PenaMerahPutih.com
HeadlineIndeksPolkam

Bermodal Santun, Seribu Lebih Relawan Sejati QA Sosialisasikan Qosim-Alif di Gresik

Relawan Sejati QA
Pengurus inti Relawan Sejati QA melakukan koordinasi di Desa Pandu, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.(dok pribadi)

Gresik, pmp – Seribu lebih anggota Relawan Sejati QA, Mohammad Qosim dan Asluchul Alif, pasangan calon bupati dan calon wakil bupati nomor 1 di Pilkada Kabupaten Gresik, merapatkan barisan untuk segera mulai mensosilisasikan kandidat mereka.

“Kami melakukan sosilisasi dengan cara-cara yang santun, menjaga agar Gresik tetap ayem tentrem, guyub dan rukun. Tidak ada istilah lawan karena semua saudara kita sendiri orang Gresik. Apalagi Pak Qosim berpesan, siapapun nanti yang jadi bupati dan wakil bupati, pemenang yang sejati tak lain adalah seluruh warga Gresik,” kata Heru Nur Cholis (33), Penasihat Relawan Sejati QA, di Cerme, Minggu (27/9/2020).

Pada Minggu siang, pengurus inti Relawan Sejati QA telah melakukan koordinasi di Desa Pandu, Kecamatan Cerme untuk mematangkan seluruh agenda mereka mensosialisasikan paslon QA yang mengusung jargon Ayem Tentrem.

Beberapa poin yang menjadi kesepakatan para Relawan Sejati QA di antaranya: mereka melakukan sosilisasi dengan cara santun agar tetap guyub rukun, juga mengikuti aturan KPU dan anjuran pemerintah untuk tetap menjaga protokol kesehatan dengan tidak mengumpulkan lebih dari 50 orang untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Baca Juga :   Moh Qosim: QA Siapkan 356 Ambulan Desa dan 5.000 Lapangan Kerja

Selain Heru, penasihat Relawan Sejati QA adalah Idham Kholik dan Mesto. Ketua Rusli, Wakil Ketua I Nur Indah Yanti dan Wakil Ketua II Muhammad Lukman Hakim. Sementara  sekretaris Mussayyachah, wakil sekretaris Wahyu Ernawati,  bendahara Umroatus Saidah dan wakil bendahara Ismiati.

Relawan Sejati QA
Ketua Relawan Sejati QA Rusli (baju merah) dan Penasihat Heru Nur Cholis (tengah).(dok pribadi)

Menurut Heru, di luar susunan pengurus yang terdiri dari 24 orang, anggota inti tim Relawan Sejati QA berjumlah sekitar 350 orang dan tersebar di seluruh 18 kecamatan di Kabupaten Gresik. Masing-masing tim inti masih memiliki anggota relawan, sehingga mereka total berjumlah seribu orang lebih.

Relawan Sejati QA bakal menggelar sosialisasi di tiap-tiap rumah anggota relawan atau tokoh masyarakat yang tersebar di seluruh 18 kecamatan.

Baca juga:

Qosim Istiqomah Berdakwah

Latar belakang Relawan Sejati QA yang nonparpol ini beragam, mulai dari pedagang, petani, karyawan, wiraswasta, hingga kalangan santri.

Baca Juga :   Dana Rp 9,1 Triliun Pilkada 2020 Dibekukan, Mendagri Tambah Rp 5,1 Triliun Pengadaan APD

Mereka tak lain adalah para peserta istighotsah dan pengajian rutin seiap malam Jumat yang digelar Wakil Bupati Mohammad Qosim di rumah dinasnya selama 10 tahun menjabat. Peserta istighotsah rata-rata sekitar 300 orang hingga 400 orang.

Pada Kamis sore sebelum istighotsah dan pengajian, diundang kaum dhuafa untuk berbagi rizki di rumah dinas yang terletak di sebelah barat Polres Gresik.

“Belum lagi setiap malam selepas dinas, jika kondisi sehat dan tidak ada tugas, beliau inshaallah mendatangi minimal dua pengajian atau menghadiri undangan hajatan masyarakat. Makanya kami para relawan ini ikhlas dan tergerak mengantar Pak Qosim menjadi Bupati Gresik, karena kami sangat mengenal akhlakul karimah beliau,” kata Heru sembari menyebut bahwa Relawan Sejati QA baru terbentuk sekitar 4 bulan lalu.

Sementara itu menurut Nur Indah Yanti (53), Wakil Ketua I Relawan Sejati QA, mayoritas atau 70% anggota relawan justru dari kalangan perempuan. Mereka selama ini aktif mengikuti istighotsah dan pengajian rutin yang digelar Wabup Mohammad Qosim.

“Pak Qosim itu juga pendakwah. Beliau setiap Jumat habis subuh mengisi pengajian di Radio Suara Giri FM secara live. Masyarakat boleh datang ke studio untuk mengikuti pengajian  atau bahkan menyampaikan permasalahan kemasyarakatan di luar materi pengajian,” kata Yanti.

Baca Juga :   Pilkada Serentak Jatim Habiskan 21 Juta Sarung Tangan

Masih menurut Yanti, Pak Qosim sejak lima tahun ini juga aktif bersafari sholat subuh di berbagai masjid di Gresik, bahkan sampai di masjid kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota Pudak.

Oleh sebab itulah, baik Heru maupun Yanti mengaku, ikhtiar mereka menyosialisasikan Qosim-Alif tak terlalu berat karena mayoritas masyarakat Gresik sudah mengenal Pak Qosim yang istiqomah berdakwah.

Jika sekarang Pak Qosim berpasangan dengan dr Alif, bagi Heru justru merupakan berkah karena dr Alif yang memiliki rumah sakit di Sembayat Gresik juga dikenal banyak membantu masyarakat melalui jalur sosial dan kesehatan.

“Ibaratnya Pak Qosim itu dibawa ke pelosok terpencil Gresik, inshaallah masyarakat setempat mengenalnya. Makanya alhamdulillah pasangan QA mendapat nomor 1. Inshaallah merupakan isyarat bahwa beliau bakal dipercaya masyarakat Gresik untuk menjadi nomor satu di kota Berhias Iman ini,” pungkas Heru.(bhimo)