Surabaya, pmp – Lima unit pembangkit yang dikelola PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) meraih nilai tertinggi dari tujuh unit pembangkit sebagai hasil penilaian penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) 2020. PLTU Paiton 1 dan 2 telah tiga kali berturut-turut raih penghargaan terbaik.
Piala penghargaan diserahkan Sekretaris Direktorat Jenderal ketenagalistrikan Ir Munir Ahmad serta Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Ir Wanhar di Ruang Samaun Samadikun, Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan, Jakarta, pada Selasa pagi (3/11/2020).
Menteri ESDM Arifin Tasrif yang menyaksikan pemberian penghargaan secara daring menyampaikan apresiasi kepada General Manager PT PJB UP Paiton Mustofa Abdillah atas prestasi yang berhasil diraih UP Paiton.
PLTU Paiton 1 dan 2 telah tiga kali berturut-turut mendapatkan penghargaan terbaik pada kategori PLTU Grid Code Jawa-Madura-Bali Skala Besar. PLTU berkapasitas terpasang 2×400 MW ini juga telah tiga tahun berturut-turut berhasil meraih PROPER Emas. Tim juri menyebutkan hasil yang didapatkan PLTU Paiton tahun ini sangat tinggi dan nyaris sempurna.
“Prestasi harus terus dijaga. Menjadi juara bertahan itu sulit, harus ada inovasi untuk selalu kreatif dan inovatif untuk mempertahankan gelar,” pesan Menteri ESDM.
Apresiasi dari Menteri ESDM tentu saja menjadi semangat dan inspirasi bagi PT PJB, khususnya UP Paiton untuk terus mengedepankan keselamatan ketenagalistrikan tahun ini, tahun depan dan seterusnya.
“Sesuai dengan tata kelola pembangkitan yang dikembangkan oleh perusahaan serta wujud komitmen kami terus berinovasi di bidang pembangkiran agar aman personilnya, aman instalasinya, aman lingkungannya, dan aman untuk kegiatan CSRnya,” kata Mustofa Abdillah.
Total 46 Peserta
Penghargaan K2 bertujuan memberikan apresiasi dan meningkatkan kesadaran badan usaha penyediaan ketenagalistrikan, khususnya pembangkit tenaga listrik, dalam pemenuhan ketentuan K2 agar tercipta kondisi instalasi tenaga listrik yang aman, andal dan ramah lingkungan.
Sejumlah penilaian di antaranya kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan, kinerja pembangkit, pengelolaan lingkungan, dokumen manajmen mutu perusahaan, sistem manajemen pengamanan, pemenuhan SMK3, program CSR, program penetrapan K2, serta video profil pendukung K2. Selain penilaian secara administrasi, tim juri juga melakukan verifikasi dan peninjauan langsung ke lapangan.
Total terdapat 46 peserta dan tujuh pembangkit listrik yang memperoleh passing grade tertinggi dari masing-masing kategorinya, di mana lima di antaranya merupakan pembangkit yang dikelola PJB, yakni PLTU Paiton 1 & 2, PLTGU Gresik, PLTU Belitung, PLTU Teluk Balikpapan dan PLTU Tidore. Sedang dua lainnya adalah PLTGU Keramasan dan PLTGU Tello.
Penghargaan Keselamatan Ketenagalistrikan dilakukan tiap tahun sejak tahun 2018. Tahun ini seleksi dilakukan untuk 16 kategori instalasi PLTU /PLTG/GU di Indonesia dan diikuti oleh 46 pembangkit.
Tim juri terdiri dari lintas instansi, di antaranya Rida Mulyana (Dirjen Ketenagalistrikan), Munir Ahmad (Sekretaris Dirjen Ketenaglistrikan), Wanhar (Direktur Teknik dan Lingkungan Ketengalistrikan), Hendra Iswahyudi (Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan), Yurod Saleh (Tenaga Ahli Menteri ESDM bidang Pengawasan Obyek Vital Nasional), Fitri Harwati (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Syamsir Abduh (akademisi), Bambang Praptono (praktisi ketenagalistrikan) dan Komang Parmita dari PLN.(hps)