PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

SIG Bantu Rp 225 Juta Pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran Ibnu Mas’ud Mojokerto

SIG-Peduli mendukung peningkatan kualitas pendidikan dalam membentuk generasi muda yang Qurani.

Jakarta, pmp – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) membantu Pembangunan dan Pengadaan Sarana Prasarana Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Al-Quran Ibnu Mas’ud, Desa Jetis, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jatim melalui program CSR SIG-Peduli senilai Rp225 juta.

“Menjadi kebanggan bagi kami karena bisa berkontribusi dalam pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran ini. Sungguh niat baik, dan ini sejalan dengan visi perusahaan maupun Kementerian BUMN  dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia,” jelas General Manager of CSR SIG, Edy Saraya dalam keterangan resminya, Rabu (21/4/2021).

Bantuan yang diserahan langsung kepada Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah (YBSM), Misbahul Huda, di lokasi pembangunan Ponpes Tahfidz Al-Quran Ibnu Mas’ud pada Selasa (20/4/2021) merupakan kepedulian perusahaan terhadap pendidikan dalam membentuk generasi muda yang Qurani.

Baca Juga :   Satu Dekade Transformasi, SIG Perkuat Kolaborasi Ciptakan Peluang Penyedia Bahan Bangunan Terdepan

“Ponpes ini diharapkan bisa mencetak para penghafal Al-Quran yang mumpuni dan berjiwa leadership tinggi,” katanya.

Edy menyebutkan kurikulum pendidikan di Ponpes bermuara pada penciptaan generasi Qurani yang unggul dan berdaya saing tinggi. “Bukan hanya dari sisi skill, tapi juga menyangkut nilai-nilai dasar kemanusian,” imbuhnya.

Sementara Ketua Yayasan Bukit Shafa Marwah, Misbahul Huda mengaku senang dan berterima kasih atas bantuan dari SIG karena bermanfaat bagi para santri dan masyarakat sekitar.

Menurut Misbahul jumlah Ponpes Tahfidz Al-Quran sudah banyak, namun apa yang diajarkan di Ponpes Ibnu Mas’ud sedikit berbeda.

“Di sini santri tidak hanya dibentuk menjadi penghafal Al-Quran, melainkan juga dibekali dengan wawasan leadership dan entrepreneurship. Sehingga nanti kalau mereka lulus tidak harus kembali ke pondok menjadi pengajar,” pungkas Misbahul. (hps)