PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

Khofifah Bagikan Beasiswa Rp 11,3 Miliar buat 850 Guru Madrasah Diniyah

Gubernur Khofifah
Gubernur Khofifah bersama salah satu guru masrasah diniyah yang bakal menempuh S2 dan menerima beasiswa Rp 20 juta.(Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, pmp – Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus menggenjot Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Jatim di masa pandemi COVID-19 karena merupakan poin utama Program Nawa Bhakti Satya. Sebanyak 850 guru madrasah diniyah menerima beasiswa senilai total Rp 11,3 miliar.

“Kami memberi kesempatan para pendidik di Madrasah diniyah untuk meningkatkan kompetensi akademik dengan menempuh pendidikan di level perguruan tinggi,” kata Gubernur Khofifah pada kuliah umum ‘Stadium General Mahasiswa Baru Penerima Beasiswa Program Peningkatan Kualifikasi Akademik bagi Guru Pendidikan Diniyah’, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (23/9/2020).

Beasiswa Gubernur bagi para guru masrasah diniyah yang bakal menempuh S1 mencapai Rp 8,1 miliar di mana masing-masing memperoleh Rp 10 juta, sementara S2 senilai Rp 3,2 miliar masing-masing Rp 20 juta.

Baca Juga :   Bupati Faida Disanksi Gubernur Khofifah, Tak Digaji Enam Bulan

Menurut Khofifah, peningkatan kualifikasi pendidikan bagi para pendidik madrasah diniyah akan sangat berpengaruh pada output pembentukan karakter para santri menjadi unggul disertai akhlakul karimah.

“Pandemi membuat banyak agenda dilakukan virtual yang memaksa kita memasuki era 4.0. Tetapi kita tidak boleh diremote oleh digitalisasi, diremote oleh robot, diremote oleh artificial intelligence semata. Kitalah yang mengendalikan sistem informasi dan komunikasi agar sistem berjalan dalam tatanan norma dan nilai yang kita pegang teguh,” pesan Khofifah.

Gubernur Khofifah meyakini bahwa pesantren dengan kultur dan sistem pendidikannya bakal mampu bersaing di era globalisasi dan digitalisasi.

“Proses ini tidak sederhana, tetapi akhlakul karimah harus dibentuk seiring format pendidikan dan berbagai kurikulum yang dikembangkan di pesantren saat ini, salah satunya melalui madrasah diniyah,” katanya.

Baca Juga :   Eksis Selama Pandemi, Produktivitas Kawasan Industri Nganjuk Tingkatkan Penghasilan Daerah

Menurut Kepala Biro Administrasi Kesejahteraan Sosial Pemprov Jatim, Dr Hudiyono, sebanyak 870 guru diniyah telah mendaftar beasiswa S1 maupun S2, namun berdasarkan seleksi ketat terpilih 850 guru.

“Proses seleksinya ada pengetahuan kitab kuning, proses administratif, ketat sekali,” jelasnya.

Sementara itu, A Hamid Syarrif, Ketua Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Provinsi Jatim mengungkapkan, ada beasiswa guru masrasah diniyah ke Universitas Al Azhar Kairo di Mesir. Namun karena pandemi COVID-19 terpaksa ditunda.

“Kita sudah melakukan tes awal sebanyak 195 guru, namun karena ada COVID kita tunda ke 2021,” ujarnya.(hps)