari tahun 2019 sebesar 3,6 juta ton.  Gula produksi 291 ribu ton gula kristal putih naik bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni 286 ribu ton. Rendemen rata-rata 6,98 turun bila dibanding tahun lalu sebesar 7,91.(hps)