PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

PLN Peduli Sulap Pantai Kutang Penuh Sampah Menjadi Kawasan Ekowisata

Lamongan, PMP – Pesisir utara Pulau Jawa memiliki beragam potensi wisata alam menarik yang dapat dikunjungi oleh wisatawan termasuk Pantai Kutang di Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.

Ronal Azis, Ketua Bumdes Barokah Makmur selaku pengelola kawasan wisata Pantai Kutang mengatakan nama pantai yang unik ini menyimpan cerita ikonik bagi masyarakat Desa Labuhan.

Kawasan pantai yang semula penuh dengan sampah, kemudian mulai disulap menjadi kawasan wisata cantik yang dibuka pada 2015 dan dikelola oleh Bumdes sejak 2017.

“Penamaan pantai ini diawali dari permasalahan sampah yang ada di sekitar kawasan ini, sekarang sudah jauh berkurang dengan kepedulian masyarakat untuk membersihkan kawasan sekitar pantai,” ujar Ronal, Rabu (29/6/2022).

Baca Juga :   PLN Salurkan Bantuan Rp 100 Juta Warga Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Hingga saat ini, permasalahan sampah masih menjadi isu dalam pengelolaan wisata pantai di pesisir utara.

Diawali pemberian bantuan berupa greenhouse untuk tanaman sayur hidroponik pada tahun 2019 mengingat kawasan desa tidak memiliki hasil sayur mandiri karena lokasi yang berada tepat di bibir pantai utara, PLN juga melihat adanya potensi pengembangan kawasan Ekowisata di Pantai Kutang.

Pada tahun 2021, PLN memberikan bantuan yang digunakan untuk pengembangan lokasi ekowisata Pantai Kutang berupa paving jalan, taman, penerangan, pasang baru listrik, dan pembangunan gapura.

Tercatat, Ekowisata Pantai Kutang pada tahun 2022 ini telah menerima kunjungan dari 27.855 wisatawan lokal dan para pengelola mendapat peningkatan pendapatan 50% dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp195 juta.

Baca Juga :   PLN Peduli Mulai Salurkan Oksigen Produksi PLTGU Muara Karang ke Berbagai Rumah Sakit

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur, Hamzah menyampaikan pada tahun 2022 ini PLN Peduli ingin berfokus pada perbaikan kondisi lingkungan wisata.

“Kawasan mangrove sangat rawan dengan gangguan sampah terlebih sampah kiriman dari laut, tentu akan mengganggu aktivitas wisata,” kata Hamzah.

Dukungan terhadap pembenahan lingkungan ini diwujudkan dengan rencana penanaman mangrove dan bantuan untuk pengelolaan sampah di desa.

“Kami harap nantinya lingkungan desa menjadi lebih nyaman baik bagi masyarakat maupun untuk wisatawan,” kata Hamzah.(nas)