Surabaya, PMP – Bank UMKM Jatim mengalokasikan dana pembiayaan Rp200 miliar untuk program pemberdayaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan dan Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesMa)
Program tersebut merupakan sinergi Bank UMKM Jatim dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Timur dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 4 Jatim yang telah ditandatangani dalam Rapat Koordinasi tentang Pemberdayaan BUMDes/BUMDesMa dalam Rangka Peningkatan Ekonomi Masyarakat Desa Melalui Bank UMKM Jatim, di Hotel Mercure Grand Mirama Surabaya, Kamis (23/2/2023).
“Tahun ini kami mengalokasikan Rp200 miliar untuk program sinergi pemberdayaan Bumdes/Bumdesma guna menggerakkan dan meningkatkan ekonomi desa di Jatim,” kata Direktur Utama Bank UMKM Jawa Timur Yudhi Wahyu M usai penandatanganan.
Yudhi mengatakan, Bank UMKM Jawa Timur tidak mungkin bisa meninggalkan desa karena banyak UMKM yang ada di desa.
“Karena potensinya yang besar inilah Bank UMKM Jawa Timur tidak ingin hanya jadi penonton. Untuk itu, acara penandatanganan ini dilakukan pada awal tahun agar ke depan bisa berjalan dengan maksimal,” tandasnya.
Yudhi menegaskan selama ini Bank UMKM tidak hanya memberikan bantuan soal pendanaan saja kepada UMKM namun juga mencarikan pasar dan akses jaringan keluar, termasuk ke luar pulau dan luar provinsi.
“Dalam acara misi dagang, kita berikan fasilitasi agar bisa keluar provinsi. Bahkan keluar negeri,” kata Yudhi.
Karenanya Yudhi berharap Bank UMKM Jatim akan lebih berperan dalam menggerakkan potensi ekonomi desa yang belum tergali secara optimal melalui pemberdayaan BUMDes dan BUMDesMa.
“Bank UMKM nanti memberikan dukungan pembiayaan modal melalui layanan produk perbankan kepada BUMDes/BUMDesMa binaan Dinas DPMD Jatim,” katanya.
Saat ini di Jatim tercatat ada 6.490 BUMDes yang sudah memiliki 10.862 unit usaha mulai industri rumah tangga, jasa wisata, hingga simpan pinjam. Dari jumah tersebut yang sudah berbadan hukum ada 1668 BUMDes. Sementara dari 523 unit BUMDesMa yang sudah berbadan hukum ada 313 unit.
Yudhi menjelaskan dari total dana senggang yang ada tahun ini sebesar Rp500 miliar, sebesar Rp200 miliar akan disiapkan untuk program pemberdayaan desa.
“Kredit yang diberikan disesuaikan kebutuhan, bisa dengan kredit Kusuma, kredit anggota prokesra, linkage program, simpan pinjam hingga KKB,” katanya.
Saat ini Bank UMKM sudah mendanai enam BUMDes, yakni 2 unit di Nganjuk, 2 unit di Banyuwangi, Gresik dan Trenggalek dengan total nilai Rp3,66 miliar.
Tahun ini Bank UMKM Jatim menargetkan total pertumbuhan kredit sebesar 10%, lebih tinggi dari realisasi kredit 2022 yang tumbuh 9,6% atau senilai Rp270 miliar (netto). nas