Jakarta, pmp – Kuliner menjadi salah satu daya tarik desa wisata, selain keindahan alam dan kebersihan, guna memancing kedatangan para wisatawan. Bahkan diplomasi kuliner bisa menjadi media promosi ke luar negeri untuk memancing kedatangan wisatawan mancanegara atau wisman.
“Kita ingin kuliner menjadi daya tarik untuk kunjungan wisatawan ke desa wisata. Diplomasi kuliner juga menjadi media promosi keluar negeri. Kita harapkan nanti terjadi peningkatan kualitas produk, juga dibarengi keberlanjutan supaya mereka bisa terus maju dari desa miskin bisa jadi desa makmur,” kata Chef Vindex Tengker, salah satu dari 15 juri Anugerah Desa Wisata 2021 yang digelar Kemenparekraf di Jakarta, Jumat malam (30/4/2021).
Menurut Chef Vindex, Anugerah Desa Wisata 2021 merupakan sarana mengapresiasi masyarakat desa wisata karena bisa menjaga desanya menjadi desa wisata terbaik dengan memelihara budaya dan kearifan lokal termasuk makanan.
Kategori penilaian Anugerah Desa Wisata 2021 meliputi homestay, toilet, suvenir, desa digital, CHSE, content kreatif, serta daya tarik wisata. Pemenang Anugerah Desa Wisata 2021 akan diumumkan pada 7 Desember 2021.
Hal yang menarik, seluruh desa wisata yang terdaftar dalam Anugerah Desa Wisata 2021 akan masuk ke Jaringan Desa Wisata Indonesia atau Jadesta. Desa-desa tersebut akan dipromosikan kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Desa Wisata Destinasi Kelas Dunia
Sandiaga Salahuddin Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berharap desa wisata di tanah air mampu menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian, khususnya sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Menparekraf Sandiaga Uno saat launching Anugerah Desa Wisata 2021, memaparkan bahwa program penobatan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 menjadi salah satu cara memulihkan perekonomian Indonesia, khususnya di sektor pariwisata.
“Desa wisata ini merupakan potensi yang perlu dikembangkan dan diberdayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sehingga memiliki daya saing serta menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian di sektor parekraf di tengah pandemi,” katanya.
Menparekraf bahkan menyebut bahwa program tersebut bertujuan menjadikan desa wisata Indonesia sebagai destinasi wisata berkelas dunia dan berdaya saing.
Sesuai RPJMN 2020 – 2024, Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan 244 desa wisata tersertifikasi menjadi desa wisata mandiri hingga 2024, meski diharapkan jumlahnya bisa melebih target mengingat besarnya potensi desa wisata di Indonesia yang memiliki 74 ribu desa.
“Kami memetakan ada 1.200 potensi desa wisata di tanah air yang siap dikembangkan secara berkelanjutan karena memiliki nilai kearifan lokal dan budaya yang kuat. Ini menjadi target kita ke depan,” kata Menteri Sandiaga.
Menurutnya secara umum, desa wisata terklasifikasi dalam tiga kategori, yakni desa wisata rintisan, desa wisata maju dan berkembang, serta desa wisata mandiri yakni desa wisata yang sudah mampu melakukan inovasi masyarakat dalam pengembangan potensi desa menjadi unit kewirausahaan mandiri.
“Kita sudah memiliki desa wisata yang terkenal di dunia, salah satunya Desa Penglipuran di Kabupaten Bangli Bali yang terkenal karena menjadi desa terbersih di dunia. Kita juga punya beberapa desa yang sudah memiliki standar internasional,” katanya.
Penilaian anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 didasarkan empat pilar pengembangan pariwisata berkelanjutan yaitu tata kelola, ekonomi lokal, budaya, serta pelestarian lingkungan.
Bagi masyarakat atau pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang ingin bergabung ke dalam jaringan desa wisata resmi di Indonesia, dapat mendaftarkan diri melalui situs resmi Jaringan Desa Wisata Jadesta.com. Peserta dapat melakukan pendaftaran mulai 7 Mei hingga 26 Juni 2021. (gdn)