PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

PPKM Level 4 Jatim Turun dari 30 Daerah Jadi 18 Daerah, Hanya Sampang Level 2

PPKM berlevel, menurut Khofifah, juga berdampak signifikan pada penurunan BOR
Pemberlakuan PPKM berlevel, menurut Khofifah, berdampak signifikan pada penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit.(Humas Pemprov Jatim)

Surabaya, pmp – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan PPKM terbukti efektif menurunkan angka penyebaran COVID-19 di Jatim, di mana 30 kabupaten atau kota yang sebelumnya masuk PPKM Level 4 kini turun menjadi 18 daerah dan hanya Kabupaten Sampang yang masuk PPKM Level 2.

Berdasarkan  Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmedagri) Nomor 30 tahun 2021, pelaksanaan PPKM Level 4, Level 3 dan Level 2 di Jawa dan Bali diperpanjang hingga Senin 16 Agustus 2021, yang ditindaklanjuti Keputusan Gubernur Jatim Nomor 188/450/KPTS/013/2021.

“Alhamdullilah pemberlakuan PPKM berlevel di Jatim terbukti efektif. Saat ini masih tersisa 18 kabupaten atau kota yang masuk PPKM Level 4 dari sebelumnya 30 daerah. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jatim dan semua pihak yang telah disiplin menjalankan prokes dan kerja keras melakukan vaksinasi  selama PPKM berlevel,” kata Gubernur Khofifah, di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Selasa (10/8/2021)

Baca Juga :   Asrama Haji Surabaya Disiapkan Antisipasi Membeludaknya Pasien COVID-19

Berdasarkan data per Senin 9 Agustus 2021, jumlah kabupaten/kota di Jatim yang berada PPKM Level 4 yang awalnya 30 daerah turun menjadi 18 daerah.

Adapun 18 kabupaten atau kota yang kini PPKM Level 4 adalah Kab Tulungagung, Kab Sidoarjo, Kab Madiun, Kab Gresik, Kota Surabaya, Kota Mojokerto, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Blitar, Kota Batu, Kab Trenggalek, Kab Nganjuk, Kab Malang, Kab Lumajang, Kab Bangkalan, Kab Lamongan dan Kab Mojokerto.

Sementara daerah PPKM Level 3 dari sebelumnya 8 kabupaten atau kota meningkat menjadi 19 kabupaten atau kota, yaitu Kab Pasuruan, Kab Pamekasan, Kab Pacitan, Kab Kediri, Kab Sumenep, Kab Probolinggo, Kab Tuban, Kab Jember, Kab Bojonegoro, Kab Jombang, Kab Ponorogo, Kab Blitar, Kab Banyuwangi, Kab Situbondo, Kab Ngawi, Kab Bondowoso, Kab Magetan, Kota Probolinggo dan Kota Pasuruan.

Baca Juga :   Khofifah : PPKM Mikro Efektif Turunkan COVID-19 di Jatim, 210 RT Zona Merah Jadi Nihil

Tercatat hanya ada satu daerah yang kini PPKM Level 2 yaitu Kabupaten Sampang.

“Mari kita tunjukkan bahwa kita mampu melewati ini semua, mari terus berupaya dan berusaha mempertahankan pencapaian hari ini untuk makin ditingkatkan. Berbagai upaya harus terus ditingkatkan agar penyebaran COVID-19 bisa semakin ditekan. Jangan sampai kendor dan kembali turun level,” imbau Khofifah.

BOR Sesusai Standar WHO

Pemberlakuan PPKM berlevel, menurut Khofifah, juga berdampak signifikan pada penurunan Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit, terutama BOR isolasi rumah sakit maupun rumah sakit darurat, serta rumah karantina yang kini telah sesuai standar WHO yaitu di bawah 60%.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, bila dibandingkan awal PPKM 3 Juli-9 Agustus 2021, BOR isolasi RS di Jatim turun dari 81% menjadi 59%. Kemudian BOR RS Darurat dari 69% menjadi 49% atau turun 20%, sementara BOR rumah isolasi turun dari 50% menjadi 38%, sedangkan BOR ICU turun dari 78% menjadi 73%.

Baca Juga :   Wagub Emil Ajak Penyintas COVID-19 Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

Selain pemberlakuan PPKM berlevel, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di Jatim juga terus digencarkan dan bahkan berbagai pihak ikut aktif terlibat seperti perguruan tinggi dan elemen masyarakat lainnya.

Berdasarkan dashboard Kemenkes/KCPEN, jumlah orang yang telah divaksin dosis pertama mencapai 7.960.752 orang atau sekitar 25,01% dari target, sedangkan jumlah orang yang telah divaksin kedua atau lengkap sebanyak 3.619.554 orang atau setara 11,37% dari target.(els)