Surabaya, pmp – Produsen olahan makanan PT Sekar Laut Tbk melaporkan kinerja positif selama kuartal I tahun 2021 di tengah tekanan pandemi COVID-19 terhadap daya beli konsumen yang belum sepenuhnya pulih.
Penjualan kuartal I/2021 mencapai Rp 337 miliar, naik 2% dibanding periode sama 2020 seebsar Rp 330 miliar dan perolehan laba mencapai Rp 18 miliar, naik 7-8% dibanding periode sama 2020 sebesar Rp 12 miliar.
“Kuartal I ini masih berat karena belum pulih benar sehingga penjualan hanya naik 2%. Namun dengan mal-mal yang sudah mulai buka di kuartal II ini daya beli semakin membaik sehingga akan ada perbaikan pertumbuhan penjualan hingga akhir tahun,” kata Direktur PT Sekar Laut Tbk John C Gozal dalam paparan publik secara virtual, Senin (10/5/2021).
John mengakui penjualan produknya sangat dipengaruhi daya beli konsumen. Tekanan pandemi sepanjang tahun 2020 membuat daya beli konsumen turun drastis hingga berdampak sangat signifikan terhadap penjualan. Kontribusi sektor hotel dan restoran anjlok hingga 30-50%.
“Pada semester pertama 2020 posisi penjualan turun 10% namun sampai akhir tahun penjualan hanya turun 2% dan laba turun 5%,” katanya.
Sepanjang 2020 tercatat penjualan turun 2% menjadi Rp 1,25 triliun dibanding penjualan 2019 sebesar Rp 1,27 triliun. Sementara laba perusahaan 2020 turun 5% menjadi Rp 43 miliar dibandingkan laba 2019 sebesar Rp 45 miliar.
Menurut John guna menekan penurunan kinerja yang lebih besar , perseroan melakukan berbagai penghematan biaya operasional, melakukan penguatan pasar ritel lokal, penambahan produk-produk baru hingga penguatan pasar ekspor di negara Eropa (Belanda dan Inggris) maupun pengembangan pasar baru di Australia, Korea dan Cina. Alhasil penjualan ekspor 2020 mencatat kenaikan omzet menjadi Rp 226 miliar dibanding ekspor 2019 sebesar Rp 210 miliar.
“Kami berharap pandemi segera berakhir sehingga aktivitas kerja mulai banyak dan produktivitas naik yang pada akhirnya berdampak pada kenaikan daya beli masyarakat,” katanya.
John menyebutkan keberhasilan program vaksinasi yang berdampak positif terhadap pasar mendorong perseroan optimis bisa mencapai target penjualan 10% hingga akhir tahun ini.
“Bahkan dengan efisisiensi biaya operasional yang sudah dilakukan perseroan saat ini bukan tidak mungkin laba akhir tahun bisa tumbuh hingga 20%,” kata John. (hps)