Surabaya, pmp – Dua binaan CSR PT Pembangkit Jawa Bali (PJB) Unit Pembangkitan (UP) Gresik meraih gelar juara Anugerah Wisata Gresik 2021 pada Program Nawa karsa 99 Hari Gus Yani – Bu Min yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Gresik. Penganugerahan dihadiri langsung Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan disaksikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno secara virtual pada Jumat (4/6/2021).
“Anugerah Wisata Gresik 2021 dibagi dalam tiga kategori meliputi wisata alam, buatan dan budaya. Dua program unggulan PT PJB UP Gresik berhasil mendapatkan gelar juara,” kata GM PT PJB UP Gresik Sidik Wiyono dalam keterangan tertulis, Senin (7/6/2021).
Dua binaan CSR tersebut adalah Wisata Mangrove Hijau Daun Sangkapura – Bawean yang dinobatkan sebagai juara 1 kategori wisata alam, dan Eduwisata Lontar Sewu yang meraih juara 2 pada kategori wisata buatan. Penghargaan diberikan langsung oleh Bupati Gresik kepada local hero dari dua program tersebut yaitu Subhan, Ketua Pokmaswas Hijau Daun dan Aristoteles, Direktur BUMDesa Lontar Sewu dan tim CSR PT PJB UP Gresik.
“Proses seleksi Anugerah Wisata Gresik ini telah dimulai sejak Maret 2021, terdiri dari proses sosialisasi pendaftaran, pengumpulan berkas penilaian, penjurian hingga pada 4 Juni 2021 diumumkan juaranya sehingga yang mendapatkan juara adalah yang benar-benar lulus kualifikasi terbaik,” kata Sidik.
Anugerah Wisata Gresik 2021 diselenggarakan sebagai upaya pemulihan sektor wisata selama pandemi. Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak dalam kata sambutannya mengatakan ajang seperti ini sebagai momen edukatif sekaligus ajakan generasi muda agar makin tertarik mempelajari dan mengembangkan sektor wisata.
“Anugerah wisata ini merupakan sebuah momen yang memberikan dampak psikologis yang luar biasa agar semua kembali semangat untuk bisa membangkitkan ekonomi. Terutama yang berkaitan dengan pariwisata,” kata Emil Elestianto Dardak.
Kembangkan Konservasi Pesisir
Ekowisata Mangrove Hijau Daun Bawean tak hanya disukai pengunjung untuk bersantai maupun swafoto (selfie) namun juga dapat mengakomodir kegiatan edukasi konservasi pesisir yang tidak ada di tempat lain.
Kegiatan konservasi pesisir pantai Desa Daun, Kecamatan Sangkapura, Bawean ini telah dilaksanakan sejak 1998 saat abrasi meluluhlantakkan hutan mangrove dan sawah masyarakat seluas 43 hektar. Program pemberdayaan masyarakat PT PJB UP Gresik, Pokmaswas Hijau Daun melakukan konservasi lingkungan dengan pembibitan mangrove bersertifikasi, penanaman puluhan ribu mangrove di area abrasi, pemantauan dan konservasi penyu, serta upaya transplantasi dan konservasi terumbu karang di seluruh wilayah Bawean.
Pokmaswas Hijau Daun merasa sangat bangga akhirnya upaya konservasi yang dilakukan selama ini diapresiasi oleh Pemerintah Kabupaten Gresik sehingga membangkitkan kembali semangat mengukir kebajikan untuk alam dan masyarakat.
Sementara Eduwisata Lontar Sewu yang meraih Juara 2 dalam kategori wisata buatan dan dibangun Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi Republik Indonesia ini unggul dalam memaksimalkan pemanfaatan dan penyerapan potensi lokalnya dalam mengembangkan perputaran ekonomi masyarakat Desa Hendrosari, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik.
PT PJB UP Gresik membina Desa Hendrosari dalam pengelolaan lingkungan terpadu, di mana ada Eduwisata Lontar Sewu sebagai pusat kegiatan wisata masyarakat Gresik yang dapat mengimbangi dengan pengelolaan sampah (organic dan anorganik) yang tepat, mandiri, dan ramah lingkungan. Karenanya bisa terwujud budaya wisata yang berkelanjutan di Kabupaten Gresik dengan mengintegrasikan pengelolaan wisata dan pengembangan pengelolaan lingkungan.
“PT PJB UP Gresik juga membina UMKM lokal Batik Celup Asalam dengan pewarna alam yang sangat unik yakni warna khas bunga lontar. Harapannya batik ini bisa mengangkat produk asli UMKM Gresik dan menjadi produk unggulan,” pungkas Sidik Wiyono. (hps)