PenaMerahPutih.com
EkbisHeadlineIndeksIndustri

Kebutuhan Produk Halal Asia Pasific Capai 62%, Khofifah Ajak UMKM Berbasis Pesantren Ambil Bagian

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dorong UMKM percaya diri mengembangkan industri halal yang mampu bersaing di pasar gobal.

Bojonegoro, pmp – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya yang berbasis pesantren untuk ikut ambil bagian dalam industri produk halal  yang saat ini sudah menjadi gaya hidup global. Hingga tahun 2030 potensi kebutuhan terhadap produk halal diperkirakan akan mencapai 62 persen di Asia Pasific.

“Para pelaku IKM dan UMKM harus percaya diri dan bersinergi dengan kawasan industri halal yang saat ini  disiapkan di Sidoarjo. Saya harap pelaku-pelaku usaha berbasis pesantren ini bisa ikut ambil bagian di dalamnya,” ungkap Khofifah di hadapan peserta Silaturahmi Pondok Pesantren dan Peserta OPOP Jatim se-eks Karesidenan Bojonegoro di Hotel De Warna Bojonegoro, Minggu (6/6/2021).

Baca Juga :   Pemprov Jatim dan BI Dorong Integrasi Halal Value Chain dan Ekosistem Ekonomi Syariah

Menurut Khofifah, pengakuan dari WTO terhadap produk halal menjadi bagian penting. Dengan data tersebut bisa menjadi pemandu bahwa skala ekonomi Indonesia dibandingkan negara di dunia yang mayoritas penduduknya beragama Islam pada posisi yang on the right track.

Bahkan Lembaga riset Internasional, McKinsey Global Institute pun memprediksi tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang paling stabil di dunia, Indonesia akan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi nomor tujuh di dunia pada tahun 2030. Tak hanya itu, PricewaterhouseCoopers (PWC) memprediksi Indonesia masuk empat ekonomi besar di dunia pada tahun 2050.

“Kalau melihat data ini insyaallah kita  akan semangat. Karena apa yang dilakukan akan menjadi bagian  yang sudah ada di dalam prediksi besar ekonomi Indonesia dan kekuatan besar Indonesia diantara negara-negara Konferensi Islam. Dan saya berharap  OPOP (One Pesantren One Product) menjadi penguatan bagian ini,” terang orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.

Baca Juga :   Muslimat NU Pecahkan Dua Rekor MURI Penurunan Stunting

Untuk itu, Khofifah optimis, Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia sangat berpeluang mengambil kesempatan untuk mengembangkan produk halal. Ini juga merupakan peluang bagi pesantren peserta OPOP untuk ikut ambil bagian di dalamnya.

“Dengan kebersamaan dan kekuatan yang kita sinergikan semua elemen tidak hanya di Jawa Timur tapi seluruh Indonesia, Insyaallah kita bisa bergerak dari importir terbesar menjadi eksportir produk halal terbesar di dunia,” kata Khofifah yang menyebut UMKM menjadi backbone PDRB Jatim sebesar 57,25 persen.

Apalagi, lanjut Khofifah, untuk wisata misalnya kalau mau mencari halal tourism kita punya pantai, gunung, dan alam yang luar biasa. Ini adalah produk yang siap di promote untuk dipasarkan dan  diekspansi.

Baca Juga :   Gubernur Khofifah Bersama Kapolda Jatim dan Danrem Tinjau Kesiapan Tiga Pintu Masuk Jatim

Guna memperkuat OPOP, perlu adanya pengembangan digitalisasi online dan e-commerce untuk perluasan pasar. Hal ini sejalan dengan prediksi yang disampaikan Jack Ma saat The World Economy Forum, sebanyak 99 persen UMKM tahun 2030 ‘will be online’ dan 85 persen UMKM di tahun 2030 ‘will be e-commerce’.

“Ini kekuatan yang luar biasa. UMKM ini harus percaya diri bersinergi dan harus melakukan pengembangannya secara online bentuk e-commerce. Sehingga akan bisa memperluas skala pasarnya,” pungkas Khofifah. (hps)