PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Jakarta-Bali Mobil Premium Rp 1,1 Juta Mobil Listrik Rp 200 Ribu, PLN Dukung KBLBB

PLN dukung mobil listrik
Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Wadirut PLN Darmawan Prasodjo tinjau SPKLU PLN Bali Selatan. (Humas PLN)

Denpasar, pmp – Biaya pembelian bahan bakar minyak premium mobil untuk jarak tempuh Jakarta-Bali sekitar Rp 1,1 juta, sedangkan biaya pengisian daya mobil listrik untuk jarak tempuh sama hanya sekitar Rp 200 ribu. Pengemudi mobil listrik dari Jakarta menuju Bali atau sebaliknya, juga tak perlu khawatir karena saat ini PT PLN (Persero) telah memiliki empat Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di empat rest area Tol Trans Jawa.

“Biaya mobil listrik hanya seperlima dari mobil BBM. Misalnya untuk jarak tempuh Jakarta-Bali, jika mobil yang pakai premium bisa menghabiskan biaya Rp 1,1 juta, mobil listrik hanya Rp 200 ribu. Ditambah lagi alam lebih bersih,” kata Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat meninjau SPKLU PLN Bali Selatan, Sabtu (2/1/2021).

Erick meninjau SPKLU didampingi Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo. Erick melihat dan mendengar penjelasan kinerja SPKLU dan progres infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB).

Erick kemudian menyampaikan bahwa PLN telah siap mendukung terwujudnya Indonesia memasuki era KBLBB atau mobil listrik. Perubahan ekosistem kendaraan berbahan bakar fosil ke kendaraan listrik merupakan langkah mewujudkan ketahanan energi, mengubah konsumsi energi impor menjadi energi domestik, mengurangi biaya operasional transportasi, serta mengurangi emisi demi lingkungan alam lebih bersih.

“Guna mencapai ketahanan energi nasional yang seimbang, diperlukan solusi, salah satunya mobil listrik. Dan Tim PLN sudah menunjukkan komitmen dengan penyediaan infrastruktur pendukung KBLBB di Indonesia melalui SPKLU,” kata Menteri Erick.

Baca Juga :   PLN Rampungkan Sambungan Listrik 1.951 Hunian Warga Terdampak Erupsi Semeru
PLN dukung mobil listrik
PLN siap mendukung terwujudnya Indonesia memasuki era KBLBB atau mobil listrik. (Humas PLN)

Menurut Erick, penggunaan mobil listrik selain meningkatkan ketahanan energi nasional, juga mendukung upaya pemerintah menekan impor bahan bakar minyak yang selama ini digunakan untuk memenuhi konsumsi kendaraan bermotor.

Apalagi SPKLU yang disiapkan PLN dan saat ini sudah beroperasi, juga terbukti mendukung penggunaan mobil listrik dan menghadirkan kemudahan bagi penggunanya.

PLN pun terus menyiapkan infrastruktur charging dengan komposisi 80% untuk charging pribadi atau rumah tangga dan 20% SPKLU di tempat-tempat umum.

“Sebab sudah menjadi kebiasaan pemilik mobil listrik men-charge-nya di rumah. Saat istirahat malam mobil di-charge, kemudian pagi digunakan kembali,” tambah Erick.

Biaya operasional penggunaan mobil listrik yang lebih murah dibanding mobil konvensional BBM, nantinya masih bakal diringankan PLN dengan menyiapkan diskon untuk tambah daya dan diskon sebesar 30% untuk tarif pengisian daya mobil listrik di rumah pada malam hari, yang tentunya merupakan bagian dari ikhtiar Terangi Negeri, Indonesia Maju.

Emisi Lebih Rendah 95%

Menteri Erick juga menekanan optimismenya bahwa lingkungan alam ke depan juga akan bersih karena mobil listrik lebih ramah lingkungan, sebab menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2) yang lebih sedikit dibandingkan mobil BBM.

Baca Juga :   PLN Jamin Ketersediaan Pasokan Listrik Dukung Pertumbuhan Industri di Jatim

“Hal itu tentu akan meningkatkan kualitas udara dan mendukung pencapaian target pengurangan emisi gas rumah kaca nasional,” tambah Erick.

PLN dukung mobil listrik
Erick optimis alam makin bersih karena mobil listrik lebih ramah lingkungan. (Humas PLN)

Apa yang disampaikan Menteri Erick didukung hasil penelitian yang dilakukan sebuah tim peneliti di Universitas Radboud Belanda yang meneliti perbandingan emisi kendaraan listrik versus BBM dan menemukan hasil, mengendarai mobil listrik dapat menghasilkan emisi lebih rendah sekitar 95% secara keseluruhan di dunia.

Hasil penelitian tim yang dipimpin Florian Knobloch dari Radboud University itu dipaparkan dalam makalah yang terbit dalam jurnal Nature Sustainability. Tim juga menyimpulkan bahwa pada tahun 2050, jika setengah dari semua mobil di jalanan memakai tenaga listrik, hal itu akan mengurangi emisi karbon global sebesar 1,5 gigaton atau sebanding emisi CO2 seluruh negara Rusia setiap tahun.

“Penemuan ini harusnya jadi sangat berguna bagi pembuat kebijakan,” kata Florian seperti dikutip Mongabay.com, situs berita lingkungan, pada 29 Maret 2020.

Mobil listrik sendiri tampaknya mulai menarik minat masyarakat maupun produsen. Berdasarkan data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), sejak tahun 2019 sudah ada mobil listrik terjual sebanyak 20 unit. Kemudian pada periode Januari hingga Agustus 2020, terjadi peningkatan mencapai 27 unit mobil listrik yang harganya berselisih 15% lebih tinggi dibanding mobil konvensional.

Baca Juga :   Attack Rate Corona di Surabaya Tertinggi, Presiden Beri Jatim Tenggat 2 Minggu
PLN dukung mobil listrik
SPKLU atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum. (Humas PLN)

Sementara Kementerian Perhubungan sampai September 2020, telah mengeluarkan 2.278 Surat Sertifikasi Uji Tipe ( SRUT) untuk kendaraan berbasis listrik, di mana kendaraan beroda empat mencapai 229 unit. SRUT merupakan sertifikasi yang diberikan kepada kendaraan yang siap digunakan di jalan, serta salah satu syarat mendapatkan STNK.

Sementara sebanyak 29 unit untuk Surat Uji Tipe (SUT) atau pengujian terhadap fisik kendaraan bermotor atau penelitian terhadap rancang bangun dan rekayasa kendaraan bermotor sebelum diproduksi atau dirakit atau diimpor secara massal.

“Setelah mendapatkan SUT, model mobil listrik mereka baru bisa diproduksi, atau diimpor,” kata Jabo Nur Utip, Kepala Seksi Sertifikasi pada Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, seperti dikutip Kompas.com, Minggu 27 September 2020.

Melihat tren mobil listrik di Indonesia, Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini, menjelaskan bahwa saat ini PLN telah mengoperasikan sekitar 20 unit SPKLU milik perseroan dan dua unit SPKLU yang menjadi proyek percobaan yang menggandeng para mitra.

Tak hanya itu, PLN juga telah meluncurkan platform digital charge.in yang dalam pengembangannya diharapkan bakal menjadi platform tunggal untuk seluruh SPKLU di seluruh tanah air.

“Era kendaraan listrik telah tiba dan kami pastikan penyediaan pasokan listrik dan berbagai infrastruktur kelistrikan seperti SPKLU akan kami siapkan,“ tegas Zulkifli.(hps)