PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeks

Digitalisasi SPIL Beri Kepastian dan Rasa Tenang Pelaku Usaha

SPIL terus melakukan sejumlah terobosan agar kepentingan pelanggan dan pelaku bisnis dapat terpenuhi.(dok SPIL)

Surabaya, pmp – Vivi Lestari (36) kelabakan. Sales manager PT Korman Wahana Trasindo, sebuah perusahaan jasa pengiriman barang di kawasan Perak Barat Surabaya itu geram sekaligus kesal, karena tiga kali upayanya menelepon tiga perusahaan pelayaran berbeda untuk segera mengangkut tiga kontainer bibit jagung milik klien tak membuahkan hasil.

Alasan yang disampaikan pihak perusahaan pelayaran hampir senada, tak ada lagi space untuk pengiriman mendadak esok hari atau lusa. Vivi tentu saja kebingungan karena pihak klien meminta agar bibit jagung segera dikirim ke Medan agar kualitasnya tetap terjaga saat sampai di tangan relasi mereka.

Panasnya suhu Kota Buaya pada bulan Oktober 2021 membuat Vivi semakin panik ketika mengingat pengiriman bibit jagung milik kliennya tak ada kepastian. Maklum saja, ketiga perusahaan pelayaran mengatakan baru bisa mengangkutnya pekan depan.

“Untunglah seorang teman menyarankan agar saya menggunakan aplikasi MySPIL yang menyediiakan layanan premium milik SPIL (PT Salam Pacific Indonesia Lines yang merupakan perusahaan shipping dan logistik) terbaru bernama SPILPRIME yang  menawarkan jaminan mendapat space kapal. Saya kaget tapi sekaliigus juga senang karena ada perusahaan shipping yang memberi layanan lewat aplikasi online,” kata Vivi kepada penamerahputih.com, Minggu (14/11/2021).

Vivi pun mengaku segera mendowload aplikasi MySPIL dan mencari informasi tentang SPILPRIME.

Begitu mengetahui bahwa SPILPRIME tak hanya memberi jaminan space di kapal, tapi juga menjamin kedatangan tepat waktu, bisa memantau progres pengangkutan, jaminan kontainer siap pakai, serta mendapatkan prioritas layanan di depo, Vivi pun segera melakukan pemesanan.

Dan benar saja, Vivi mendapat space kapal untuk lusa meski harus membayar tarif lebih tinggi sekitar 5%-7% dibanding tarif layanan regular.

“Jadwal keberangkatan kapal SPIL ke Medan hari Jumat, sementara rencana pengiriman barang kami pada Kamis. Namun saat urgent seperti itu dan kami kesulitan, SPILPRIME sangat membantu kami mendapat space kapal dengan jenis kapal yang kami inginkan. Tentu saja itu sangat melegakan kami,” katanya.

Menurut Vivi,  perusahaannya rutin mengirim berbagai barang, mulai dari komoditi pangan dan pertanian seperti snack, bibit jagung, bibit kangkung, beras, hingga besi dan gypsum ke beberapa kota di luar pulau seperti Ambon, Makassar, atau Medan.

Kondisi pandemi, menurut Vivi, ternyata tak memengaruhi bisnis logistik atau pengiriman barang yang dijalankan perusahaannya.

“Justru saat ini yang seringkali terjadi, keterbatasan stok kontainer dan space kapal. Kondisi tersebut tentu sangat menyulitkan perusahaan seperti kami untuk mengirim pesanan barang mendesak. Karenanya saya sangat terbantu dengan adanya inovasi layanan SPILPRIME ini,” kata Vivi.

Terobosan SPIL Demi Pelanggan

Apa yang dialami Vivi menunjukkan bahwa bisnis logistik yang dinamis membuat pelaku usaha membutuhkan layanan pengiriman barang yang mampu memberikan kepastian dan efisiensi. Apalagi kini ketika sinyal pemulihan ekonomi terus menguat, volume pengiriman barang antardaerah dan antarpulau di sejumlah pelabuhan utama juga terus mengalam peningkatan.

Sampai semester I tahun 2021, pelabuhan-pelabuhan utama yang berada di dua BUMN Pelabuhan, yaitu PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I dan Pelindo III sebelum dimerger, mencatat arus peti kemas domestik sebanyak 1,97 juta Teus atau meningkat double digit dibanding tahun 2020.

Baca Juga :   Digitalisasi Logistik MySPIL Percepat Antrian

Seiring volume pengiriman barang melalui angkutan laut meningkat, perusahaan pelayaran pun dituntut untuk mengembangkan strategi dan layanan yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen dan pelaku bisnis.

“Angkutan laut masih akan menjadi sarana pengiriman barang yang paling kompetitif karena karakter Indonesia sebagai negara kepulauan. Itu sebabnya SPIL terus melakukan sejumlah terobosan agar kepentingan pelanggan dan pelaku bisnis dapat terpenuhi,” kata Kusuma Soetemo, Commercial Director SPIL melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (7/9/2021).

Salah satu terobosan yang menjadi strategi perusahaan untuk mendukung terciptanya kepastian pengiriman barang, SPIL berinisiatif merilis layanan terbaru yakni SPILPRIME.

Momentum pemulihan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2021 yang tumbuh sebesar 7,07% (yoy) atau tertinggi dalam kurun 16 tahun terakhir, berpotensi menjadikan SPILPRIME pilihan utama dalam sektor logistik.

“Layanan ini bisa menjadi alternatif bagi pelaku bisnis yang menginginkan kepastian dalam proses pengiriman barang secara efisien,” kata Joshua Jimmy Kai, Marketing Manager PT SPIL, saat jumpa pers virtual dari Surabaya, Selasa (9/11/2021).

Selain memberikan jaminan seperti disampaikan Vivi tadi, SPILPRIME juga memberikan jaminan berupa money back guarantee dan penalti berupa potongan biaya jika SPIL tidak dapat memenuhi komitmen apa yang dijanjikan.

“Wajar jika tarifnya lebih mahal dibanding pengiriman regular. SPILPRIME memberikan tersedianya space container di kapal dan pelayanan prioritas di depo kontainer. Dengan jaminan tersebut, konsumen otomatis merasa lebih nyaman dan tidak stress memikirkan kargonya,” tambah Joshua.

Menurut Joshua, layanan SPILPRIME sejak diperkenalkan kepada konsumen di awal Juli 2021 telah mendapatkan respon positif dari pelaku bisnis seiring semakin tingginya volume pengiriman barang.

Respon positif juga berdatangan karena digitalisasi ekonomi dan perkembangan bisnis e-commerce memicu terjadinya kenaikan volume pengiriman barang melalui laut, di mana komoditas bahan pokok dan bahan baku industri masih memegang peran utama dalam bisnis kargo domestik.

“Kami gembira melihat animo pelanggan-pelanggan yang sangat tinggi untuk menggunakan layanan SPILPRIME. Harapan kami, terobosan yang akan terus dilakukan SPIL akan mendukung terciptanya kepastian bisnis dan efisiensi di sektor logistik Indonesia, khususnya melalui angkutan laut,” tegas Joshua.

Akuisisi PT Salam Sejahtera

Sebagai perusahaan shipping yang sudah malang melintang di samudera kepulauan Nusantara, SPIL memang sudah sangat paham kebutuhan pelanggannya. Perjalanan SPIL bermula tahun 1970 dengan berdirinya PT Samudera Pacific yang merupakan perusahaan jasa pengangkutan barang antarpulau. Selanjutnya tahun1980,  kepemilikan kapal pertama menandai lahirnya perusahaan pelayaran nasional bernama PT Samudera Pacific Indah Raya (SPIR).

Pada tahun 1984, perusahaan mengakuisisi saham PT Salam Sejahtera yang berlokasi di Samarinda dan kemudian memindahkan kantor pusatnya ke Surabaya sebagai tanda lahirnya PT Salam Pacific Indonesia Lines atau SPIL Selanjutnya SPIL terus mengembangkan bisnisnya mulai dari kapal curah menjadi pengiriman yang lebih efisien dengan menggunakan kontainer.

Baca Juga :   Kargo Rute Baru Jakarta – Surabaya - Balikpapan Gunakan Boeing 737-300

Aplikasi Pertama Industri Pelayaran

Pada tahun 2016, SPIL meluncurkan MySPIL yang kabar baiknya, saat itu merupakan aplikasi pertama di industri pelayaran dan logistik Indonesia dengan tujuan menerapkan digitalisasi untuk meningkatkan customer experience.

Aplikasi mySPIL adalah platform e-commerce yang dirancang khusus oleh SPIL untuk memberikan layanan online yang sederhana dan ramah bagi pelanggan.

Pada 26 Juli 2019, inovasi pelayanan kembali dilakukan oleh SPIL, khususnya untuk mengapresiasi para pelanggan yang aktif menggunakan mySPIL dengan meluncurkan Program mySPIL Points, di mana setiap kali pelanggan bertransaksi melalui mySPIL bakal mendapatkan mySPIL Points yang dapat ditukarkan melalui berbagai mitra seperti saldo Gopay, Ovo, LinkAja, Bank BCA, Bank Mandiri, kupon belanja Indomaret dan Alfamart.

“Berbagai mitra pilihan mySPIL Points bentuk komitmen kami menjawab masukan dari para pelanggan di cabang-cabang SPIL di daerah yang belum merasakan kehadiran Gopay untuk menukarkan poin. Tidak hanya itu, saat ini kami secara agresif mengembangkan kemitraan dengan beberapa mitra lain yang pastinya akan memberikan banyak manfaat dan pilihan kepada para pelanggan,” kata Joshua.

Kini layanan jasa pelayaran digital mySPIL sudah memiliki lebih dari 5 ribu pelanggan dan diunduh lebih dari 10 ribu pengguna dengan nilai kepuasan pelanggan di atas 4,6 poin.

SPIL Gandeng Toll Group

Pada tahun 2018, SPIL menjalin kerja sama dengan Toll Group, perusahaan logistik Internasional, untuk memberikan layanan supply chain yang lebih luas seperti contract logistics, international freight forwarding dan domestic distribution.Toll berpengalaman 130 tahun di dunia logistik dan supply chain memiliki kemampuan sangat signifikan di bidang pertambangan, energi dan remote logistics.

“Kami gembira bekerja sama dengan Toll untuk memperluas jaringan lokal yang memungkinkan mitra usaha kami menjangkau dan memperluas akses kepada perdagangan global,” kata Widarta Liunanda, Vice President Director SPIL di Jakarta, pada Selasa (23/10/2018).

Sebaliknya, penandatanganan kerja sama justru menunjukkan keyakinan Toll akan pentingnya pasar Indonesia dan peluang usaha yang terbuka lebar dengan SPIL memanfaatkan lebih dari 60 kapal dan 34 kantor cabang yang tersebar di seluruh kepulauan Indonesia.

Tak hanya itu, Toll juga melihat bahwa SPIL yang menjadi operator terminal di Jakarta dan Surabaya atau dua pelabuhan utama di Indonesia, memiliki kekuatan lokal yang akan meningkatkan kemampuan contract logistics mereka lebih luas.

“Kerja sama kami dengan SPIL akan memberikan pertumbuhan regional. SPIL–Toll akan menjadi salah satu dari pemain besar logistik yang dapat menyediakan layanan dengan jaringan terluas berikut armada kapalnya dalam satu atap. Pelanggan kami akan diuntungkan melalui transaksi yang lebih terintegrasi secara sistem dan proses dalam meningkatkan efisiensi bagi mereka,” kata Victor Tan, Executive Vice President Asia for Toll’s Global Logistics Division.

Kolaborasi Angkutan Laut dan Darat

Pada 9 Oktober 2019, SPIL berupaya meningkatkan layanan pengangkutan darat (trucking) dengan menjalin kemitraan strategis dengan Deliveree, perusahaan teknologi logistik on demand.

“Kemitraan SPIL-Deliveree adalah kombinasi yang sangat kuat karena SPIL telah menjadi perusahaan pelayaran kontainer terkemuka di Indonesia selama 50 tahun terakhir. Sekarang keahlian pengiriman kami yang terbaik di kelasnya mendapat dukungan dari teknologi next-gen dari Deliveree untuk meningkatkan operasi transportasi darat, mempersingkat waktu transit dan meningkatkan transparansi pelacakan kepada pelanggan,“ kata Bambang Gunawan, Direktur Operasi SPIL.

Baca Juga :   KTT Jalur Sutera Bakal Matangkan ‘Relasi’ Jokowi dan Xi Jinping

Kemitraan SPIL-Deliveree memang menyatukan keterampilan kuat dalam operasi pengiriman barang melalui jalur pelayaran dan transportasi darat yang dilengkapi teknologi sistem pemesanan, pelacakan dan pengoptimalan kelas dunia guna menciptakan pengalaman yang tak tertandingi bagi para pelanggan SPIL maupun Deliveree.

Selanjutnya para pengguna aplikasi mySPIL juga bisa mengakses aplikasi Deliveree untuk melakukan pemesanan pengiriman angkutan darat.

“Bermitra dengan SPIL memberikan transformasi kepada pelanggan dan validasi luar biasa dalam meningkatkan daya saing pengiriman regional dan global Indonesia,“ kata Tom Kim, CEO Deliveree.

Patriot Project Buka Lapangan Kerja

Geliat kinerja SPIL tak hanya bisnis, tapi juga tak melupakan tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility (CSR). Bertujuan mengurangi pengangguran di Surabaya akibat terdampak pandemi COVID-19, SPIL menginisiasi sebuah program mentoring bernama Patriot Project yang memberi pelatihan bagi mereka yang berminat membuka lapangan pekerjaan di bidang logistik.

Patriot Project periode pertama berlangsung Agustus hingga akhir Oktober 2020, sedangkan periode kedua Juni sampai September 2021. Jika pada periode pertama pesertanya warga Kecamatan Asemrowo, maka di periode kedua pesertanya mahasiswa atau lulusan PPNS.

“Pandemi membatasi mobilitas kita sehingga program Patriot Project digelar dengan protokol COVID-19. Maka di periode kedua seluruh proses mentoring dilakukan secara online,” kata Febrian Darmadi, Change Agent Manager SPIL.

Selama periode pelatihan, para peserta diajarkan antara lain teori mengenal bisnis logistik, pengenalan digitalisasi layanan di SPIL, termasuk praktik turun ke lapangan untuk belajar mendapatkan pelanggan dengan bimbingan para profesional.

Setelah tiga bulan pelatihan, peserta bebas bertanya kepada SPIL University apabila menemui kendala di lapangan dan sesekali dibekali pelatihan seperti strategi berjualan, negosiasi, hingga mempersiapkan materi presentasi berjualan.

“Selain mengisi waktu luang di sela-sela kuliah, saya tertarik mempelajari bidang ini karena logistik menjadi salah satu industri penting yang tidak boleh berhenti di masa krisis seperti pandemi saat ini. Artinya banyak peluang jika saya bersungguh-sungguh menjalaninya.” ujar Darien Morieno, salah satu peserta Patriot Project.

Saat ini sedang berlangsung periode ketiga mulai awal Oktober hingga akhir Desember 2021 yang pesertanya para pebisnis. SPIL bahkan telah memperkenalkan aplikasi Patriot yang sudah dikoneksikan dengan aplikasi mySPIL sehingga ke depan bakal menjadi ekosistem digital logistik yang lebih integrated end to end logistics customer.

Begitulah, SPIL tak hanya menjadi solusi pengiriman kargo yang memberikan kepastian dan rasa tenang, namun juga terus memperbarui komitmen demi kejayaan Indonesia.(siti hapsah agustin)