Surabaya, pmp – Tim robotika Banyubramanta ITS menciptakan robot penyelam Remotely Operated Vehicle (ROV) atau dapat digerakkan dengan remote wireless yang mendulang mendulang enam kategori penghargaan pada ajang nasional Underwater Robot Challenge – Wonderfull Indonesia Robot Challange (WIRC) 2021.
Secara teknis sinyal dari remote control yang dikendalikan pengguna akan diterima receiver dan diolah oleh mikrokontroler, logika pemrograman, serta komponen elektronika yang di dalamnya terdapat Arduino, Voltage Regulator, Integrated Circuit (IC), motor driver dan baterai. Selanjutnya mikrokontroler akan memerintahkan motor driver menggerakkan motor, sehingga robot dapat bergerak sesuai perintah pengguna seperti maju, mundur, belok kanan, belok kiri, bahkan berputar.
“Selain itu kemampuan yang dimiliki robot dapat dijalankan di bawah air hingga kedalaman 30-50 centimeter,” kata Afrizal Pradana Firmansyah, GM Tim Banyubramanta ITS periode 2021-2022.
Menurut Afrizal, ada dua jenis robot ciptaan Tim ITS yang dilagakan dalam WIRC 2021, yakni Sea Wasp dan Glaucus Atlanticus, di mana setiap robot dikembangkan oleh sub-tim berbeda.
Robot Sea Wasp memiliki spesifikasi dimensi lebih besar dibandingkan robot Glaucus Atlanticus. Software desain 3D yang digunakan pun berbeda, Sea Wasp menggunakan Solid Works, sedangkan Glaucus Atlanticus menggunakan Autodesk Inventor.
“Intinya kedua sub-tim mengusung konsep robot bawah air dengan desain frame, sirkuit PCB dan dimensi robot yang berbeda.” paparnya.
Uniknya, Tim ITS memanfaatkan tempat makan kedap air sebagai tubuh robot untuk melindungi komponen elektronikanya. Juga terdapat 3D print untuk frame body yang berfungsi tempat motor penggerak robot yang terletak di bagian luar.
“Pada bagian depan robot juga dilengkapi motor pump DC yang berguna untuk misi pada ajang WIRC, yakni mengambil dan memindahkan kelereng sebagai obyek bawah air,” tambah mahasiswa Departemen Teknik Elektro ini.
Keunikan lain yang dimiliki robot penyelam, keduanya mampu menghisap obyek di bawah air, misalnya menghisap sampah bawah mengingat masih banyak sampah yang dapat merusak ekosistem laut.
Kedua robot yang mengambil filosofi hewan-hewan lincah laut ini akan terus dikembangkan serta dievaluasi kekurangannya, seperti riset badan robot dari bahan fiber atau sejenisnya, atau menggunakan komponen-komponen elektronika yang jauh lebih baik agar dapat bertahan lebih lama di dalam air.
Enam penghargaan yang dimenangkan Tim ITS, robot Sea Wasp berhasil menyabet semua kategori, yakni Running ROV, People Choice, Most Popular Video, Most Education Value, Community Awareness dan Community Building. Sedangkan robot Glaucus Atlanticus mendapatkan penghargaan Community Awareness.
“Prestasi ini merupakan peningkatan dari tahun lalu yang hanya membawa pulang satu penghargaan,” pungkas Afrizal.(els)