PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksNusantara

Nestlé Indonesia Dukung Penanganan Sampah Melalui RPM Kebagusan

Kegiatan Pemilahan Sampah di Rumah Pemulihan Material (RPM) Kelurahan Kebagusan, DKI Jakarta. (Nestle Indonesia)

Jakarta, pmp – Nestle Indonesia meresmikan Rumah Pemulihan Material (RPM) di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan untuk mendukung penanganan sampah di Indonesia terutama di wilayah DKI Jakarta melalui program ‘Kebagusan Bijak Kelola Sampah’.

“Program ini merupakan wujud kolaborasi dengan Pemerintah Kelurahan Kebagusan dan Waste4Change untuk memberdayakan masyarakat yang berfokus pada partisipasi aktif dalam mengelola sampah secara mandiri dan bertanggung jawab,” kata Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma pada peresmian RPM Kebagusan, Rabu (22/9/2021),

Plt Walikota Kota Administrasi Jakarta Selatan Drs Isnawa Adji MAP sangat mengapresiasi langkah PT Nestlé Indonesia dan Waste4Change yang sudah lama berkontribusi dalam mengedukasi dan mengaplikasi upaya pengurangan sampah pada sumbernya.

“Jakarta Selatan dengan permasalahan sampah 1500 ton perhari menyisakan masalah tersendiri, saya sangat senang PT Nestlé Indonesia dan Waste4Change ikut ambil bagian dalam membantu pengurangan sampah pada sumbernya khususnya di Jakarta,” kata Isnawa.

Baca Juga :   Nestlé Ajak Masyarakat Jaga Asupan Gizi Anak Guna Cegah Stunting dan Obesitas

Selain ajakan memilah sampah, membuat bank sampah, saat ini Pemerintah kota Jakarta Selatan beserta 65 kelurahan sedang gencar membuat ecoenzym dan maggot.

Rumah Pemulihan Material (RPM) merupakan sarana pengelolaan sampah masyarakat yang akan digunakan sebagai pusat pengumpulan sampah rumah tangga secara terpadu dari bank-bank sampah yang ada di wilayah Kelurahan Kebagusan.

Dengan lahan seluas 195 m2 yang disediakan oleh Kelurahan Kebagusan, RPM Kebagusan menargetkan pengelolaan sampah anorganik sebanyak 1,3 ton per hari, dan melayani lebih dari 50.000 rumah tangga di Kelurahan Kebagusan.

(Ki – Ka) Prawitya Soemadijo, Head of Sustainability Nestlé Indonesia; Debora Tjandrakusuma, Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia; Agung Pujo Winarko, Kabid Peran Serta Masyarakat DLH Jakarta; Isnawa Adji, Plt Walikota Administrasi Jaksel; Ujang Solihin Sidik , Kasubdirektorat Barang dan Kemasan Kementerian LHK; Mohammad Bijaksana Junerosano, CEO & Founder, Waste4Change. (Nestle Indonesia)

Direktur Pengelolaan Sampah, Ditjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Novrizal Tahar mengatakan pembangunan dan pengoperasian RPM diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman sekaligus mampu mendatangkan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat sekitar, khususnya di Kelurahan Kebagusan.

Baca Juga :   Sepanggung Syahrul Yasin Limpo, Abraham Samad Ingatkan Bahaya Politik Dinasti

“Kami mengapresiasi dan mendukung kerja sama multipihak ini sebagai kelanjutan dari upaya mengurangi ketergantungan kepada TPST Bantargebang yang umur pakainya akan segera berakhir. Saya percaya inisiatif ini juga dapat mempercepat terciptanya praktek ekonomi sirkular sebagai babak baru pengelolaan sampah di Indonesia,” kata Novrizal.

Program ‘Kebagusan Bijak Kelola Sampah’ dilaksanakan sejak tahun 2019, diawali dengan sosialisasi dan edukasi mengenai sampah kepada masyarakat termasuk siswa-siswa sekolah dasar, dilanjutkan dengan pendirian dua bank sampah dan pembangunan fasilitas RPM. Program ini dilakukan untuk memberdayakan masyarakat di Kelurahan Kebagusan, Jakarta Selatan yang berlokasi dekat dengan kantor pusat Nestlé Indonesia.

Mohamad Bijaksana Junerosano, Pendiri Waste4Change mengaku senang dapat bekerjasama dengan Nestlé Indonesia serta Kelurahan Kebagusan dalam upaya mendukung ambisi pemerintah dalam mengurangi limbah sampah di Indonesia sebesar 30% dan menangani 70% sampah pada 2025.

Baca Juga :   Kolaborasi Nestlé Indonesia dan IRRI Kurangi Emisi Karbon Produksi Beras

Direktur Corporate Affairs Nestlé Indonesia Debora Tjandrakusuma mengatakan program tersebut sejalan dengan komitmen Nestlé untuk menjadikan 100% kemasannya dapat didaur ulang atau digunakan kembali pada 2025.

“Kami berharap, fasilitas RPM ini dapat dimanfaatkan oleh warga kelurahan Kebagusan untuk mengelola sampah anorganik sebagai bagian dari dukungan terhadap program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi sampah yang dibuang ke Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu Bantar Gebang,” tutup Debora Tjandrakusuma. (hps)