PenaMerahPutih.com
Ekbis Headline Indeks Industri

PJB Tingkatkan Kontribusi EBT Melalui Co-Firing PLTU Pulang Pisau

PJB gencar menerapkan Co-Firing yakni penambahan biomassa bahan bakar pengganti parsial ke boiler PLTU batu bara. (Humas PJB)

Surabaya, pmp – PT PJB (Pembangkitan Jawa Bali) terus berupaya menaikkan sumbangsih terhadap bauran energi nasional dari Energi Baru Terbarukan (EBT), salah satunya melalui Go Live Co-Firing PLTU Pulang Pisau.

“Dengan co-firing di PLTU, PJB ikut berparsitipasi dalam pengembangan energi yang lebih ramah, mengubah limbah serbuk kayu dari bahan organik atau batang pohon menjadi energi yang dapat dimanfaatkan untuk menggantikan batu bara. Hal ini adalah langkah kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih hijau,” kata Gong Matua Hasibuan, Direktur Utama PT PJB.

Go Live Co-Firing PLTU Pulang Pisau yang dirangkai dengan webinar bertema ‘Menerangi Negeri dengan Implementasi Co-Firing pada PLTU Asam Asam, PLTU Pulang Pisau dan PLTU Sintang untuk Indonesia Tangguh’ digelar Senin (25/10/2021).

Baca Juga :   PJB Ubah Gunungan Sampah jadi Berkah

Turut hadir Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) – Wiluyo Kusdwiharto, Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) – Rudy Hendra Prastowo, Direktur Operasi 1 PT PJB – M Yossy Noval A, serta sejumlah senior leader di lingkungan PLN Group.

Co-Firing adalah penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti parsial ke dalam boiler PLTU batu bara, di mana proses co-firing dilakukan tanpa menambah biaya ataupun membangun pembangkit EBT (biomassa) baru sehingga lebih kompetitif.

Benefit yang dihasilkan dari program co-firing pada PLTU batu bara adalah reduksi emisi serta penghematan BPP sehingga dapat mendorong Indonesia menjadi lebih hijau

PJB dalam menjalankan bisnis berkomitmen tumbuh berkembang bersama lingkungan sekitar, salah satunya melalui digencarkannya implementasi co-firing.

Baca Juga :   PJB Berbagi Jurus Keberhasilan Green CSR pada Ratusan Mahasiswa IPB

Inovasi Co-Firing Terdepan

Saat ini pemerintah tengah mengupayakan terobosan pemanfaatan biomassa guna mengurangi peran batu bara yang masih dominan secara nasional, serta mendorong capaian target bauran EBT pada tahun 2025 sebesar 23%, termasuk mendorong pemanfaatan biomassa untuk co-firing.

Co-firing PLTU merupakan bagian dari upaya PJB mendukung isu strategis dan global memenuhi Paris Agreement, juga mendukung transformasi PLN pada pilar Green.

Co-firing telah diinisiasi PJB sejak tahun 2018, diawali dengan kajian yang melibatkan perguruan tinggi, simulasi dan pemodelan numerik dengan bantuan komputasi modern.

Sampai tahun 2021 telah dilaksanakan uji coba pada 16 PLTU, baik di Jawa maupun luar Jawa, dengan presentase co-firing 1%-20%, yang menjadikan PJB perusahaan pembangkit terdepan pada inovasi co-firing di Indonesia.

Baca Juga :   PLN Nusantara Power Group Teken 7 Kontrak Kerja Sama selama PJB Connect 2022

Sampai Oktober 2021, PJB telah berhasil memproduksi Green Energy dengan total 86.54 GWh dengan rincian: Paiton1-2  (37,311.62 MWh);  Pacitan (18,180.62 MWh); Rembang (9,251.80 MWh); Paiton 9 (12,506.52 MWh); Tanjung Awar-Awar (1,480.78 MWh); Indramayu (5,353.48 MWh); Ketapang (118.33 MWh); Anggrek  (2,287.34 MWh); Bolok (10.99 MWh); serta Ropa (35.08 MWh).

Komersialisasi co-firing di PLTU Pulang Pisau akan semakin mendorong PJB untuk konsisten dan bertahap mengimplementasikan di unit-unit PJB lainnya di Indonesia.

Tidak hanya bertujuan menghijaukan PLTU, tetapi juga bersama-sama PLN dan pemerintah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di Asia Tenggara yang menggalakkan penggunaan EBT sebagai sumber energi listrik ramah lingkungan.(hps)