EkbisHeadlineIndeksIndustri

Edukasi Obat Herbal, Sido Muncul Buka Gerai Sehat ke-8 di RS Unggul Karsa Medika

×

Edukasi Obat Herbal, Sido Muncul Buka Gerai Sehat ke-8 di RS Unggul Karsa Medika

Sebarkan artikel ini
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat (tengah) pada meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul ke-8 di RS Unggul Karsa Medika, Bandung, Sabtu (18/1/2025).

BANDUNG, PMP – PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) meresmikan Gerai Sehat Sido Muncul ke-8  di RS Unggul Karsa Medika Bandung sebagai satu upaya mengedukasi untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan kalangan profesional medis terhadap khasiat dan keamanan produk herbal.

Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat melalui keterangannya, Selasa (21/1/2025)  menjelaskan bahwa obat-obat herbal yang diproduksi oleh Sido Muncul sudah terdaftar di BPOM dan telah melalui berbagai uji salah satunya uji toksisitas untuk memastikan keamanan dan kualitasnya. Pihaknya juga memberikan studi literatur dan berbagai jurnal pendukung tentang khasiat dan manfaat obat-obat herbal.

“Produk farmasi dan jamu memang berbeda. Untuk jamu dan obat herbal, standarisasi seperti uji toksisitas akut dan pendaftaran di BPOM sangat penting. Dengan masuk ke rumah sakit, kami ingin menunjukkan bahwa standarisasi dan kepercayaan pada produk (herbal Sido Muncul) sudah terbangun,” jelasnya Irwan Hidayat.

Peresmian Gerai Sehat Sido Muncul tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Seminar Kesehatan “Peran Dokter Pada Transformasi Jamu Dalam Dunia Kedokteran Sebagai Jembatan Menuju Kesehatan Holistik di Era Modern” yang digelar Sido Muncul dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di RS Unggul Karsa Medika, Bandung, pada Sabtu, (18/1/2025).

Baca Juga :  Rayakan HUT ke-73 Sido Muncul, Irwan Hidayat Ungkap Tiga Kunci Sukses

Peresmian Gerai Sehat Sido Muncul di RS Unggul Karsa Medika Bandung menandai bentuk kerjasama kedelapan antara Sido Muncul dengan Rumah Sakit di Indonesia.

Irwan Hidayat menyampaikan terima kasihnya kepada RS Unggul Karsa Medika yang telah memberikan kesempatan untuk membuka Gerai Sehat dan menjelaskan kepada para dokter tentang bagaimana Sido Muncul memproduksi dan menstandarisasi produk herbal, serta memperkenalkan jamu ini kepada tenaga medis.

“Harapan saya, obat herbal yang berasal dari kekayaan alam Indonesia dapat memberikan manfaat dan diterima secara luas,” kata Irwan.

PJS Direktur RS Unggul Karsa Medika dr. Lusiana MM., MH. mengungkapkan pihak rumah sakit menyambut positif kerja sama dengan Sido Muncul dan peresmian Gerai Sehat Sido Muncul.

“Rumah Sakit Unggul Karsa Medika sebagai rumah sakit pendidikan satelit Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha, mendukung pengembangan obat herbal. Dengan berkembangnya konsep “back to nature,” pembelajaran mengenai fitofarmaka akan menjadi bagian dari kurikulum pendidikan dokter. Implementasi ini akan diterapkan di universitas dan di fasilitas kesehatan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Sido Muncul Ajak Puluhan Dokter Saksikan Proses Produksi Obat Herbal

Dr. Lusiana menyampaikan bahwa ke depan, resep dokter untuk fitofarmaka kemungkinan akan terus berkembang seiring dengan kemajuan regulasi dan teknologi.

“Penggunaan obat herbal dengan obat farmasi merupakan langkah baru yang masih perlu dievaluasi lebih lanjut. Harapannya, pengobatan dengan kombinasi herbal dan farmasi dapat berjalan bersama dan mendukung perkembangan pendidikan serta pelayanan kesehatan,” harapnya.

“Jika sesuai dengan regulasi, jamu dapat berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan pengobatan modern. Dukungan dari regulasi dan riset yang berkelanjutan akan membantu jamu dan herbal lainnya menjadi bagian integral dalam pelayanan kesehatan di Indonesia,” tambahnya.

Ketua IDI Wilayah Jawa Barat dr. M. Luthfi Sp.PD SubS. HOM (K), FINASIM, MMRS, FISQua mengungkapkan pihaknya mendukung transformasi jamu sebagai bagian dari pengobatan modern di dunia kesehatan dalam negeri Ia menjelaskan Herbal Medicine atau obat herbal terbagi menjadi tiga klasifikasi utama, yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka.

Baca Juga :  Agrowisata Sido Muncul Raih Penghargaan KLHK, Lindungi 154 Satwa

“Ketiga klasifikasi tersebut dapat dimanfaatkan dalam pengobatan, baik sebagai pengobatan suplementer maupun sebagai pengobatan komplementer atau pendampingan terhadap obat-obatan modern. Untuk fitofarmaka, regulasi mensyaratkan uji klinis, sedangkan jamu dan obat herbal terstandar dapat digunakan melalui proses standarisasi,” jelasnya.

dr Luthfi menekankan bahwa saat ini yang terpenting adalah meningkatkan pengetahuan para dokter mengenai manfaat herbal medicine sesuai dengan klasifikasinya. Pasalnya, pengobatan modern sudah sering didampingi oleh pengobatan herbal. Namun implementasinya belum maksimal.

“Dokter perlu memahami ranah penggunaan herbal dalam pengobatan agar dapat diterapkan dengan tepat. Oleh karena itu, salah satu agenda dalam kegiatan (seminar) ini adalah mensosialisasikan penggunaan obat herbal kepada para dokter.” ujarnya.

Sebagai informasi, selain RS Unggul Karsa Medika, Gerai Sehat Sido Muncul juga hadir di RS Panti Wilasa Semarang, RSUD Bung Karno Solo, RS Banyumanik Semarang, RSUD Bali Mandara, RS Ari Canti Ubud Gianyar Bali, RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dan RS Ukrida Jakarta. (hap)