PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksSpotlight

Giorgio Chiellini Jelang Final EURO 2020 : Tinggal Satu Sentimeter Lagi

Giorgio Chiellini EURO 2020
Jika menang melawan Inggris di final, Giorgio Chiellini bakal memenangkan trofi internasional pertamanya di usia 36 tahun.(uefa.com via getty image)

Jakarta, pmp – Giorgio Chiellini (36), bek tengah dan kapten Azzurri, punya andil besar mengantar Italia melaju hingga babak final EURO 2020 melawan Inggris di Stadion Wembley London pada Senin dini hari (12/7/2021) pukul 02.00 WIB, termasuk mencetak rekor tim besutan Roberto Mancini 33 laga tak terkalahkan.

“Sekarang hanya tersisa satu sentimeter lagi,” kata Giorgio Chiellini saat diwawancarai reporter EURO2020.com menjelang laga final.

Perjalanan luar biasa Italia hingga babak final mungkin mengejutkan bagi banyak orang, namun ternyata tidak buat palang pintu Juventus yang laga final nanti menjadi laga ke-112 dan kesempatan terakhirnya mengangkat trophi internasional bergengsi buat Italia. Sejak sebelum EURO 2020 digelar, dia telah menyampaikan kepada beberapa sahabatnya bahwa musim panas ini bakal istimewa.

Lalu bagaimana pendapatnya tentang laga melawan Inggris, atau bagaimana dia menilai striker Harry Kane? Berikut wawancaranya :

Giorgio Chiellini bercanda dengan Sergio Busquets
Giorgio Chiellini bercanda dengan Sergio Busquets, kapten Spanyol, jelang kick off semifinal EURO 2020.(uefa.com via getty image)

Bagaimana sebenarnya impian anda sebelum EURO 2020 digelar?

Kejuaraan ini sangat emosional sejak pertandingan pertama melawan Turki hingga sekarang. Tetapi jika saya membaca beberapa pesan teks yang saya kirim kepada beberapa teman dekat sebelum EURO 2020, saya merasakan bahwa kami (Azzurri) akan memiliki musim panas yang penuh emosi, kegembiraan, malam ajaib dan petualangan. Itu kami rasakan karena kami merasakan ikatan yang begitu kuat di tim Azzurri.

Baca Juga :   Lukaku, Busquets, Dumfries dan Spinazzola Dua Kali Star of The Match Euro 2020

Bagaimana anda menilai pelatih Italia Roberto Mancini yang penuh ambisi?

(Mencapai babak final adalah) mimpi yang telah kami kejar selama bertahun-tahun. Mimpi yang telah kami bawa selama tiga tahun. Mimpi yang perlahan-lahan dimasukkan oleh pelatih ke dalam pikiran kami hingga kin hampir menjadi kenyataan.

Pada awalnya ketika Mancini mengatakan kepada kami untuk berfikir memenangkan EURO 2020, kami semua berpikir dia sudah gila. Namun setelah beberapa tahun, ternyata dia mampu mencipta kami menjadi sebuah tim yang sekarang hampir memenangkan EURO 2020.

Dan seperti yang selalu dia katakan berulang-ulang kepada kami setiap usai memenangi pertandingan di EURO 2020 bahwa laga tadi adalah keberhasilan melewati satu sentimeter, maka kini hanya tersisa satu sentimeter lagi.

Roberto Mancini Euro 2020
Saat Roberto Mancini pertama kali menyampaikan ide memenangkan EURO 2020, kami semua berpikir dia sudah gila.(uefa.com via getty image)

Anda dan Leonardo Bonucci tampaknya sangat padu di lini pertahanan?

Kami telah bermain bersama selama bertahun-tahun di level tinggi. Jelas ketika tim anda melakukannya dengan sangat baik, orang bakal berbicara tentang kerja sama, namun mendapat pujian bukanlah fokus utama kami karena satu-satunya hal yang benar-benar penting adalah tim menang saat peluit akhir dibunyikan.

Baca Juga :   Belgia vs Italia : Red Devils Kehilangan Kevin De Bruyne dan Eden Hazard?

Tim jelas tidak menang hanya karena Giorgio (Chiellini), Leo (Bonucci), atau pemain individu lainnya, tapi berkat kerja keras seluruh tim di setiap posisi selama turnamen berlangsung. Itu satu-satunya fakta karena jika tidak seperti itu, anda tidak dapat memenangkan kompetisi seperti ini.

Bagaimana strategi anda membendung Harry Kane di final?

Bakal sulit dan bahkan sangat sulit. Saya dari dulu sangat menyukai Harry Kane. Saya masih ingat pertandingan pertamanya untuk Inggris ketika kami bermain melawan mereka di Turin (debut Kane buat Inggris tahun 2015 dengan hasil imbang imbang 1-1).

Dia membuat kesan yang bagus buat saya. Saya cukup beruntung bermain melawannya (laga melawan) Tottenham Hotspur. Dia tahu cara menusuk pertahanan atau cara mengoper umpan buat rekannya untuk membelah pertahanan lawan. Dia juga sanggup mencetak gol dengan kepala, melalui tendangan jarak jauh maupun dekat.

Namun Inggris jelas bukan hanya Kane karena mereka memiliki pemain luar biasa di kedua sayap, juga pemain pengganti yang semuanya bisa dimainkan sebagai starting XI dan memenangkan kompetisi ini. Pemain seperti (Jack) Grealish, (Jadon) Sancho, (Marcus) Rashford, (Dominic) Calvert-Lewin, (Phil) Foden, semuanya ada di bangku cadangan tetapi mereka semua pemain top, termasuk (Jordan) Henderson kapten Liverpool.

Baca Juga :   Italia vs Austria : Tampil Tanpa Beban Senjata Pamungkas Unsere Burschen

Laga final bakal menjadi pertandingan hebat. Tidak ada tim yang takut tetapi keduanya akan sangat menghormati satu sama lain.

Selebrasi Giorgio Chiellini (3) dan Azzurri
Selebrasi Giorgio Chiellini (3) dan Azzurri usai membekuk Belgia di laga perempat final.(uefa.com via getty image)

Jika menang anda bakal memenangkan trofi internasional pertama di usia 36 tahun?

Setiap usia memiliki pengalaman tersendiri, namun kemenangan bakal sama menariknya bagi semua pemain entah berusia 36 tahun atau usia 21 tahun seperti (Giacomo) Raspadori. Mungkin pada usia 36 tahun anda bakal lebih merasakannya karena anda lebih memahami betapa sulit untuk menggapainya.

Saya percaya bahwa saya telah berhasil membawa seluruh pengalaman saya untuk melakoni EURO 2020, termasuk emosi yang saya rasakan selama 15 tahun sejak saya mulai bermain secara profesional.

Anda pasti akan merasakan pengalaman berbeda pada usia 20 tahun, 25 tahun, atau 30 tahun saat anda mulai memahami perilaku rekan satu tim. Sekarang saya justru bersyukur merasa memiliki kedewasaan untuk memahami sepenuhnya apa arti kejuaraan ini bagi kami.(gdn)