PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Industri

Lima Alasan Konversi LPG bagi Nelayan dan Petani Diperluas

 

Petani menggunakan LPG untuk menghidupkan pompa air di sawah.

Surabaya, pmp – Pertamina kembali melanjutkan program konversi bahan bakar minyak (BBM) ke bahan bakar gas atau LPG bagi nelayan dan petani untuk tahun 2021 sebagaimana tertuang dalam penandatanganan pelaksanaan pekerjaan konversi BBM ke LPG oleh PT Pertamina Patra Niaga selaku Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) dengan jajaran Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), khususnya Direktorat Jenderal Minyal dan Gas KESDM.

“Penggunaan bahan bakar gas atau LPG sendiri memiliki beberapa kelebihan, sehingga program konversi ini terus diperluas,” kata Direktur Pemasaran Regional PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero) Jumali dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/6/2021).

Jumali menyebut lima keuntungan pemakaian LPG bagi nelayan dan petani. Pertama, LPG lebih murah daripada BBM per liternya dan dapat menghemat biaya operasional hingga 30-50%. Kedua, perawatan mesin lebih mudah dan mesin yang lebih awet. Ketiga, aman bagi pengguna dan dalam penggunaannya.

Baca Juga :   Anugerah Jurnalistik Pertamina 2023 Usung Tema Energizing The Nation

Keempat, emisi yang lebih rendah karena rantai karbon bahan bakar gas lebih pendek dibandingkan BBM. Dan kelima, paket konversi membantu ekonomi nelayan dan petani karena dibagikan kepada yang berhak.

Jumali menyebutkan Pertamina telah dipercaya dan berkomitmen menjalankan program konversi BBM ke LPG bagi nelayan dan petani sejak tahun 2016. Terakhir pada tahun 2020, Pertamina berhasil menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 25.000 nelayan yang tersebar di 42 kota/kabupaten serta bagi 10.000 petani di 24 kota/kabupaten.

“Ini tahun ke-6  Pertamina menjalankan tugas konversi dan kami optimis program konversi dapat berjalan sesuai rencana,” tandas Jumali.

Executive General Manager (EGM) Pertamina Marketing Region Jatimbalinus, C.D Sasongko menambahkan, pada tahun 2020 telah berhasil menyelesaikan pelaksanaan program konversi BBM ke LPG bagi 1.111 nelayan yang tersebar di 4 kota/kabupaten serta bagi 1.639 petani di 5 kota/kabupaten di wilayah operasional Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

Baca Juga :   Pertamina Luncurkan Program Konservasi Penyu Eco Tourism Village dan Aplikasi Games Fantastic Turtle

Konversi Terapkan Prokes

Tahun ini Pertamina Patra Niaga mendapatkan amanah untuk menyelesaikan konversi BBM ke LPG bagi 28.000 nelayan di 54 kota/kabupaten yang tersebar di daerah pesisir Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi. Sub Holding Commercial & Trading  Pertamina juga turut menyiapkan 28.000 paket konversi bagi petani di 50 kota/kabupaten.

“Ini tidak mudah, mengingat saat ini kita masih dalam kondisi pandemi. Kami akan pastikan proses pendistribusian paket konversi bahan bakar gas LPG dilakukan dengan memastikan keselamatan dan protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah,” katanya.

Jumali berterima kasih dan menjamin akan terus berkoordinasi khususnya dengan Ditjen Migas KESDM, Pemerintah Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Pertanian, dan seluruh pihak terkait lainnya dalam memastikan kelancaran program konversi.

Baca Juga :   Business Matching UMKM dan Industri Perhotelan NTB Bukukan Transaksi Rp 1,74 Miliar

Terkait ketersediaan LPG sebagai bahan bakar utama, saat ini Pertamina Patra Niaga SH Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) juga terus memperluas jangkauan program One Village One Outlet (OVOO), yakni pemerataan pangkalan LPG 3 Kg yang menyasar tersedianya satu pangkalan di setiap desa atau kelurahan.

“Harapannya, program konversi dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat besar bagi nelayan dan petani, terutama di masa pandemi sekarang ini,” pungkas Jumali. (hps)