Surabaya, pmp – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Industri Jasa Keuangan (IJK) menggelar gerakan vaksinasi massal COVID-19 dan pengembangan UMKM di daerah sebagai upaya mendorong pemulihan ekonomi.
“OJK bersama Industri Jasa Keuangan berkomitmen dalam mendukung target pemerintah mencapai herd immunity di masyarakat. Pada akhir Desember 2021 kami menargetkan vaksinasi untuk 10 juta penduduk,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso pada peringatan HUT Ke-44 Pasar Modal Indonesia di Lamongan, Jumat (8/10/2021).
Vaksinasi COVID-19 serta bantuan sosial bagi masyarakat digelar OJK dan Self Regulatory Organization (SRO) Pasar Modal di Pondok Pesantren Matholiúl Anwar, Lamongan. Wimboh Santoso hadir bersama Direktur Utama PT KSEI, Uriep Budhi Prasetiyo, Direktur PT BEI Hasan Fawzi, yang didampingi Pimpinan Ponpes Matholiúl Anwar K.H. Ahmad Taufik
Wimboh berharap percepatan distribusi vaksin dan penerapan protokol kesehatan akan mendukung mobilitas masyarakat untuk dapat kembali beraktivitas sosial, keagamaan dan tentunya usaha perekonomian.
Selain pelaksanaan vaksinasi dan donor darah, dalam kegiatan itu juga dilakukan pemberian santunan kepada ahli waris tenaga kesehatan periode pandemi COVID-19 sebesar Rp1,128 miliar dan pemberian bantuan alat kesehatan di Klinik Kesehatan Pesantren Matholiúl Anwar (MAWAR).
Vaksinasi dilaksanakan sejak tanggal 5 – 8 Oktober 2021 dengan target peserta 3.000 orang ditujukan untuk kalangan Pondok Pesantren MAWAR dan masyarakat sekitar.
Penyaluran KUR Klaster Petani Porang Mojokerto
Selain di Lamongan, Wimboh Santoso juga meninjau pelaksanaan penyaluran KUR Klaster Pertanian Porang di Mojokerto, sekaligus memberikan bantuan senilai Rp 99 juta berupa mesin pencuci, mesin peranjang, oven dan mesin pembuat tepung porang.
“KUR diharapkan dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Turut hadir dalam acara tersebut anggota Komisi XI DPR-RI Sarmuji, Wakil Ketua DPRD Jawa Timur Sahat Tua Parlindungan Simajuntak, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, dan Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal.
Jawa Timur memiliki potensi komoditas pertanian baru yaitu porang, tanaman umbi-umbian yang saat ini menjadi unggulan ekspor komoditas pertanian di Indonesia. Nilai ekspor porang pada tahun 2020 mencapai Rp932,6 miliar dengan negara tujuannya mencakup Jepang, Tiongkok, Taiwan, Vietnam, dan Thailand.
Potensi komoditas porang harus dapat memberikan nilai tambah tidak hanya kepada perusahaan pengolah porang tetapi juga kepada petani porang khususnya di Kabupaten Mojokerto yang memiliki luas lahan porang mencapai 855 Ha.
Penyaluran KUR dan pengembangan ekosistem KUR Klaster untuk komoditas porang di Kabupaten Mojokerto diharapkan dapat membantu para petani komoditas porang untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian.
KUR Klaster komoditas umbi porang berfokus pada pembentukan ekosistem yang lengkap, dari hulu sampai ke hilir mulai dari petani, pendamping/collecting agen, dan penyalur KUR atau off taker potensial.
“OJK akan terus mendukung upaya kolaboratif dan sinergis antara Pemerintah Daerah, perbankan dan pihak-pihak terkait untuk memperluas akses keuangan bagi petani,” kata Wimboh. (hps)