PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Mikro

Dede Satoe UMKM Binaan SIG Sukses Pertahankan Ekspor Sambal ke AS dan Kanada

Siti Fatimah, pengelola sambal Dede Satoe
Siti Fatimah, pengelola sambal Dede Satoe, telah memiliki delapan pekerja tetap dan 20 pekerja lepas.(Humas SIG)

Surabaya, pmp Dede Satoe, UMKM mitra binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), sukses mempertahankan ekspor sambal botol ke AS dan Kanada di masa pendemi. Sebanyak 2.160 botol telah dikirim ke beberapa kota tujuan seperti New York, Virginia, Los Angeles dan Vancouver sejak Januari hingga pertengahan Juni 2021.

Siti Fatimah, pengelola sambal botol Dede Satoe yang nama poduknya diambil dari alamat di Jalan Tenggilis Timur VI/DD-1 Surabaya mengatakan, Dede Satoe mulai memproduksi sambal pada tahun 2011 dan mulai ekspor sejak tahun 2016.

“Usaha bermula dari kegemaran ibu saya Susilaningsih memasak. Awalnya hanya mencoba memproduksi sambal dari cabai segar dan mengemasnya dalam botol plastik, lalu dititipkan di toko-toko dekat rumah. Tak disangka konsumen suka dengan rasanya. Dari situ tergerak untuk memasarkan lebih luas,” kaa Siti Fatimah.

Baca Juga :   SIG Masuk Top 10 Emiten Rating ESG Terbaik di Asia Tenggara

Usaha produk sambal ternyata terus berkembang dan kini Dede Satoe memiliki 8 pekerja tetap dan 20 pekerja lepas yang merupakan warga sekitar. Sekali berproduksi membutuhkan 150 kg cabai untuk menghasilkan 700 botol.

”Saat ini sudah tersedia 18 varian sambal yang diproduksi, di antaranya sambal Surabaya, sambal ikan roa, sambal ikan teri, sambal ikan peda, sambal ikan jambal roti, sambal sereh, sambal ikan klotok, sambal rujak manis, sambal pecel serta sambal korek,” tambah Siti Fatimah.

Agar produk diterima pasar lebih luas, Dede Satoe membekali  produknya dengan izin dan telah mengantongi sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) yang merupakan bukti jaminan kualitas.

Baca Juga :   Padat Karya SIG Libatkan Warga Desa Kehilangan Pekerjaan, Gelontor Rp 1,94 Miliar

“HACCP diterbitkan lembaga sertifikasi independen dan merupakan jaminan keamanan pangan, sehingga produk kami berhasil ekspor ke beberapa negara,” tambahnya.

Tak hanya ekspor, produk Dede Satoe juga beredar di berbagai daerah seperti Surabaya, Jakarta, Bandung, Pontianak, Balikpapan, Manado, Banjarmasin, Makassar, Jayapura, Sorong hingga Timika. Sambal Dede Satoe bahkan bisa diperoleh di supermaket dan toko oleh-oleh maupun souvenir di beberapa bandara Indonesia.

Edy Saraya, General Manager of CSR SIG, mengapresiasi Dede Satoe yang telah berhasil secara berkelanjutan melakukan eskpor produk sambal. Hal ini membuktikan bahwa produk UMKM mampu bersaing dan memiliki kualitas sangat baik.

“SIG terus berusaha mendorong kinerja UMKM mitra binaan untuk naik level bahkan bisa go global melalui pemberian pendampingan dan pembinaan intensif, mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga pemasaran.  Ini merupakan komitmen Perseroan dalam mengembangkan UMKM guna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Edy Saraya.(hps)